ICC Jakarta – Agama resmi Iran adalah Islam bermazhab Syiah Itsna ‘Asyari (Syiah 12 Imam) atau mazhab Ja’fari. Adapun mazhab-mazhab yang diakui negara adalah Hanafi, Syafi’i, Maliki, Hanbali dan Syiah Zaidiyah, dan menghormati penuh pengikutnya untuk menjalankan dengan bebas peribadatan sesuai dengan fikih yang dianut. (UUD Republik Islam Iran, Pasal 12)
Zoroaster, Yahudi, dan Kristen di kalangan rakyat Iran hanya dikenal sebagai agama minoritas, dan mereka bebas dalam kerangka hukum untuk menjalankan ibadah dan ritual menurut agama mereka serta menjalankan ahwal syakhshiyyah dan pendidikan agamanya masing-masing. (UUD Republik Islam Iran, Pasal 13)
Berdasarkan ayat:
لَا يَنْهٰٮكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَا تِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَ تُقْسِطُوْۤا اِلَيْهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah [60]: 8)
Pemerintah Republik Islam Iran dan pemeluk agama Islam berkewajiban untuk memperlakukan non-Muslim dengan akhlak yang baik, hukum Islami, dan adil serta menjaga hak-hak asasi mereka. Pasal ini berlaku kepada siapapun yang tidak bersikap anti-Islam dan tidak menentang Republik Islam Iran dengan konspirasi dan aksi. (UUD Republik Islam Iran, Pasal 14).
Sumber:jakarta.icro.ir