ICC Jakarta – Benjamin Netanyahu menyebut negaranya sebagai “sekutu yang sangat dibutuhkan” bagi negara Arab. Pernyataan itu disampaikan Netanyahu kepada Globo TV di sela kunjungan ke Rio de Janeiro, Brasil, seperti dilansir AFP Selasa (1/1/2019).
Netanyahu menjelaskan, negara Arab memandang Israel sebagai sekutu dalam memerangi Iran serta kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). “Evaluasi yang terjadi telah menyebabkan sebuah revolusi terkait hubungan antara kami dengan dunia Arab,” terang PM 69 tahun itu. Komentar Netanyahu terjadi setelah Israel menggelar serangan udara ke Suriah dengan klaim menargetkan lokasi yang dihuni pasukan Iran.
PM berjuluk Bibi itu memberikan peringatan bahwa Iran tengah mengembangkan senjata nuklir yang bakal dipakai untuk melenyapkan Israel. Israel, kata Netanyahu, telah menunjukkan sikap aktif dalam memerangi kelompok radikal baik yang dipimpin oleh Iran maupun ISIS dan Al-Qaeda. “Sayangnya, kami belum membuat kemajuan dengan Palestina. Setengah dari mereka sudah dikendalikan oleh Iran serta kelompok radikal,” terangnya.
PM dari Partai Likud tersebut menjawab tidak ketika ditanyakan apakah ada peluang di masa depan dia bakal duduk satu meja dengan pemimpin Iran. “Selama mereka tetap berkomitmen menghancurkan kami, maka tidak ada peluang (pertemuan). Satu-satunya jalan adalah mereka harus transformasi total,” tegasnya. Netanyahu berada di Brasil untuk menghadiri pelantikan presiden baru Jair Bolsonaro yang dikenal sebagai pendukung Israel.
Di sela upacara pelantikan, Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. Keduanya bakal membahas keputusan Presiden Donald Trump terkait penarikan pasukan AS dari Suriah dan aktivitas Iran di Timur Tengah.
Diadaptasi dari: Kompas.com