ICC Jakarta – Islam sebagai agama yang sempurna dan paripurna berdiri tegak pada al-Quran dan itrah Ahlulbait Nabi. Beliau senantiasa menekankan tentang kedua pusaka besar tersebut secara kontinu dalam berbagai kesempatan, dan dengan ungkapan yang bervariasi, “Sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kalian dua pusaka berat: kitab suci al-Quran dan itrahku, Ahlulbaitku. Barang siapa yang berpegang teguh kepada keduanya, maka selamanya tidak akan pernah tersesat.”
Sayangnya, pascawafatnya Rasulullah para musuh agama yang benar telah menjauhkan umat Islam dari kedua pusaka berharga tersebut. Mereka tidak mengindahkan ayat tentang wilayah yang tertera dalam al-Quran dan berbagai hadis Rasulullah. Mereka berusaha keras menyebarkan ajaran-ajaran Islam sesuai dengan kehendak hati mereka, menciptakan keraguan-keraguan dan melontarkan sanggahan-sanggahan yang tidak rasional walau telah diberikan kepada mereka argumen-argumen tentang kebenaran dan keutamaan Ahlulbait sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah.
Buku besutan Syekh Jawad Bamari bertujuan untuk menganalisis dan mengkritisi pemikiran-pemikiran Ibnu Taimiyah tentang Ahlulbait. Dalam buku ini pembahasan penulis dapat diklasifikasikan pada dua bagian. Bagian Pertama: pembahasan-pembahasan umum dan konsep-konsep yang menerangkan tentang biografi Ibnu Taimiyah, keyakinan-keyakinan umum dan sebagian pemikirannya. Mayoritas ulama dan pembesar Sunni telah menolaknya dan menganggapnya sebagai seorang Nashibi. Bagian Kedua: menjelaskan tentang pemikiran-pemikiran Ibnu Taimiyah berkaitan dengan Ahlulbait as, seperti menolak keutamaan Imam Ali, Sayidah Fathimah, Imam Hasan as, Imam Husain as, sampai penghinaannya kepada Imam Mahdi.
Dengan menggunakan kitab-kitab standar Sunni sendiri, pemikiran-pemikiran Ibnu Taimiyah sesungguhnya sangatlah lemah dan tak berguna.
*****
Sebuah karya yang memikat!
