ICC Jakarta – Masa-masa zhuhurnya (kemunculan) Imam Mahdi As, merupakan masa-masa cemerlang bagi manusia. Pada masa ini, beliau akan berkuasa dan menjadi pemimpin di muka bumi. Terdapat beberapa riwayat yang menceritakan tentang tempat keberadaan Imam Mahdi As pada masa itu. Menurut riwayat yang ma’ruf, Masjid Sahlah adalah tempat diamnya Imam Mahdi As ketika itu, sementara daerah yang dijadikan sebagai pusat pemerintahannya adalah kota Kufah.
Beberapa riwayat yang membahas tentang tempat yang akan disinggahi Imam Mahdi As ketika beliau muncul, diantaranya adalah[1]:
Tentang riwayat di atas, terdapat beberapa riwayat yang menggunakan derivat qadama (datang) sebagai ganti derivat qâma (muncul). Sehingga, riwayat mempunyai arti bahwa tempat itu akan menjadi tempat kediaman Imam Mahdi As ketika muncul kelak[3].
Tentunya, bagaimanakah Imam Mahdi As akan menjalani kehidupannya selama masa-masa zhuhur juga merupakan satu hal yang masih mubham dan belum kita ketahui kebenarannya secara pasti. Tapi yang jelas, masa-masa kemunculan Imam As akan sangat berbeda dengan masa-masa kehidupan kita sekarang. Mengingat pada masa itu, ilmu pengetahuan manusia sudah berkembang dengan pesat, akal manusia juga sudah sampai pada kesempurnaanya, semua fasilitas-fasilitas umum dapat ditemukan dengan mudah, bumi dipenuhi dengan keadilan dan keamanan…dan lain-lain. Dan tentunya, kemajuan hidup pada masa itu jauh lebih maju dari apa yang kita pikirkan sekarang. (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)
Catatan Kaki
[1]. Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Tahdzîb, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ , jil. 3, hal. 252.
[2]. Muhammad bin Ya’qub Kulaini, Kâfi, Teheran, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1365 HS, jil. 3, hal. 495; Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Tahdzîb, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ, jil. 3, hal. 252.
[3]. Muhammad bin Nu’man ‘Ukhbari (Syaikh Mufid), Al-Irsyâd, Qum, Konggres Syaikh Mufid, 1413 HQ, jil. 2, hal. 380; Muhammad Hasan Thusi, Kitâb al-Ghaibah, Qum, Muassasah Ma’arif Islami, 1411 HQ, hal. 471.
[4]. Muhammad bin Jarir bin Rustam Thabari, Dalâil al-Imamah, Qum, Darul Dzahair, cetakan tunggal, hal. 243.
[5]. Muhammad baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, Beirut, Muassasah al-Wafa’, 1404 HQ, jil. 97, hal. 435, hadis 3.
Tinggalkan Balasan