ICC Jakarta – Khutbah Sya’baniyah adalah sebuab khutbah dari Nabi Muhammad Saw mengenai keutamaan bulan Ramadhan dan persiapan menyambut datangnya bulan tersebut. Mengingat khutbah ini disampaikan di akhir Jumat bulan Syakban maka terkenal dengan Khutbah Sya’baniyah. Khutbah ini di samping menjelaskan keagungan bulan Ramadhan, juga mengajak kaum Muslimin untuk menjaga lebih jeli berbagai permasalahan seperti mengingat Kiamat, memperhatikan keadaan kaum miskin dan membutuhkan, mengontrol mata, telinga dan mulut, membaca Alquran dan banyak bersalawat.
Kalimat terkenal “Bulan Perjamuan Tuhan” dan “Tidurnya orang yang berpuasa ibadah” telah disebutkan dalam khutbah ini. Di akhir khutbah, Nabi saw dalam menjawab pertanyaan Imam Ali As menegaskan bahwa meninggalkan dosa adalah sebaik-baik perbuatan di bulan Ramadhan, dan mengabarkan akan kesyahidannya di bulan ini.
Khutbah ini dinukil oleh Imam Ridha As dengan silsilah sanad dari jalur para imam sebelumnya yang bersambung sampai ke Imam Ali as. Matan ceramah ini disamping dinukil dalam itab-kitab hadis seperti Uyun Akhbar al-Ridha juga dipublikasikan secara terpisah dengan terjemahan dan syarah.
Tuntunan-tuntunan
Nabi Saw memulai khutbahnya dengan menyebut pentingnya dan agungnya bulan Ramadhan serta menyinggung beberapa poin yang perlu diperhatikan di bulan ini, di antaranya adalah:
1. Menghitung pahala puasa dan sebagian ibadah di bulan ini
2. Menekankan supaya jangan sampai terlantar dari pengampuanan dan rahmat Allah
3. Terbukanya pintu-pintu rahmat Allah
4. Terbelenggunya setan-setan
5. Menjaga etika berpuasa
6. Mengingatkan pada keadaan lapar dan haus di hari kiamat
7. Memperhatikan fakir miskin, orang-orang yang membutuhkan, para orang tua dan anak-anak kecil
8. Silaturrahim
9. Memberikan separuh kurma atau seteguk air kepada orang lain untuk berbuka puasa
10. Mengontrol mata, telinga dan mulut
11. Memberikan perhatian secara khusus pada salat, taubat, doa dan istighfar
12. Membaca Alquran
13. Banyak membaca salawat
14. Menghindari perbuatan yang menyakiti orang lain
15. Berakhlak yang baik
Teks Khutbah
Syeikh Al-Shaduq ra meriwayatkan dari Imam Ridha dengan sanad mu’tabar, dari kakek-kakek beliau as, dari Amirul Mukminin as berkata bahwa Rasulullah SAW pada suatu hari berkhotbah dihadapan kami:
أَيهَا النَّاسُ إِنَّهُ قَدْ
أَقْبَلَ إِلَيكمْ شَهْرُ اللَّهِ بِالْبَرَكةِ والرَّحْمَةِ والْمَغْفِرَةِ.
شَهْرٌ هُوَ عِنْدَ اللَّهِ أَفْضَلُ الشُّهُورِ وأَيامُهُ أَفْضَلُ الْأَيامِ
ولَيالِيهِ أَفْضَلُ اللَّيالِي وسَاعَاتُهُ أَفْضَلُ السَّاعَاتِ.
هُوَ شَهْرٌ دُعِيتُمْ فِيهِ إِلَى
ضِيافَةِ اللَّهِ وجُعِلْتُمْ فِيهِ مِنْ أَهْلِ كرَامَةِ اللَّهِ أَنْفَاسُكمْ
فِيهِ تَسْبِيحٌ ونَوْمُكمْ فِيهِ عِبَادَةٌ وعَمَلُكمْ فِيهِ مَقْبُولٌ
ودُعَاؤُكمْ فِيهِ مُسْتَجَابٌ.
فَاسْأَلُوا اللَّهَ رَبَّكمْ
بِنِياتٍ صَادِقَةٍ وقُلُوبٍ طَاهِرَةٍ أَنْ يوَفِّقَكمْ لِصِيامِهِ وتِلاوَةِ
كتَابِهِ فَإِنَّ الشَّقِي مَنْ حُرِمَ غُفْرَانَ اللَّهِ فِي هَذَا الشَّهْرِ
الْعَظِيمِ.
وَ اذْكرُوا بِجُوعِكمْ وَعَطَشِكمْ
فِيهِ جُوعَ يوْمِ الْقِيامَةِ وعَطَشَهُ وتَصَدَّقُوا عَلَى فُقَرَائِكمْ ومَسَاكينِكمْ
ووَقِّرُوا كبَارَكمْ وارْحَمُوا صِغَارَكمْ وصِلُوا أَرْحَامَكمْ وَاحْفَظُوا
أَلْسِنَتَكمْ وغُضُّوا عَمَّا لا يحِلُّ النَّظَرُ إِلَيهِ أَبْصَارَكمْ وعَمَّا
لا يحِلُّ الِاسْتِمَاعُ إِلَيهِ أَسْمَاعَكمْ وتَحَنَّنُوا عَلَى أَيتَامِ
النَّاسِ يتَحَنَّنْ عَلَى أَيتَامِكمْ وتُوبُوا إِلَى اللَّهِ مِنْ ذُنُوبِكمْ
وارْفَعُوا إِلَيهِ أَيدِيكمْ بِالدُّعَاءِ فِي أَوْقَاتِ صَلاتِكمْ فَإِنَّهَا
أَفْضَلُ السَّاعَاتِ ينْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وجَلَّ فِيهَا بِالرَّحْمَةِ إِلَى
عِبَادِهِ يجِيبُهُمْ إِذَا نَاجَوْهُ ويلَبِّيهِمْ إِذَا نَادَوْهُ ويعْطِيهِمْ
إِذَا سَأَلُوهُ ويسْتَجِيبُ لَهُمْ إِذَا دَعَوْهُ.
أَيهَا النَّاسُ إِنَّ أَنْفُسَكمْ
مَرْهُونَةٌ بِأَعْمَالِكمْ فَفُكوهَا بِاسْتِغْفَارِكمْ وظُهُورَكمْ ثَقِيلَةٌ
مِنْ أَوْزَارِكمْ فَخَفِّفُوا عَنْهَا بِطُولِ سُجُودِكمْ واعْلَمُوا أَنَّ
اللَّهَ أَقْسَمَ بِعِزَّتِهِ أَنْ لا يعَذِّبَ الْمُصَلِّينَ والسَّاجِدِينَ
وأَنْ لا يرَوِّعَهُمْ بِالنَّارِ يوْمَ يقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ.
أَيهَا النَّاسُ مَنْ فَطَّرَ مِنْكمْ
صَائِماً مُؤْمِناً فِي هَذَا الشَّهْرِ كانَ لَهُ بِذَلِك عِنْدَ اللَّهِ عِتْقُ
نَسَمَةٍ ومَغْفِرَةٌ لِمَا مَضَى مِنْ ذُنُوبِهِ.
قيل: يا رسول الله، ليس كلنا يقدر على ذلك !!
فَقَالَ (صليالله عليه و آله):
اتَّقُوا النَّارَ وَ لَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ اتَّقُوا النَّارَ
وَ لَوْ بِشَرْبَةٍ مِنْ مَاءٍ أَيهَا النَّاسُ مَنْ حَسَّنَ مِنْكمْ فِي هَذَا
الشَّهْرِ خُلُقَهُ كانَ لَهُ جَوَازاً عَلَى الصِّرَاطِ يوْمَ تَزِلُّ فِيهِ
الْأَقْدَامُ وَ مَنْ خَفَّفَ فِي هَذَا الشَّهْرِ عَمَّا مَلَكتْ يمِينُهُ
خَفَّفَ اللَّهُ عَلَيهِ حِسَابَهُ وَ مَنْ كفَّ فِيهِ شَرَّهُ كفَّ اللَّهُ
عَنْهُ غَضَبَهُ يوْمَ يلْقَاهُ وَ مَنْ أَكرَمَ فِيهِ يتِيماً أَكرَمَهُ اللَّهُ
يوْمَ يلْقَاهُ وَ مَنْ وَصَلَ فِيهِ رَحِمَهُ وَصَلَهُ اللَّهُ بِرَحْمَتِهِ
يوْمَ يلْقَاهُ وَ مَنْ قَطَعَ فِيهِ رَحِمَهُ قَطَعَ اللَّهُ عَنْهُ رَحْمَتَهُ
يوْمَ يلْقَاهُ وَ مَنْ تَطَوَّعَ فِيهِ بِصَلَاةٍ كتَبَ اللَّهُ لَهُ بَرَاءَةً
مِنَ النَّارِ وَ مَنْ أَدَّى فِيهِ فَرْضاً كانَ لَهُ ثَوَابُ مَنْ أَدَّى
سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ مِنَ الشُّهُورِ وَ مَنْ أَكثَرَ فِيهِ مِنَ
الصَّلَاةِ عَلَي ثَقَّلَ اللَّهُ مِيزَانَهُ يوْمَ تَخِفُّ الْمَوَازِينُ وَ مَنْ
تَلَا فِيهِ آيةً مِنَ الْقُرْآنِ كانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ خَتَمَ الْقُرْآنَ
فِي غَيرِهِ مِنَ الشُّهُورِ.
أَيهَا النَّاسُ إِنَّ أَبْوَابَ
الْجِنَانِ فِي هَذَا الشَّهْرِ مُفَتَّحَةٌ فَاسْأَلُوا رَبَّكمْ أَنْ لَا يغَلِّقَهَا
عَنْكمْ وَ أَبْوَابَ النِّيرَانِ مُغَلَّقَةٌ فَاسْأَلُوا رَبَّكمْ أَنْ لَا
يفَتِّحَهَا عَلَيكمْ وَ الشَّياطِينَ مَغْلُولَةٌ فَاسْأَلُوا رَبَّكمْ أَنْ لَا
يسَلِّطَهَا عَلَيكمْ.
قَالَ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ فَقُمْتُ فَقُلْتُ يا رَسُولَ
اللَّهِ مَا أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ فِي هَذَا الشَّهْرِ؟ فَقَالَ:
يا أَبَا الْحَسَنِ أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ فِي هَذَا الشَّهْرِ
الْوَرَعُ عَنْ مَحَارِمِ اللَّهِ.
Terjemahan Khutbah
“Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan ampunan. Bulan yang paling utama di sisi Allah, hari-harinya adalah hari-hari yang termulia, malam-malamnya adalah malam-malam yang terbaik, dan waktu-waktunya adalah saat-saat yang paling utama; adalah bulan yang kalian diundang di dalamnya untuk menghadiri jamuan Allah dan kalian telah dijadikan didalamnya sebagai orang-orang yang berhak mendapatkan kemulyaan-Nya.
“Nafas-nafas kalian di dalamnya adalah tasbih, tidur kalian adalah ibadah, setiap amalan kalian diterima, dan doa kalian dikabulkan. Maka, memohonlah kepada Allah Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang bersih, agar Dia memberikan jalan mudah kepada kalian guna menjalankan puasa dan membaca Al-Quran-Nya; karena sesungguhnya orang yang celaka pada bulan yang agung ini adalah orang yang terhalang dari ampunan Allah; ingatlah dengan rasa lapar dan dahaga kalian pada bulan ini pada rasa lapar dan dahaga di hari Kiamat; bersedekahlah kepada orang-orang fakir dan miskin dari kalian, hormatilah orang-orang yang lebih tua dari kalian, sayangilah anak-anak kecil kalian, sambunglah silaturrahmi kalian, jagalah lidah kalian, jagalah pandangan kalian dari apa yang terlarang, jagalah pendengaran kalian dari yang tidak diperbolehkan, berbelas-kasihlah kepada anak-anak yatim agar Allah berbelas-kasih kepada anak-anak yatim kalian.
“Bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosa, angkatlah kedua tangan kalian untuk berdoa di waktu-waktu shalat; karena pada saat-saat itu adalah waktu yang paling utama; Allah akan melihat para hamba-Nya pada waktu itu dengan kasih sayang, menjawab mereka jika bermunajat kepada-Nya, memenuhi (panggilan) mereka jika memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka jika memohon-Nya.
“Wahai manusia, sesungguhnya diri kalian tergadaikan oleh
amal perbuatan kalian, maka bebaskanlah ia dengan istighfar; dan pundak kalian
terbebani oleh dosa-dosa kalian, maka ringankanlah dosa-dosa itu dengan
panjangnya sujud. Dan ketahuilah bahwa Allah menyebut dirinya telah bersumpah
demi kemuliaan-Nya untuk tidak menyiksa orang-orang yang melakukan shalat dan
bersujud, dan tidak menakut-nakuti mereka dengan api neraka ketika semua
manusia bangkit menghadap Tuhan semesta alam.
“Wahai manusia, barangsiapa memberikan makanan untuk berbuka puasa kepada
seorang mukmin yang sedang berpuasa pada bulan ini, maka pahala perbuatannya
adalah pahala pembebasan budak dan (mendapat) pengampunan atas dosa-dosanya
yang telah lalu.”
Salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak semua dari kami yang
mampu untuk melakukan hal itu!”
Beliau menjawab, “Cegahlah api neraka (dari diri kalian) walaupun
dengan sekerat kurma dan meskipun dengan seteguk air. Karena Allah SWT akan
menganugrahkan pahala tersebut bagi orang yang melakukan amalan yang mudah ini
jika tidak mampu lebih banyak dari itu.
Wahai manusia, barangsiapa memperbaiki akhlaknya pada bulan ini, maka ia akan
dapat melintas Shirat (jembatan akhirat) ketika semua kaki pada saat itu
terpeleset; barangsiapa memperingan beban hamba sahayanya (baca: pembantunya)
pada bulan ini, maka Allah akan memperingan perhitungan (amal)nya.
Barangsiapa mencegah keburukannya (terhadap orang lain) di dalam bulan ini, maka Allah akan mencegah kemurkaan-Nya kepadanya ketika ia bertemu dengan-Nya; barangsiapa memulyakan anak yatim pada bulan ini, maka Allah akan memulyakannya ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa menyambung tali silaturahmi pada bulan ini, maka Allah akan mengucurkan rahmat-Nya kepadanya ketika ia berjumpa dengan-Nya; barangsiapa memutuskan tali silaturahminya pada bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya ketika ia bertemu dengan-Nya.
Barangsiapa malakukan shalat sunnah pada bulan ini, maka Allah
akan menetapkan ia bebas dari api neraka; barangsiapa mengerjakan sebuah
kewajiban pada bulan ini, niscaya ia akan mendapatkan pahala orang yang
melaksanakan tujuh puluh kewajiban di bulan lain; barangsiapa memperbanyak
shalawat atasku pada bulan ini, maka Allah akan memperberat timbangannya ketika
semua timbangan meringan; barangsiapa membaca satu ayat al-Quran pada bulan
ini, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengkhatamkan
al-Quran di bulan selainnya.
Wahai manusia, sesungguhnya pada bulan ini pintu-pintu surga terbuka. Maka
memohonlah kepada Tuhan kalian agar tidak menutupnya bagi kalian, pintu-pintu
neraka tertutup, maka mintalah kepada Tuhan kalian agar tidak membukanya atas
kalian, dan tangan-tangan para setan terbelenggu, maka mohonlah kepada Tuhan
kalian sehingga mereka tidak dapat menguasai kalian…”
(Abbas Al-Qummi, Mafatih Al-Jinan; Majma’ Al-Ilmi Ahlil Bait 2011M/1432H. Cet.
Ke-7, halaman 173).