ICC Jakarta – Dengan diawali bacaan kalamullah majid, seminar untuk menyambut Hari al-Quds dan sekaligus Haul Imam Khomeini ke 30 dilaksanakan di aula ICC Jakarta tadi malam, 30/5. Waliyullah Mohammadi mengupas upaya Imam Khomeini untuk memperjuangkan hak-hak Palestina. Ia menjelaskan bahwa perjuangan Imam khomeini dalam memulai membela bangsa Palestina sama dengan saat membela bangsanya sendiri. Hal ini dimulai semenjak pertama kali Imam Khomeini melakukan berbagai ceramah, menggerakan rakyat Iran untuk melawan rezim Syah Pahlevi, Imam juga menggugah masyarakat untuk melawan zionis.
Dalam berbagai kesempatan, Imam selalu menyampaikan bahwa keberadaan Israel adalah ibarat kanker yang akan selalu menggerogoti tubuh umat Islam dan kalimat ini baru dipahami oleh masyarakat dunia setelah 40 tahun kemudian dan benar saja perbuatan dan kebijakan-kebijakan Israel terhadap Palestina selalu menyakiti dunia Islam.
Dubes Republik Islam Iran untuk Indonesia kembali menyatakan bahwa salah satu pesan Imam Khomeini yang cukup masyhur adalah andaikan semua kaum muslimin diseluruh dunia bersatu dan masing-masing mereka membawa seember air lalu menumpahkannya di kawasan Israel nicaya mereka akan mengalami kebanjiran dan tenggelam.
Dan pada akhirnya Imam Khomeini mendeklarasikan hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan sebagai hari al-Quds, hari pembebasan Palestina.
Pembicara selanjutnya dalam perhelatan bertajuk “Imam Khomeini sebagai poros perjuangan Umat Islam” yaitu Zuhairai Misrawi. Ia menegaskan bahwa meskipun Imam Khomeini sudah meninggalkan kita semua, tetapi jejak-jejak perjuangannya masih terus hidup dan bahkan semakin terang dan hal itu tidak hanya di Iran saja, bahkan di seluruh dunia. Kita bisa melihat dan menyaksikan gaung akan perjuangan dan upaya pembebasan Palestina dari cengkeraman Palestina merebak di mana-mana.
Jejak Imam Khomeini ini bisa di liat secara jelas dalam perlawanan Hamas di jalur Gaza, perlawanan Hezbullah Libanon, perlawanan Suriah dan lainnya.
Selanjutnya, aktivis muda NU tersebut menjelaskan semboyan Imam Khomeini: “Perjuangan kita melawan Israel adalah perjuangan kaum mustad’afin (tertindas) melawan mustakbarin (penindas).
Adapun Dr Hakim Elahi terkait dengan tema seminar kembali menggarisbawahi pendeklarasian hari Jum’at terakhir sebagai hari solidaritas terhadap Palestina oleh Imam Khomeini . Selama bertahun-tahun, Israel seringkali melakukan serangan baik udara, laut, maupun darat ke Libanon, Syiria, Iraq dan tidak ada yang mampu untuk melawannya sehingga Israel disebut dengan Negara superpower. Namun pada tahun 2006 terjadi peperangan antara Libanon dan Israel yang sejatinya merupakan peperangan antara Hizbullah dan Zionis Israel, yang dikenal dengan Perang 33 hari dan dimenangkan oleh Hizbullah dan Israel juga terpaksa memberikan tanah kepada Palestina
Bahkan beberapa hari yang lalu, Israel tidak bisa lebih dari sehari semalam ketika menyerang Palestina. Padahal Gaza dikenal tidak memiliki apa-apa. Ya rakyat Palestina memiliki anak-anak muda dan orang-orang yang berani melawan penindasan.
Acara seminar ini diikuti oleh ratusan pecinta kemenangan Palestina dari Jakarta dan sekitarnya. [SH/SZ]