ICC Jakarta – Peran tokoh perempuan dalam setiap agama dan tradisi tidak bisa diabaikan. Sebut saja Dewi Durga dalam tradisi Hindu. Dia adalah dewi yang melambangkan Kekuatan Yang Mahatinggi yang mempertahankan tatanan moral dan kebenaran di alam semesta. Dia memiliki Sembilan wujud manifestasi. Namanya dipuja-puja demi mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
Dalam tradisi Katolik, hal serupa pun ada pada pribadi Bunda Maria. Beliau pun dijadikan sarana konektor untuk menghubungkan insan daif dengan Yang Mahasuci selain fungsi-fungsi lain. Misalnya, salah satu ritual di kalangan pengikut Katolik adalah pengucapan Salam Maria.
Bagaimana halnya di Islam? Seperti agama dan tradisi lain, Islam memberikan posisi istimewa kepada perempuan, yang terwujudkan dalam pribadi Sayidah Fathimah putri Rasulullah saw. Seluruh dimensi wujud Sayidah Fathimah memiliki daya tarik dan keteladanan. Kehidupan dan perjuangannya adalah inspirasi abadi bagi para pendamba Ilahi. Beliaulah jembatan penghubung antara kenabian (nubuwwah) dan kepemimpinan ilahi (imamah).
Buku ini merupakan buah pena Allamah Baqir Syarif al-Qarasyi yang mencoba menguak lebih dalam tentang kehidupan putri agung Islam, kinasih Rasulullah saw, Fathimah Zahra. Di dalamnya pembaca akan menemukan aspek-aspek mengagumkan dan memesona sehingga pembaca bisa terdorong pada pencapaian kedudukan spiritual yang lebih tinggi.