ICC Jakarta – Hari al-Quds adalah hari solidaritas dan kasih sayang antara umat yang satu dengan yang lainnya dan merupakan hari untuk berdiri kuat demi melawan tirani dan penindasan sebagaimana pesan penting dari ayat al-Qur’an:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَ الَّذینَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَماءُ بَیْنَهُم
Pesan ini tentu tidak mengenakkan kaum kafir dan kaum mustakbirin dunia, Amerika dan Israel serta sekutu-sekutunya.
Imam Khomeini mendesak semua Muslim di dunia untuk mengikuti penyelenggaraan hari Quds guna menyatakan solidaritas kaum muslimin dunia untuk masyarakat Palestina.
Berikut ini adalah ucapan-ucapan Imam Khomeini terkait dengan hari al-Quds:
“Hari Quds adalah hari sedunia, bukan hari yang dikhususkan untuk al-Quds. Tapi hari orang-orang tertindas dalam menghadapi para arogan, hari perlawanan rakyat-rakyat terhadap tekanan Amerika dan Non Amerika yang dzalim, hari di mana kaum tertindas harus memiliki senjata untuk menyungkurkan para mustakbirin di muka bumi”. (Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 277)
“Hari Quds bukan hanya hari Palestina, tapi adalah hari Islam, hari pemerintahan Islam. Hari dimana Republik Islam harus tegak di seluruh dunia. Hari dimana kekuatan-kekuatan dunia tidak lagi menguasai negara-negara Islam. Saya meyakini bahwa hari Quds adalah hari Islam dan Rasulullah, hari dimana kita semua harus siap dan manusia harus mengeluarkan diri dari keterasingannya dan dengan segala kekuatan harus dikerahkan untuk menghadapi rezim asing”. (Ibid, hlm. 278)
“Hari Quds adalah hari peringatan kepada semua kekuatan adidaya bahwa mereka tidak lagi dapat mendominasi Islam. Hari Quds hari kehidupan Islam”. (Ibid, hlm. 277)
“Hari Quds adalah hari Islam, dan salah satu mobilisasi umum kaum Muslimin. Saya berharap bahwa hal ini merupakan tonggak untuk membentuk partai mustadafin di seluruh dunia”. (Ibid, hlm. 28)
“Apabila Umat Islam tidak bangkit dan tidak mengetahui kewajibannya, apabila ulama Islam tidak merasa bertanggung jawab dan tidak melawan, apabila Islam hakiki yang akan memunculkan persatuan dan kesatuan seluruh kalangan kaum Muslimin di semua negara-negara Islam jatuh ke tangan agen-agen asing dan berada dibawah panji-panji penjajah, maka masa depan masyarakat Islam akan suram, pilar Islam dan hukum-hukum al-Qur’an akan menemui kehancuran”.(Ibid, hlm. 488)
“Alangkah baiknya dan bahkan wajib jika sebagian dari kewajiban-kewajiban syar’i seperti zakat dan sedekah-sedekah lain dikhususkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah ini… dan membantu mereka dengan segala fasilitas dan kemampuan yang ada adalah merupakan suatu kewajiban”. (Ibid, jld. 2, hlm. 199)