ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Fatimah Zahra as, Perwujudan Ayat Tathhir

by admin
January 17, 2019
in Ahlulbait
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam ayat 33 surat al-Ahzab,[1] Allah swt menjelaskan keutamaan Ahlul Bait as. Ayat Tathhir merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menjelaskan tentang istri-istri Nabi saww. Namun, perlu diketahui bahwa ayat Tathhir tidak ditujukan kepada istri-istri Nabi saww. Ayat tersebut merupakan ayat yang independen dan tidak berhubungan dengan ayat sebelumnya. Hal ini dibuktikan oleh berbagai riwayat dalam kitab hadist dan tafsir, baik versi Syiah[2] maupun Sunnah.[3] Mereka sepakat bahwa ayat tersebut turun kepada Ahlul bait as dan demikian tidak meragukan lagi keabsahannya.

Mungkin saja, sebagian kalangan beranggapan bahwa gaya penukilan dan penulisan berbagai hadist tersebut di atas berbeda-beda sehingga tidak dapat dinisbatkan dan ditetapkan bahwa ayat tersebut memang ditujukan kepada Ahlul Bait as. Tapi anggapan ini tidak benar berdasarkan bukti sejarah tentang turunnya ayat Tathhir, seperti prilaku Nabi saww yang selalu mengulang-ulangi menyampaikan hal ini dalam berbagai kesempatan berbeda agar masyarakat faham bahwa yang dimaksud dengan Ahlul Bait as adalah Amirul Mukminin Ali bin Abi thalib, Sayyidah Zahra, Imam Hasan dan Imam Husein as. Sejarah meriwayatkan bahwa dalam kesempatan yang berbeda-beda, Nabi saw sering kali menjelaskan keutamaan Ali bin Abi thalib as sejak dari dakwah sembunyi-sembunyi beliau yang hanya terbatas pada keluarga, sampai penghujung hidup beliau. Apakah hal ini masih juga diragukan kebenarannya sekalipun disebutkan dalam kesempatan yang berbeda? Tentu tidak, karena dalam kondisi lainnya Nabi saw tidak pernah mengulang-ulang suatu hal dalam kesempatan yang berbeda-beda, maka ketika Nabi saw mengulangnya dalam berbagai kesempatan dapat difahami bahwa hal yang beliau sampaikan sangatlah penting sehingga perhatian masyarakat selalu tertuju kepadanya.

Ayat Tathhir ingin menyampaikan bahwa Ahlul Bait as memiliki maqam ismah yaitu terhindar dan terjaga dari dosa, kelalaian, kebodohan dan keraguan. Mungkin saja, sebagian kalangan menduga bahwa turunnya ayat Tathhir yang ditujukan kepada Ahlul Bait as sama sekali tidak memberikan nilai dan maqam ismah. Jika dugaan mereka benar, lalu bagaimana berbagai literatur yang menjelaskan kedudukan mereka di mata Nabi saww dan prilaku Nabi saw yang selalu mengulangnya di berbagai kesempatan? Bukankah dinukil dalam sejarah bahwa setiap kali Nabi melewati rumah az-Zahra as, beliau selalu berhenti sejenak seraya mengucapkan: ?Assalamu?alaikum ya ahlul bait? Mengapa Imam Ali as membuktikan kepemimpinanya dengan berlandaskan ayat Tathhir? Kenapa pula Imam Hasan as mengklaim dirinya sebagai salah satu orang yang termasuk dalam ayat tersebut? Oleh karena itu, jelaslah bahwa dugaan mereka itu tidak dapat dibenarkan.

Beberapa riwayat menjelaskan bahwa kemakshuman Ahlul Bait as tidak berarti bahwa mereka hanya terjaga dari dosa dan kesalahan saja, karena Imam Shodiq as bersabda: ?Arrijsu (dalam ayat tersebut) adalah keraguan. Demi Allah, selamanya kami (Ahlul Bait) tidak pernah ragu kepada-Nya.? Sedang dalam kesempatan lain, Imam Ali as bersabda: ?Aku tidak pernah ragu akan kebenaran sejak aku melihatnya.? ? Seandainya disingkap tabir bagiku maka tidak akan bertambah keimananku.? Sebagian dari Imam suci menyabdakan bahwa kalimat hendak menghilangkan dosa dari kamu berarti menjauhkan mereka dari kobaran api jahiliah. Ini berarti bahwa bahwa Allah swt tidak menginginkan para pendahulu Ahlul Bait as (datuk-datuk mereka) masuk dalam golongan orang-orang kafir, karena salah satu arti rijs dalam kamus bahasa adalah kekufuran dan keraguan.

Sepanjang sejarah, Sayyidah Zahra as adalah wanita menjadi panutan yang tidak mungkin bisa dilepaskan dari Ahlul Bait. Beliau adalah perwujudan dari ayat Tathhir, sosok pribadi yang disucikan Allah swt, dengannya risalah suci berlanjut dan langgeng sampai hari kiamat, wanita yang sampai kepada makam Ilahi di bawah didikan duta Ilahi, jiwanya selalu dikorbankan di jalan Allah swt, tutur katanya tidak lepas dari kebenaran jelmaan ayat: ?Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya, ucapan itu tiad alain hanyalah wahyu yang diwahyukan, yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Beliau adalah pribadi yang selalu memiliki kontak dengan alam gaib, berkomunikasi dengan Malaikat Jibril as sehingga nama lain az-Zahra as adalah almuhaddats yang berarti orang yang diajak berbicara. Diceritakan dalam sejarah bahwa sepeninggal Nabi saw, Malaikat Jibril diutus oleh Allah swt agar selalu mendatangi Sayyyidah Zahra as untuk menghiburnya dari kesedihan setelah kepergian ayahnya dan menceritakan kepadanya kejadian yang telah dan akan terjadi. Kejadian-kejadian yang disampaikan Malaikat Jibril itu dicatat sehingga menjadi sebuah buku yang dikenal dengan Mushaf Fathimah as. Mushaf ini merupakan salah satu perwujudan ilmu yang tak terbatas dalam diri Zahra as dan termasuk salah satu sumber asli ilmu para imam, sejak masa Imam Ali as sampai Imam Mahdi afs.

Imam Khomeini ra memberikan perhatian cukup besar tentang keutamaan pribadi az-Zahra as yang terlihat dalam pidato-pidatonya. Imam selalu menjelaskan bahwa dengan kepulangan nabi saww kehadirat ilahi Rabbi hubungan kontak nabi saww dengan malaikat Jibril melalui wahyu terputus, namun kontak malaikat Jibril as -walaupun bukan dengan istilah wahyu- dengan Az-zahra as tidak terputus. Dalam hal Imam berkata: “Masalah datangnya malaikat Jibril as ke Az-zahra as bukan masalah yang mudah, jangan pernah berkhayal selama belum memenuhi persyaratanya, malaikat akan mendatangi setiap orang”. Datangnya Jibril as kehadirat Az-zahra atas perintah Allah swt merupakan keutamaan yang luar biasa yang dimiliki oleh Az-zahra as dan Imam Khomeini memandang itulah puncak keutamaan dan kedudukan Az-zahra as yang dimilikinya dimata Allah swt. 

Maqam dan kedudukan yang begitu tinggi yang tidak dimiliki oleh semua para utusan Allah dan hanya dimiliki oleh para nabi pilihan dan kekasihNya, Az-zahra as dengan segala keutamaannya telah sampai kemaqam tersebut. Dialah as hakekat dari malam Al-qadr, Zahralah as batin dari ayat: ?Haa miim demi kitab (alquran) yang menjelaskan sesungguhnya Kami menurunkan pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah?. Imam Musa Al-khadzim dalam menjelaskan ayat tersebut berkata: ?Haa miim adalah Muhammad saww, kitab mubin (kitab yang mejelaskan) adalah Imam Ali as dan lailah (waktu malam) adalah S Fatimah as. Wujud suci Az-zahra as hakekatnya adalah Al-quran yang dapat berbicara (Al-quran natiq)- sementara para Imam suci juga sebagai penjelas Al-quran yang diam (Al-quran shomit).

Az-zahra as adalah lambang kesucian, sosok pribadi agung sepanjang zaman, tauladan bagi setiap insan. Cinta kepada Zahra as merupakan kecintaan kepada Rasul saww dan sekaligus kecintaan kepada Allah, sebuah mata rantai cinta yang tidak pernah terputus. Az-zahra as adalah paling mulianya manusia di sisi nabi serta cahaya mata dan buah hati Rasul sebagimana sabda beliau: ?Fatimah adalah paling mulianya manusia disisiku, putriku Fatimah, adalah wanita yang terbaik diseluruh jagat raya, sejak pertama kali wanita diciptakan hingga kelak pada akhir zaman, dialah cahaya mata dan buah hatiku.? Fatimah adalah Az-zahra yang namanya selalu harum dan dikenang sepanjang masa dalam kehidupan manusia.[ Abdurrahman Arfan ] Wallahu a’lam

Catatan Kaki:

[1] Disebut dengan ayat tathir yang artinya : ?Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Baith dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.?

[2] Terhitung sekitar 16 riwayat yang menukil langsung dari nabi saww.

[3] Dari 300 riwayat yang dibawakanya terhitung sekitar 5-6 yang menukil secara langsung.

admin

admin

Related Posts

KELAPANGAN DADA RASULULLAH SAW
Ahlulbait

KELAPANGAN DADA RASULULLAH SAW

September 8, 2025

Oleh: Syekh Abdullah al-Yusuf Lapang dada dan kelapangan hati adalah sifat seorang mukmin. Itu merupakan sifat yang sangat penting untuk...

RASULULLAH YANG AGUNG ADALAH MADRASAH AKHLAK
Ahlulbait

RASULULLAH YANG AGUNG ADALAH MADRASAH AKHLAK

September 4, 2025

Oleh: Syekh Abdullah al-Yusuf Alquran memuji akhlak Nabi kita Muhammad saw dengan firman-Nya, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang...

BIGORAFI DAN RIWAYAT-RIWAYAT TENTANG KEAGUNGAN AKHLAK DAN ADAB RASULULLAH SAW
Ahlulbait

BIGORAFI DAN RIWAYAT-RIWAYAT TENTANG KEAGUNGAN AKHLAK DAN ADAB RASULULLAH SAW

August 29, 2025

Oleh: Syekh Ja’far Hadi   Berikut ini kami paparkan beberapa informasi ringkas mengenai Nabi Muhammad Rasulullah saw.   Nama dan...

RASUL YANG AGUNG SAW: PENYULUT CAHAYA KEIMANAN
Ahlulbait

RASUL YANG AGUNG SAW: PENYULUT CAHAYA KEIMANAN

August 28, 2025

Oleh: Sayid Muhammad Taqi Mudarrisi   Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang “Mahasuci (Allah) yang telah menurunkan...

MAJELIS TARHIM ATAU TAHLILAN DALAM PANDANGAN AHLULBAIT AS
Ahlulbait

MAJELIS TARHIM ATAU TAHLILAN DALAM PANDANGAN AHLULBAIT AS

August 21, 2025

Oleh: Abu Syirin A Mengadakan Majelis Tarhim atau dikenal dengan Tahlilan adalah budaya yang sudah mengental di kalangan kaum muslim....

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Next Post

Kriteria Sejati Pengikut Imam Zaman afs

Menag Ajak Umat Proaktif Bantu Pendirian Rumah Ibadah

Seminar Menangkal Radikalisme Pada Kaum Milenial di ICC Jakarta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist