ICC Jakarta – Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, sisi dalam atau batin agama lebih prioritas dikedepankan di tengah keragaman tafsir dan pandangan keagamaan. Jika berbicara tentang sisi dalam agama maka semua umat beragama tidak akan menjumpai perbedaan persepsi atau pro kontra karena akan melihat bahwa semua agama mempunyai tujuan yang sama.
“Karena hakekat agama adalah memanusiakan manusia,” kata Lukman dalam acara Temu Kebangsaan Orang Muda 2017 seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, seperti dilansir republika.co.id (30/4).
Menurut Lukman, jika berbicara dari sisi luar agama maka akan melihat perbedaan-perbedaan tersebut. Karena itu, dalam upaya menjaga kemajemukan dan keragaman bangsa maka harus mengedepankan rasa toleransi seperti yang diajarkan pendiri bangsa.
Lukman berharap, anak-anak muda memiliki wawasan kebangsaan yang inklusif, yang saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Karena, hal itulah yang menjadi garda terdepan sekaligus mengawal realitas keindonesiaan yang majemuk.
“Selaku Menag, saya berharap teman-teman muda, wakil-wakil dari setiap majlis agama yang ikut dalam temu kebangsaan orang muda kedua ini, mudah-mudahan dalam prosesnya nanti saling bisa berbagi, berbagi pengetahuan, pengalaman dan tentu pada akhirnya nanti mampu memimpin adik-adiknya pada angkatan ketiga dan seterusnya, dan ini menjadi satu kesinambungan,” kata dia.
Bagi Menteri Lukman, esensi atau substansi agama pada hakekatnya sama karena semua agama bicara tentang keadilan, tentang persamaan hukum, bicara tentang perlindulungan HAM dan seterusnya.
“Oleh karenanya, dalam konteks Indonesia, di tengah kemajemukan dan keragaman bangsa ini, maka kalau kita bicara agama, maka saya mengajak kita semua (kaum muda) untuk lebih mengedepankan sisi dalam dari agama,” ujarnya. (Islam Indonesia)