ICC Jakarta – Khotbah jumat pada minggu ini diulas perihal kebahagiaan. Kebahagian manusia bisa diciptakan bisa juga dirusak, kembali kepada masing-masing pribadi manusia. Salah satu yang bisa merusak kebahagiaan adalah bencana, khususnya bencana yang datang sebagai akibat kesalahan pribadi.
*[1]
Setelah memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT dan menyampaikan shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW dan keluarganya yang suci.
Saya mau wasiatkan diri saya dan hadirin sidang jumat dengan pesan taqwa. Manusia dalam kehidupan kesehariannya pasti menginginkan kehidupan yang nyaman tanpa adanya bencana dan kesulitan. Namun pada kenyataannya tidak pernah terjadi pada diri seorang manusia pun dimana dia memiliki kehidupan tanpa adanya bencana dan bala. Dari manakah munculnya bencana dan ketidaknyamanan dalam kehidupan itu?
Ada dua macam bencana yang terjadi pada kehidupan kita yang pertama adalah bencana yang terjadi karena peristiwa alam dan kedua karena perbuatan manusia itu sendiri.
Sebagian dari peristiwa tidak menyenangkan atau bencana yang terjadi dalam kehidupan kita tidak disebabkan oleh alam. Tetapi disebabkan karena perbuatan-perbuatan buruk manusia sehingga mengundang munculnya bencana. Bukan karena gempa bumi, longsor, banjir dan semacamnya.
Selain daripada itu ada sejumlah ketidaknyamanan dan kesulitan dikehidupan. Itu terjadi sebagai bentuk ujian Allah SWT kepada manusia dan hambanya. Dengan ini manusia bisa memiliki derajat lebih tinggi. hal inilah yang dialami oleh para nabi. kita tahu bahwa para nabi dalam kehidupan keseharian mereka, juga mendapatkan ketidaknyamanan dalam kehidupan, kesulitan itu karena Allah SWT berkehendak untuk mengangkat derajat para nabi disisi-Nya.
Pada kesempatan ini akan kita bahas seputar bencana yang terjadi pada kehidupan kita akibat dari perbuatan kita sendiri, akibat dari dosa-dosa yang kita lakukan dan kesalahan-kesalahan kita sehingga mengundang bencana itu pada kehidupan kita.
Setiap orang yang mau menelaah Alquran al-karim dan ayat-ayat sucinya serta melihat riwayat-riwayat yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW dan para imam Maksumin maka akan didapati bahwasanya ada serangkaian peristiwa-peristiwa yang tidak nyaman dan petaka-petaka yang dialami oleh manusia dalam kehidupannya karena mereka telah melanggar hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Allah SWT mereka bermaksiat kepada Allah SWT salah satu contohnya adalah yang pernah diceritakan oleh Allah SWT dalam Alquran Karim surat Saba ayat 15 sampai 17, di ayat itu Allah menceritakan sebuah kaum yang disebut dengan Saba negeri Saba yang sebelumnya Allah berikan kenikmatan dengan berbagai macam bentuknya lalu kemudian mereka melakukan pengingkaran terhadap Allah SWT dan melanggar ketentuan-ketentuan Allah akibatnya Allah SWT mencabut nikmat-nikmat itu dari mereka dan menggantikan nikmat itu dengan petaka dan azab di dunia ini.
Imam Ridha as as dalam sebuah riwayat mengatakan “Barang siapa di antara hamba-hamba Allah melakukan suatu dosa atau melakukan perbuatan-perbuatan buruk yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan, ketika mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan itu Allah telah memberikan nikmat kepada mereka tapi setelah mereka melakukan hal-hal tersebut dan melakukan dosa maka Allah SWT menghukum mereka dengan sesuatu yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya”
Imam Bagir as dalam sebuah riwayat mengatakan bahwa Setiap hamba Allah, setiap manusia di hatinya ada sebuah tempat yang berwarna putih lalu kemudian jika dia melakukan sebuah dosa maka Allah SWT akan memberikan satu titik hitam di hatinya dan jika dia bertaubat maka titik hitam itu akan dihapus oleh Allah dan kembali putih jika dia tidak bertaubat maka dia menambah dosa lagi maka Allah akan menambahkan titik hitam di hatinya jika hati seseorang yang telah dipenuhi oleh titik-titik hitam akibat dosa maka tidak ada harapan bagi dia untuk bisa kembali ke jalan yang benar inilah yang Allah firmankan dalam Alquran dalam surat Muthaffifin ayat 14 Allah berfirman bahwa hati mereka telah berkarat akibat apa yang telah mereka lakukan .
Riwayat-riwayat menyebutkan sejumlah dosa yang bisa mendatangkan azab bahkan kita memiliki riwayat riwayat yang mengatakan bahwa dosa itu mempercepat datangnya azab di dunia sebelum di akhirat. Riwayat riwayat yang lain menyebutkan bahwa dosa-dosa yang dilakukan oleh hamba-hamba Allah bisa mendatangkan azab diantara dosa-dosa yang bisa mendatangkan azab yang bisa mempercepat datangnya azab di dunia sebelum akhirat adalah dosa memutus hubungan kekerabatan atau memutus silaturahim. Orang yang memutuskan kekerabatan maka awal sesuatu yang akan menimpa dia adalah kematian atau tidaknya umurnya akan dipangkas oleh Allah SWT
Sebaik-baik
orang yang kita sambung tali kekerabatannya adalah ayah, ibu, kakek, nenek, dan
semakin dekat hubungan kita dengan mereka itu adalah yang paling wajib untuk
kita sambung tali kekerabatan dengan mereka seperti saudara, paman, bibi dan
yang lainnya baru kemudian tali kekerabatan itu kita lebarkan semakin luas
kepada teman-teman kita.
[1] Khotbah ini disampaikan pada Jumat 19 Juli 2019 oleh : Syeikh Hakimelahi