ICC Jakarta – Mendidik dengan memberikan sangsi (dengan keghaiban Imam) kepada manusia khususnya Kaum Muslimin merupakan salah satu sebab dan filsafat lain yang dapat diambil dari peristiwa keghaiban Imam Mahdi As. Hal ini karena mayoritas Kaum Muslimin yang hidup pada masa lalu -khususnya mereka yang hidup pada zaman para Imam Suci Ahlulbait As- tidak memanfaatkan peluang yang mereka miliki dengan tidak mendukung Imam sedikit pun. Bahkan tidak jarang dari mereka yang ketika bertemu dengan para Imam Suci Ahlulbait, justru bersikap acuh dan cuek serta tidak menghormatinya. Oleh karena itu, tidak heran apabila amal perbuatan mereka itulah yang pada dasarnya telah membuat diri mereka sendiri jauh dari rahmat dan kasih sayang Allah Swt.
Terkait hal ini, Imam Ali As bersabda: “Ketauilah, bahwa bumi ini tidak akan pernah kosong dari Hujjatullah. Akan tetapi Allah Swt akan membutakan makhluk-Nya untuk mampu melihatnya. Hal itu tidak lain karena kezaliman dan kesombongan mereka atas diri mereka sendiri.[1]”
Terkait dengan hal ini, Imam Muhammad Al-Baqir As juga mengatakan, “Kalian adalah manusia-manusia yang mencintai kami hanya sekedar dalam hati kalian, sementara amalan-amalan kalian berlawanan dengan rasa cinta kalian tersebut. Demi Allah! Perselisihan dan persahabatan di antara kalian tidak akan pernah terselesaikan. Oleh karenanya, dengan dalih itulah pemimpin kalian akan menghilang dari kalian…..[2]”
Atas dasar ini maka dapat dikatakan bahwa keghaiban Imam Mahdi As, dimana ia adalah Hujjatullah pada masa sekarang itu tidak lain adalah simbol dan alamat kemurkaan Allah Swt kepada penduduk yang menetap di muka bumi ini. Hal itu supaya menjadi ibrah bagi mereka bahwa manusia sebelum mereka telah menyia-nyiakan para petunjuk hidayah tersebut.
Dalam surat yang ditulis untuk Muhammad bin Faraj, Imam Muhammad Al-Baqir As mengatakan, “Apabila Allah Swt marah kepada para hambanya, maka Dia akan menjauhkan kami dari sisi mereka.[3]”
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, tentunya juga masih terdapat banyak sebab mengapa Imam Mahdi As harus ghaib dan tidak nampak dari pandangan manusia. Mungkin salah satu sebab yang dapat disebutkan di sini adalah demi melatih dan mendidik beberapa golongan manusia supaya siap untuk bangkit membentuk Pemerintahan Islam Dunia dan juga menyiapkan seluruh manusia supaya dapat menerima pemerintahan yang akan didirikan Al-Mahdi As tersebut. (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)
Catatan Kaki
[1]. Muhammad bin Ibrahim Nu’mani, Al-Ghaibah, Teheran, Maktabah Al-Shaduq, 1397 HS, hal 141, hadis 2.
[2]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, Beirut, Muassasah al-Wafa’, 1404 HQ, jil. 52, hal. 110.
[3]. Muhammad binYa’qub Kulaini, Kâfi, Teheran, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1365 HS, jil. 1, hal. 343, hadis 3.