Kategori: Kegiatan ICC Jakarta
ICC Jakarta-Pada pertemuan dengan para santri ahlul bait as, Ayatullah A’rafi sebagai pembukaan dan bertepatan dengan haul Rasulullah beliau menyampaikan terkait wafatnya Nabi saw. beliau berkata bahwa ada beberapa hal penting yang sekiranya perlu untuk dibahas sekaitan hal ini.
Pertama, bahwa pihak yang paling
memiliki hak atas kita adalah Allah SWT. Kedua sebagai pihak yang juga memiliki
hak atas kita adalah Rasulullah saw.
Apakah Hak Allah SWT atas kita
atau Kewajiban utama kita atas-Nya:
- Kita harus mengenal-Nya, awwaluddin ma’rifatullah.[1]
Mengenal agama itu dimulai dengan mengenal-Nya.
أَوَّلُ
الدِّينِ مَعْرِفَتُهُ
- Mengenal Allah SWT itu ada dua bentuk, pengenalan secara ijmali
(umum menyeluruh) dan secara tafshili (detail).
- Mengenal Allah SWT juga bergradasi, Sebenarnya tidak ada yang
bisa mengenal Allah SWT secara mutlak. Masing-masing makhluk memiliki tingkatan
berbeda dalam pengenalan mereke kepada Allah SWT, makhluk yang paling mengenal
Allah SWT adalah Nabi Muhammad saw, terbukti juga bahwa makhluk yang paling
sempurna dalam menghamba kepada Allah adalah Nabi Muhammad saw. Pengenalan ini
adalah dasar untuk menjalankan kewajiban kepada-Nya. Ini juga merupakan isyarat
bahwa beliau adalah teladan terbaik. Mengikuti beliau berarti sendang
menjalankan apa yang di inginkan Allah SWT. Beliau paling diridoi Allah maka
siapa ingin diridoi Allah semestinya meniru amalan dan prilaku beliau.
- Memperkuat kecintaan kita kepada Allah SWT dengan membangun hubungan
yang baik, menjalankan hak-hak Allah atas kita. Cara membangun hubungan baik
ini dengan cara berbuat baik kepada makhluk yang disucikannya[2].
Tidak menyakiti mereka, meniru dan menjadikan mereka sebagai tolok ukur
kehidupan kita. Ini akan membuat kita
memiliki ikatan batin yang kuat.
انَّمَا
يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ
تَطْهِيرًا
- Langkah-langkah
sebelumnya adalah upaya untuk menumbuhkan keimanan dalam hati. Sebuah bekal
penting untuk tetap survive dalam menjalani terjalnya kehidupan.
- Selanjutnya adalah
mengamalkan tuntunan dan aturan yang sudah ditetapkan Allah dalam kehidupan
kita sehari-hari (ittiba’).
- Penghormatan kepada
Allah dengan menjalankan apa yang menjadi hak-Nya itu seiring dengan penghormatan
kita kepada Nabi Muhammad saw. Hak Allah adalah kita mengenal nabi-nabi-Nya,
khususnya Nabi Muhammad saw.
- Mengenal Nabi
Muhammad saw juga merupakan jalan dalam menjalankan hak Allah yaitu
mentaatinya. Yaitu dalam konsep ittiba’ mengikuti aturan-aturan Allah
SWT. Sebab orang yang mengetahui secara utuh bagaimana aturan Allah SWT adalah Nabi
Muhammad saw.
- Aturan Allah itu
dirangkum dalam Al Quran, Akhlak rasulullah sendiri juga merupakan kembaran al
Quran, jadi Rasulullah adalah Alquran natiq (yang berbicara) sementara Al-Quran
sendiri adalah Al Quran somid. Keduanya menafsirkan satu atas yang lain.
Siapa ingin mengenal Nabi maka bisa merujuk kepada Al Quran, siapa ingin
merujuk mengenali Quran maka bisa bertanya kepada Nabi atau dengan melihat segala prilaku Nabi saw.
[3]
إِنِّی تَارِک فِیکمُ الثَّقَلَینِ مَا إِنْ
تَمَسَّکتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوا کتَابَ اللَّهِ وَ عِتْرَتِی أَهْلَ بَیتِی
وَ إِنَّهُمَا لَنْ یفْتَرِقَا حَتَّی یرِدَا عَلَی الْحَوْضَ.»
- Menghormati Nabi
Sebagai utusan Allah Swt adalah bentuk penghormatan kepada Allah Swt. Baik
ketika Nabi masih hidup maupun setelah beliau meninggal, apalagi manusia
seperti beliau adalah manusia yang masih yurzaquun[4]
walau sudah meninggal. Beliau meninggal dalam keadaan sedang berjuang di jalan
Allah, fisabilillah. Penghormatan kepada beliau bisa juga dilakukan
dengan menziarahi maqam beliau di Madinah.
- Mengingat beliau
dalam zikir yaitu membaca salawat untuk beliau dan keluarga beliau. Zikir
salawat akan membuat ikatan batin kita kepada Nabi dan keluarga beliau menjadi
lebih kuat.
- Sedih dengan apa yang membuat Nabi sedih, bahagia
atas apa yang membuat beliau bahagia. Beliau sedih dengan syahidnya Hamzah,
syahidnya cucu beliau, beliau bahagia ketika putrinya lahir, bahagia ketika
cucu-cucunya lahir. Kita perlu ingat bahwa kesedihan Nabi dan kebahagiaan
beliau bukan karena nafsu, kesedihan Nabi itu sesuai wahyu, begitu juga
kebahagiaan beliau.
- Berusaha memahami ajaran Nabi Muhammad Saw. Pada
jaman sekarang orang bisa pergi ke pesantren untuk lebih mudah memahami ajaran
Nabi Muhammad saw. Pesantren sebagai pusat tempat untuk mempelajari dan
memahami ajaran Nabi Muhammad saw. Jadi jika anak atau seseorang belajar ke
pesantren semestinya dalam rangka memenuhi hak Nabi Muhammad saw.
- Setelah mempelajari ajaran Nabi secara benar maka
dilanjutkan dengan penyebaran ajaran mulia ini. Diterjemahkan dengan bahasa dan
cara yang beragam. Dengan bahasa internasional Arab, Inggris, Perancis, Jepang,
dibuat film, dibuat drama, dibuat narasi puisi, dibuat karya seni lukis, dibuat
karya seni patung, karya seni animasi, dll. Penerjemahan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi.
Kesimpulannya:
Dalam rangka
memenuhi hak Allah atas kita maka kita harus melakukan penelitian, dengan membaca
atau bertanya.
Kedua memenuhi
hak Allah itu tidak terpisah dari memenuhi hak rasulullah atas kita.
[1] نهج البلاغة : 39 ، طبعة صبحي الصالح .
[2] QS Al Ahzab :33
[3] وسائلالشیعة، ج 27، ص 34
[4] Qs Ali Imran: 169
Tinggalkan Balasan