ICC Jakarta – Korban tewas dari warga Palestina akibat serangan senjata api Israel meningkat 135 jiwa sejak aksi damai ‘Great Return March’ di Gaza, 30 Maret. Selain itu, menurut juru bicara Menteri Kesehatan, Ashraf Al Qidra, lebih daripada 15.000 warga terluka akibat serangan brutal itu.
“Sekitar 370 orang yang luka dalam kondisi kritis,” katanya kepada Anadolu Agency yang juga dukutip Muslimnews.co.uk, 1 Juli. “2.536 jiwa yang terluka tergolong anak-anak dan 1.160 adalah wanita.”
Jum’at lalu 29 Juni, misalnya, tentara Israel menembak mati dua warga Palestina termasuk seorang anak pada aksi damai itu sepanjang wilayah timur Gaza. Serangan bersenjata itu juga menyebabkan 415 lainnya terluka, 11 di anataranya anak-anak, dua wanita, dan tiga tenaga medis.
Sehari sebelumnya, pasukan Israel menyerbu Provinsi Nablus dan al-Khalil. Mereka masuk ke rumah-rumah warga Palestina dan memeriksa di dalamnya. Penyerbuan tersebut menyulut bentrokan antara aparat keamanan Israel dan warga Palestina yang menyebabkan sejumlah dari mereka terluka.
Kelompok perlawanan Palestina menyerukan urgensi pengadilan internasional menyeret pejabat Israel atas perbuatan yang mereka lakukan kepada warga sipil. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Hamas dan Jihad Islam, 30 Juni.
Hamas dan Jihad Islam juga menegaskan, Israel akan memperoleh balasan atas perbuatan mereka yang keji terhadap warga Palestina. Kecaman ini menyusul protes Kelompok Perlawanan Palesitna terhadap pihak yang mengaku pembela Hak Asazi Manusia namun bungkam menyaksikan aksi keji Israel terhadap warga Palestina. (YS/Islamindonesia)