ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Al-Quran dan Penggunaan Dhamir Mudzakar untuk Lafadz Allah Swt

by admin
Februari 5, 2018
in Al-Quran
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Dalam al-Qur’an nama dan sifat-sifat Allah Swt tertulis dengan dhamir mudzakar. Apakah ini berarti bahwa Allah Swt menomorduakan mu’anats? Berikut ini penjelasannya:

Pertama, yang harus kita perhatikan disini ialah bahwa dhamir apapun yang digunakan sebagai ganti (dzamir) sang mutakallim, maka dhamir tersebut itu tidaklah memiliki nilai yang mampu mempengaruhi kedudukan sang mutakallim. Akan tetapi, peletakan dhamir tersebut tidak lain hanyalah berasal dari ‘urf dan kesepakatan antar para pakar bahasa saja.

Sedangkan kedua, kita juga telah mengetahui bahwa mengapa Allah Swt menggunakan dhamir mudzakar untuk diri-Nya, tidak lain karena bahasa yang dipakai al-Quran ialah bahasa Arab. Oleh karena itu, dhamir apapun yang ada dalam al-Quran haruslah mengikuti kaidah yang ada dalam tata bahasa Arab. Sementara, bahasa Arab sejatinya bukanlah sebuah bahasa yang muncul lantaran munculnya agama Islam. Menurut penjelasan dari beberapa kamus yang ada telah mengisyaratkan bahwa orang pertama kali yang menggunakan bahasa Arab ialah seseorang yang bernama Yu’rab bin Qahthan. Ia memiliki nasab yang bersambung sampai Nabi Nuh As . Dalam bahasa Arab disebutkan bahwa dhamir terkadang mudzakar (sebagai ganti laki-laki) dan kadang adalah perempuan (sebagai ganti perempuan). Hal itu sangat berbeda dengan dhamir yang ada dalam bahasa Persia (yang mana antara laki-laki dan perempuan, keduanya sama-sama menggunanakan satu dhamir saja).

Seluruh yang ada di alam ini tidak akan terlepas dari empat hal; hal-hal yang hanya terkait dengan gender perempuan saja, hal-hal yang hanya terkait dengan gender laki-laki saja, hal-hal yang secara kolektif menyangkut kepada laki-laki dan juga perempuan, dan yang terakhir adalah hal-hal yang tidak terikat sama sekali dengan bentuk gender manapun .

Dalam kaidah dan tata bahasa Arab, telah dijelaskan bahwa disana terdapat perbedaan dalam peletakan antara dzamir laki-laki dan dzamir perempuan. Adapun apabila disana terdapat dua gender yang berbeda, dimana yang satu adalah laki-laki dan yang lainnya adalah perempuan, maka yang dominan yang akan dipakai untuk keduanya adalah dzamir atau kata ganti laki-laki, bukan perempuan. Adapun apabila disana gender tidak disebutkan sama sekali (misalnya adalah kata Allah Swt dan juga para Malaikat-Nya), maka kata ganti yang digunakan untuk mereka adalah kata ganti dalam bentuk mudzakar (majazi). Disana, terdapat kaidah dimana dhamir atau kata ganti laki-laki pada tiga keadaan tertentu akan di gunakan (tentunya menurut kaidah dalam bahasa Arab), sedangkan pada satu keadaan lainnya, maka dhamir atau kata ganti perempuan baru akan di gunakan.

Tentunya, terkadang, seseorang hanya akan melihat kepada muanats dan muzakarnya suatu lafadz saja. Sekalipun, lafadz tersebut apabila disejajarkan dengan Al-Jins (jenis aslinya) itu berbeda dengan lafadznya. Hal ini dapat dilihat misalnya dalam muanats majazi.

Misalnya tatkala kita menyebutkan Matahari, maka dzamir yang kita pakai sebagai kata ganti darinya adalah dzamir muanats. Sementara, tatkala kita menyebutkan Bulan, maka dzamir yang kita gunakan sebagai kata ganti darinya ialah dzamir mudzakar. Hal itu dapat kita ketahui karena al-Quran sendiri telah menjelaskan, “Wa al-Syams-i wa dhuhâ-ha. Wa al-Qamar-i idzâ talâ-ha”. Atau dalam ayat lainnya, Allah Swt berfirman, “Idza al-Syams-u kuwwirat”. Dalam ayat tersebut, kita dapat ketahui bahwa kata ganti yang dipakai untuk bulan adalah kata ganti mudzakar. Sementara kata ganti yang dipakai untuk matahari adalah kata ganti muanats. Sementara kita ketahui bahwa matahari dan juga bulan tidak dapat kita sebut sebagai laki-laki ataupun perempuan. Hal itu karena keduanya adalah dua sesuatu diluar daripada gender laki-laki dan perempuan. Akan tetapi, keduanya adalah muanats dan mudzakar majazi belaka.

Merupakan sebuah kelaziman bahwa setiap pesan yang hendak di tulis atau disampaikan dengan menggunakan bahasa bahasa Arab, maka  pesan tersebut harusmengikuti aturan dan tata bahasa yang ada dalam bahasa Arab. Hal itu karena sang pendengar atau pembaca baru akan dapat memahami makna yang terkandung dalam pesan tersebut apabila ia menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Dan apabila tidak demikian, maka jangan heran apabila sang pendengar tidak akan memahami makna yang tersirat dalam pesan tersebut. Bahkan, terkadang ia justru akan memahami makna lainnya.

Karena al-Quran diturunkan dengan bahasa Arab, maka secara otomatis, iapun harus mengikuti kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa Arab itu sendiri. Sebelumnya juga telah kita sebutkan bahwa menurut kaidah yang ada dalam bahasa Arab bahwa dalam tiga keadaan tertentu, dhamir mudzakarlah yang akan digunakan. Sementara dalam satu keadaan lainnya, barulah dhamir muannats akan digunakan.

Dikarenakan Allah Swt adalah wujud yang lebih tinggi dari jinsiat (kelamin), dan juga Dia bukanlah laki-laki (hakiki) dan bukan pula perempuan (hakiki), maka kata ganti yang harus dipakai untuk-Nya ialah kata ganti mudzakar majazi. Penggunaan tersebut dipakai untuk nama, sifat, dan dhamir-Nya itu sendiri.

 

Sumber Rujukan

  1. Makarim Syirazi va digaran, Tafsîr-e Nemûneh, jld. 17, hlm. 308.
  2. Sayid ‘Abdul Husain Tayib, Athyab al-Bayân fî Tafsîr-i al-Qur’ân, jld. 11, hlm. 24.
  3. Jarjani, Âyât-u al-Ahkâm, jld. 2, hlm. 390.
Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Nikmat Surga
Al-Quran

Nikmat Surga

Maret 8, 2023

  Kaum mukminin akan sangat bahagia jika membaca al-Quran dan menemukan nikmat-nikmat surga atas ganjaran mereka yang diperoleh dari Allah....

Al-Quran

Kemenangan dalam Perspektif Al-Quran

Februari 22, 2023

ICC Jakarta - Kemenangan (الفَوز) adalah puncak tujuan yang diperjuangkan oleh orang-orang mukmin dan selalu diberikan motivasi oleh Allah Swt...

Al-Quran

Ramadhan bulan Quran; Alquran Memuat Semua Keutamaan dan Kebaikan

Februari 22, 2023

ICC Jakarta - Setiap peluang emas yang datang dalam hidup, ia harus dimanfaatkan dengan maksimal. Bulan suci Ramadhan juga menghadirkan...

Al-Quran

Menelaah Surat Ibrahim

Maret 2, 2023

by Ust. Muhammad bin Alwi ICC Jakarta - Di dalam Surat Ibrahim kita dapati dua gambaran yang bertolak belakang yaitu...

Al-Quran

Etimologi Hawn dan Huwn; Satu Akar Kata Dua Makna Kontradiktif

Maret 2, 2023

ICC Jakarta - Banyak kosakata Arab yang mengandung arti bertentangan. Misalnya, kata haram berarti terhormat sekaligus terlarang. Tentu ada relasi...

Al-Quran

Mendengar tapi Tuli, Melihat tapi Buta

Maret 2, 2023

ICC Jakarta - “Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti.” (QS.Yunus:42) Allah Swt Berfirman :...

Next Post

Keunikan Masjid di Jalan Tol Purbaleunyi Arah Jakarta

Keutamaan-keutamaan Sayidah Fatimah Zahra

Kedudukan Fatimah di Sisi Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Agenda

Okt 3
12:00 am

Milad Nabi Muhammad saw

Nov 27
12:00 am

Syahadah Sayyidah Fatimah Zahra as (Riwayat Pertama)

Des 16
12:00 am

Syahadah Sayyidah Fatimah Zahra as (Riwayat Kedua)

View Calendar

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

×