Kategori: Mozaik
ICC Jakarta – Yaumul Quds al-‘Alami atau Hari Quds Sedunia adalah hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan, hari dimana diadakan demonstrasi terhadap rezim Zionis Israel yang diadakan diberbagai negara. Di sebagian negara karena polisi setempat tidak memberi ijin untuk mengadakan aksi protes pada hari Jum’at, maka aksi itu diadakan pada hari lain atau hanya diadakan seminar-seminar tentangnya.
Pada beberapa bulan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran,
pada 16 Murdad 1358 (13 Ramadhan 1399 H) dinamakan dengan hari dukungan kepada
Palestina dalam pesan yang disampaikan oleh Imam Khomeini.
Dari sisi bahwa akhir bulan Ramadhan di berbagai negara berbeda,
jika hari terakhir bulan Ramadhan di Iran pada hari Jumat atau hari Sabtu, maka
hari Quds dilaksanakan seminggu lebih cepat sehingga terjadi koordinasi dengan
negara-negara lain.
Hari Quds adalah hari kebangkitan dan hari persatuan kaum
Muslimin dalam menghadapi musuh dan tidak terbatas kepada al-Quds dan
Palestina.
Sejarah
Pendudukan Palestina sejak awal tahun 1948, menjadi pusat
perhatian mayoritas ulama sedunia, khususnya Syiah. Mereka dengan kepekaan
yang tinggi berusaha untuk menyelesaikan masalah ini. Warga Palestina menamakan
sebuah hari dengan nama hari Palestina bertepatan dengan kemenangan perang
Kiramah atas Israel pada bulan Oktober, namun tidak terlalu banyak disambut.
Salah satu pilar perjuangan Imam Khomeini semenjak awal
perjuangan itu ditujukan untuk memerdekakan Palestina dan tidak mengakui upaya
pendudukan atas Palestina. Setelah Revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya,
Iran memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan membuka kedutaan
Palestina di Iran. Dengan dimulainya babak baru penyerangan Israel terhadap
Libanon Selatan, Imam Khomeini pada 16 Murdad 1358 bertepatan dengan 13 Ramadhan
1399 mengeluarkan pernyataan resmi bahwa hari Jumat terakhir pada bulan
Ramadhan ditetapkan sebagai hari al-Quds.
Bismillahi Rahmanir Rahim
Saya selama beberapa tahun telah memperingatkan kepada umat Islam terkait ancaman Rezim Zionis Israel. Kini Israel dengan buas menyerang saudara-saudara kita di Palestina serta Libanon Selatan. Untuk memberantas pejuang Palestina, Israel tak segan-segan membombardir rumah-rumah warga.
Saya meminta seluruh umat Islam dunia untuk menjadikan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan – yang termasuk malam-malam Lailatul Qadar dan juga dapat menjadi penentu nasib bangsa Palestina – sebagai Hari Quds dan mengumumkan solidaritas internasional umat Islam dalam mendukung hak-hak legal bangsa Palestina. Saya berdoa semoga kaum Muslimin mencapai kemenangan atas orang kafir. Imam Khomeini
Peringatan Hari Al-Quds
Lebih dari 80 negara Islam dan non-Islam melancarkan
demonstrasi sebagai bentuk solidaritas untuk menyuarakan pembebasan al-Quds
dari tangan Rezim Zionis.
Di antara negara-negara itu adalah Malaysia, India, Singapura,
Indonesia, Turki, Amerika, Kanada, Norwegia, Azerbeijan, Sudan, Inggris,
Bahrain, Bosnia, Herzegovina, Tunisia, Pakistan, Australia, Jerman, Rumania,
Kuwait, Spanyol, Afrika Selatan, Swedia, Venezuela, Albania, Yaman dan Yunani.
Berbagai kantor berita Barat mengambil sikap diam atau
memberitakan dengan menggunakan pemilihan kata-kata seperti ribuan orang atau
puluhan ribu orang ikut demonsrasi hari Quds dalam menyiarkan demonstrasi hari
Quds. Mereka menunjukkan ketertindasan orang-orang Israel memilih isi orasi
presiden Iran yang biasanya disampaikan di Teheran atau menyampaikan laporan
tentang pembagian game komputer anti zionis. Di Iran, sebelum salat Jumat,
demonstrasi terjadi di berbagai tempat baik di kota maupun di desa dan setelah
para demonstran itu mengeluarkan pernyataan sikap mereka menghadiri salat
Jumat. Peringatan terpenting hari al-Quds berada di Teheran dengan dihadiri
oleh berbagai macam lapisan masyarakat baik dari kalangan politik maupun
kalangan biasa.
Hari Quds dalam Perspektif Imam Khomeini
- “Hari Quds adalah hari sedunia, bukan hari yang dikhususkan
untuk al-Quds. Tapi hari orang-orang tertindas dalam menghadapi para arogan,
hari perlawanan rakyat-rakyat terhadap tekanan Amerika dan Non Amerika yang
dzalim, hari di mana kaum tertindas harus memiliki senjata untuk menyungkurkan
para mustakbirin di muka bumi”.
- “Hari Quds bukan hanya hari Palestina, tapi adalah hari
Islam, hari pemerintahan Islam. Hari dimana Republik Islam harus tegak di
seluruh dunia. Hari dimana kekuatan-kekuatan dunia tidak lagi menguasai
negara-negara Islam. Saya meyakini bahwa hari Quds adalah hari Islam dan
Rasulullah, hari dimana kita semua harus siap dan manusia harus mengeluarkan
diri dari keterasingannya dan dengan segala kekuatan harus dikerahkan untuk
menghadapi rezim asing”.
- “Hari Quds adalah hari peringatan kepada semua kekuatan
adidaya bahwa mereka tidak lagi dapat mendominasi Islam. Hari Quds hari
kehidupan Islam”.
- “Hari Quds adalah hari Islam, dan salah satu mobilisasi
umum kaum Muslimin. Saya berharap bahwa hal ini merupakan tonggak untuk
membentuk partai mustadafin di seluruh dunia”.
- “Apabila Umat Islam tidak bangkit dan tidak mengetahui
kewajibannya, apabila ulama Islam tidak merasa bertanggung jawab dan tidak
melawan, apabila Islam hakiki yang akan memunculkan persatuan dan kesatuan
seluruh kalangan kaum Muslimin di semua negara-negara Islam jatuh ke tangan
agen-agen asing dan berada dibawah panji-panji penjajah, maka masa depan
masyarakat Islam akan suram, pilar Islam dan hukum-hukum al-Quran akan
menemui kehancuran”.
- “Alangkah baiknya dan bahkan wajib jika sebagian dari
kewajiban-kewajiban syar’i seperti zakat dan sedekah-sedekah lain
dikhususkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah ini… dan membantu
mereka dengan segala fasilitas dan kemampuan yang ada adalah merupakan suatu
kewajiban”.
Imam Ali Khamenei dan Palestina
- “Yang terpenting adalah dunia Islam tidak melupakan masalah
Palestina… Amerika, negara-negara yang angkuh dan pendukung setia Zionis
memaksakan kaum Muslimin supaya melupakan masalah Palestina, namun masyarakat
Islam dan Iran tidak boleh melupakan masalah Palestina.”
- “Di Palestina sendiri, api suci perlawanan tidak boleh padam.
Para pemuda dan kaum wanitanya berjuang di negara mereka dalam menghadapi rezim
Zionis. Tentang perundingan lembaga-lembaga Internasional yang diadakan dalam
upaya untuk mencapai perdamaian Palestina atau atas nama Palestina dengan
membuat tribun-tribun maka hal itu tidaklah akan menyelesaikan masalah.
Dukungan masyarakat dunia Islam dari perlawanan secara nyata dan khusus rakyat
Palestina didalam negeri, keduanya akan menyelesaikan masalah dan kepala musuh
utama Palestina akan terjungkal ketanah.”
- “Peringatilah hari al-Quds dan jika publikasi dunia
memberitakannya, mereka yang berada di penjara Palestina akan memahami niat
tulus dan jujur Anda sehingga mereka akan memiliki kekuatan untuk bertahan. Orang-orang
yang berada dibalik jeruji tahanan Palestina tidak boleh merasa sendirian dan
harus bertahan. Para wanita dan laki-laki yang berada di jalur Gaza tempat
pendudukan dan selalu diusik oleh pihak Zionis harus merasakan dukungan Anda
sehingga mereka akan mampu bertahan. Pemerintah tentu saja memiliki tanggung
jawab tersendiri dalam hal ini.”
- “Terus terang saya mengumumkan bahwa setiap pemuda Palestina
yang dibantai dan setiap keluarga Palestina yang kehilangan pelindungnya dan
syahid, maka sesungguhnya Presiden dan pemerintahan Amerika terlibat langsung
dengan pembantaian ini.”
- “Masalah Palestina tidak memiliki solusi kecuali satu dan hal
itu adalah pembentukan negara Palestina di seluruh tanah Palestina.”
- “Setiap inci dari tanah Palestina adalah satu jengkal dari rumah
Kaum Muslimin. Kedaulatan dari yang bukan kedaulatan Palestina dan bukan
kedaulatan Palestina dan kedaulatan kaum Muslimin atas negara Palestina,
kedaulatan Zionis. Perkataan kami sama dengan apa yang dikatakan oleh Imam
Khomeini, ‘Israel harus dihapus dari peta dunia’, perkara ini bukan perkara
sentimen memerangi Yahudi, perkara ini adalah perkara pencaplokan rumah-rumah
Kaum Muslimin.
-
Tujuan diadakan hari Quds
- Tujuan terpenting hari Quds menurut perspektif Imam Ali
Khamenei bisa dijelaskan dalam beberapa poin penting:
- Hari Quds sebagai simbol perlawanan barisan kaum mustadhafin
melawan kaum mustakbirin.
- Hari yang ketika orang-orang Palestina merasa bahwa semua negara
mendukung perjuangan mereka.
- Hari disuntikkannya darah atas umat Islam.
- Hari ketika masyarakat diberbagai negara secara langsung menyuarakan
suara-suara mereka tanpa melalui perantara pejabat dan lembaga resmi
- Hari ketika Iran menjadi teladan bagi masyarakat-masyarakat
dinegara lain
- Hari untuk menjaga keamanan negara dan mempertahankan
keberhasilan yang sudah dicapai revolusi Islam.”
Tokoh-tokoh Lain
Sayid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah terkait
dengan hari al-Quds dalam ceramahnya berkata: “Skala prioritas harus dibuat
untuk menghadapi Zionis. Jika semenjak awal sudah dilakukan hal ini, kita tidak
akan mencapai apa-apa yang telah kita capai pada hari ini (berupa kegagalan)…
Apabila seperlima saja dari anggaran yang dipakai oleh negara-negara Arab dalam
memerangi Iran dan Syiah phobia digunakan untuk perjuangan Palestina, maka
Palestina sudah merdeka semenjak dahulu.”
Tinggalkan Balasan