ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

DIALEKTIKA ASYURA

by admin
July 24, 2023
in Sejarah
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

10 Muharram yang juga dikenal dengan Asyura adalah sebuah drama nyata yang menghadirkan dua peran sentral; peran protagonis yang merupakan perhimpunan nilai-nilai keluhuran yang diperagakan oleh Al-Husain putra Ali dan peran antagonis yang dimainkan secara “sempurna” oleh sosok Yazid yang merupakan saripati dari nilai-nilai kebiadaban.

Seni kematian indah yang diperagakan al-Husian di panggung sejarah mengandung spektrum nilai yang sangat paripurna. Al-Husain telah merelakan dirinya menjadi tumbal bagi kejayaan Islam dan kemanusiaan. Pengorbanan heroik Al-Husian bukan hanya sebuah moseum sejarah atau objek ratapan semata.

Pesan pengorbanan al-Husain di Karbala selayaknya menjadi bahan renungan kita bersama. Ketika umat manusia yang mengalami erosi moral, kehilangan cinta kasih dan nilai-nilai spiritual, pesan pengorbanan al-Husain dapat menjadi penawar dahaga bagi mereka yang merindukan kemerdekaan jiwa kemanusiaannya.

Al-Husain dengan segala kebesarannya rela hidup menderita melawan tiran sangat otoriter ketika para putra pejabat dan mantan pejabat seusianya hidup dalam gemerlap kemewahan. Al-Husain memperkenalkan “seni mati terhormat”.

Karena itulah, kita perlu melakukan instrospeksi sembari merekonstruksi perjuangan dan pengorbanan Al-Husain, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada Nabi Muhammad, kepada umat Islam dan kepada para pejuang kemanusiaan.

Sudah selayaknya kita memperluas pandangan sebagian kita tentang 10 Muharram dan perjuangan al-Husian agar dapat dijadikan sebagai inspirasi dan “alat analisa” yang senantiasa relevan dalam setiap konteks dan zaman.Peristiwa 10 Muharram tidak hanya mengajarkan betapa besar pengorbanan al-Husain, tapi juga menohok kita untuk merenungkan kegigihan kaum perempuan yang diperlakukan sebagai tawanan dan hamba sahaya dan kesetiaan para sahabatnya yang merupakan komunitas yang marginal secara sosial dan politik.

Dalam karavan al-Husain ada pasangan budak yang menunda bulan madu karena bergabung dengan Al-Husain yang kebetulan berpapasan dengan mereka.Dalam kafilah Al-Husain ada sahabat Nabi yang sangat renta bernama Anas bin Kahil yang tubuhnya hancur karena dicincang. Ada mantan budak Abu Zar yang dikenal pemberani yang melepas baju baja karena ingin segera berenang di telaga syahadah. Ada Sukainah yang menjerit kesakitan karena anting di telinganya dicerabut. Ada bayi yang memerah karena dihunjam panah. Ada mantan panglima musuh yang tulus dan berani. Ada dahaga. Ada tenda yang hangus terbakar. Ada lengan seorang jawara yang terputus bersama bersama girbah. Ada pendeta nasrani yang sesenggukan melihat tombak berujung kepala al-Husain. Ada yang dengan perlahan melucuti urat leher seorang lawan yang sudah setengah pingsan akibat luka di sekujur tubuh. Ada yang memotong jari Al-Husain demi mengambil cincin.

Di panggung Karbala, semua nilai ditawarkan, nilai acak dan rapi, kebiadaban dan keluhuran. Yazid, Syimr, Ubaidillah, Umar bin Sa’d dan gerombolannya telah memainkan peran dengan sempurna. Al-Husain, Muslim, bin Aqil, Hani bin Urwah, Habib bin Madhahir, Al-Hur ar-riyahi telah memainkan peran dengan sempurna.Bagaimana dengan kita?Tragedi Asyura tentu tidak hanya untuk diratapi, namun juga untuk diresapi. Asyura tidak hanya hitam tapi juga merah. Ada duka dan ada marah.

Tragedi terbesar dalam sejarah umat Islam dan kemanusiaan itu tidak semestinya diperlakukan hanya sebagai sebuah fakta historis semata yang melulu menjadi tema diskusi klasik dan objek ratapan semata, apalagi diabaikan dan dicemooh karena dianggap menghidupkan dendam.

Al-Husain menyambut syahadah itu dengan hati berbunga dan mata berbinar, sebagaimana sesumbarnya “Jika kematianku adalah tumbal dan syarat bagi tegaknya agama Muhammad, maka, hai pedang-pedang, ambillah aku!”.

Yang perlu untuk diratapi adalah kebenaran dan keadilan yang menjadi tujuan pengorbanan dan prinsip Al-Husain.Teriakan al-Husain “Tidakkah kalian lihat kebenaran telah diabaikan dan kepalsuan tidak lagi dicegah!!” itulah yang membuat kita larut dalam duka dan gelora sebagai bekal energi melawan lusinan Yazid yang terus mengalami up-date seiring putaran daur waktu.Karbala Asyura kapan dan di manapun!

admin

admin

Related Posts

Sejarah

Protokol Hannibal: Doktrin Gelap Militer Israel

March 5, 2025

Kekejaman dan diskriminasi rasial yang melekat pada aksi militer Israel atas nama keamanan telah lama menjadi sorotan dunia. Namun, tahukah...

Pengaruh Khutbah Imam Sajjad (AS) dalam Mempermalukan Yazid
Sejarah

Pengaruh Khutbah Imam Sajjad (AS) dalam Mempermalukan Yazid

August 8, 2024

  Saat Imam Sajjad (AS) menyampaikan khutbah yang tegas, orang-orang yang hadir di masjid sangat terpengaruh dan terbangkitkan kesadarannya. Khutbah...

Syiah Sebelum Perang Gaza dan Badai Al-Aqsa
Sejarah

Syiah Sebelum Perang Gaza dan Badai Al-Aqsa

August 8, 2024

Saya adalah warga negara Yordania, Fayed Al-Rasheed, seorang Muslim Sunni yang tinggal di Amman. Saya memiliki gelar sarjana dan magister...

Syahadah Imam Muhammad Al-Baqir (as):  Kehidupan, Perjuangan, dan Warisan
Sejarah

Syahadah Imam Muhammad Al-Baqir (as): Kehidupan, Perjuangan, dan Warisan

June 10, 2024

Imam Muhammad Al-Baqir (as), putra dari Imam Ali Zainul Abidin AS dan cucu dari Imam Husain (as), adalah imam kelima...

Penghancuran Jannat Al-Baqi.
Sejarah

Penghancuran Jannat Al-Baqi.

April 19, 2024

Di sinilah Imam Hasan Ibn Ali (Imam ke-2), Imam Ali Ibn Al-Husain (imam ke-4), Imam Muhammad Ibn Ali (imam ke-5),...

Pemerintahan Islam Menurut Surat Imam Ali kepada Malik Ashtar Nakhai
Sejarah

Pemerintahan Islam Menurut Surat Imam Ali kepada Malik Ashtar Nakhai

April 2, 2024

  Pengaturan pemerintahan Islam tidak hanya memperhatikan aspek politik semata, tetapi juga memberikan perhatian yang besar terhadap dimensi moral, sosial,...

Next Post
Karena Ibuku, Aku Kembali Dari Kematian

Karena Ibuku, Aku Kembali Dari Kematian

Qasim. Hasan Kecil Pejuang Karbala

Qasim. Hasan Kecil Pejuang Karbala

Dr. Muhsin Labib Membedah Buku Pusparagam Asyura di Perpustakaan ICC

Dr. Muhsin Labib Membedah Buku Pusparagam Asyura di Perpustakaan ICC

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist