Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengklaim bahwa operasi militer Iran ke Israel dilakukan dalam kerangka pertahanan yang sah dan sesuai dengan hukum internasional. Operasi tersebut, yang dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan rezim Zionis terhadap bagian konsuler kedutaan Iran di Damaskus, menarik perhatian publik internasional.
Dalam percakapan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Amirabdollahian menyoroti ketidakefisienan Dewan Keamanan dalam mengutuk serangan tersebut, serta pembelaan dan hukuman terhadap rezim Zionis sebagai pilihan yang sah bagi Iran.
Amirabdollahian menjelaskan bahwa operasi militer Iran hanya menyasar target militer rezim Zionis yang terlibat dalam serangan terhadap kedutaan besar Iran di Damaskus. Dia juga mengapresiasi upaya Guterres dalam membantu rakyat Palestina dan menyoroti kegagalan Amerika Serikat dan sekutunya dalam menghentikan kejahatan rezim Zionis terhadap warga Palestina.
Sementara itu, Guterres menanggapi operasi militer Iran dengan menuntut agar semua pihak yang terlibat dalam konflik di kawasan menahan diri. Dia mengutuk serangan terhadap tempat-tempat diplomatik dan mengapresiasi keputusan Iran untuk menghentikan operasi lebih lanjut terhadap rezim Zionis.
Guterres juga meminta Israel untuk tidak melakukan pembalasan dan mengurangi ketegangan di kawasan demi menciptakan perdamaian serta menekan penyebaran kekerasan. Paparannya menekankan pentingnya perdamaian dan penyelesaian konflik secara damai dalam menjaga stabilitas regional dan internasional.