ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Pesona Wisata Religi di kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau

by admin
October 13, 2017
in Mozaik
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Bagi yang suka melancong di tempat-tempat bersejarah, akan dibilang tidak sempurna bila belum menjejaki kota Tanjungpinang. Kota kecil di ujung utara provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini menyimpan sejuta ingatan masa lalu yang pernah menjadi bagian dari Kesultanan Riau abad 18.

Satu situs yang melegenda dan dikenal hingga seantreo dunia adalah Pulau Penyengat atau disebut juga pulau Mas Kawin. Sebuah pulau kecil yang berjarak sekitar 2 KM dari kota Tanjung Pinang yang bisa dijangkau dengan perahu kecil (pompong) yang membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit dari pelabuhan.

Disebut sebagai pulau Mas Kawin karena dalam sejarahnya pulau ini merupakan mas kawin dari Sultan Mahmud Riau yang menikahi seorang permaisuri bernama Hamidah atau Engku Puteri (w. 1844) yang diangkat sebagai raja di tempat ini.

Jika anda ingin menelusuri pulau ini, persiapkan kamera dan handycam, atau kalau perlu buku catatan kecil agar bisa merekam seluruh bukti-bukti sejarah yang terhampar di sepanjang pulau mungil ini.

Untuk menuju ke pulau ini, anda cukup naik perahu mesin (pompong) dengan membayar 15000 per orang yang akan ditempuh sekitar 10 menit. Dari pelabuhan Tanjungpinang, keindahan pulau Penyengat sangat nampak yang berjejer rumah-rumah di pinggir laut biru nan indah. Kondisi air laut tanpa ombak menjadikan perjalanan air terasa nyaman karena tidak ada gangguan gelombang.

Sesampainya di pelabuhan pulau Penyengat, ada tiga tempat perahu menuju. Akan tetapi, biasanya untuk menghantar para pelancong akan diarahkan pada pelabuhan yang dekat dengan Masjid Bersejarah yang sangat nampak saat kita akan turun dari perahu yang kita tumpangi. Agar anda tidak lelah saat mengunjungi tempat-tempat bersejarah di pulau ini telah tersedia becak motor (bentor) yang siap menghantarkan anda dari satu tempat ke tempat yang lain.

Berbagai peninggalan bersejarah akan kita jumpai di pulau ini, diantaranya Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur dengan sekian banyak kubah. Masjid dengan warna kuning hijau ini masih Nampak megah dann kokoh meski dibangun di abad 18. Masjid ini awalnya dibangun oleh Sultan Mahmud pada tahun 1803, lalu pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdurrahman, tahun 1832 masjid ini direnovasi dalam bentuk yang terlihat saat ini.

Bangunan utama masjid ini berukuran 18 x 20 meter yang ditopang oleh 4 buah tiang beton. Di keempat sudut bangunan, terdapat menara tempat Bilal mengumandangkan adzan. Pada bangunan Masjid Sultan Riau terdpat 13 kubah yang berbentuk seperti bawang. Jumlah keseluruhan menara dan kubah di Masjid Sultan Riau sebanyak 17 buah yang melambangkan jumlah rakaat salat wajib lima waktu sehari semalam.
Di sisi kiri dan kanan bagian depan masjid terpdat bangunan tambahan yang disebut dengan Rumah Sotoh (tempat pertemuan). Menurut sejarahnya, masjid ini dibangun dengan menggunakan campuran putih telur, kapur, pasir dan tanah liat.

Selain itu, anda juga bisa mengunjungi makam-makam para raja yang nisannya dibungkus dengan kain kuning emas. Menurut penunggu makam, kain warna emas merupakan warna kehormatan bagi kalangan keluarga raja. Ada juga makam pahlawan nasional Raja Ali Hajj yang dikenal sebagai pengarang Gurindam 12 yang melegenda itu. Melongok ke dalam kompleks makam ada makam Raja Hamidah (Engku Puteri) yang dihadiahi dalam bentuk Mas Kawin pulau ini oleh suaminya Sultan Mahmud Riau.

Jangan lupa kunjungi bangunan megah Rumah Adat khas Melayu. Yang menarik, di bawah kolong rumah adat tersebut terdapat sumur sedalam 2.5 M yang terdapat air tawar dan tidak pernah kering. Menurut penunggu sumur tersebut, air tawar yang steril dan dapat langung diminum. Menurutnya, airnya sudah diteliti oleh para ahli dan aman untuk diminum secara langsung.

Menurut guide kami yang mendampingi selama peliputan, pulau ini sudah dikenal lama oleh para pelaut sejak berabad-abad yang lalu sebagai tempat persinggahan untuk mengambil air tawar yang cukup banyak tersedia di pulau ini. Memang cukup ajaib, pulau yang ada di tengah-tengah air laut namun, sumber airnya tetap tawar.

Dari cerita rakyat setempat, nama ini berasal dari nama hewan sebangsa serangga yang mempunyai sengat.  Menurut cerita tersebut, ada para pelaut yang melanggar pantang larang ketika mengambil air, maka mereka diserang oleh ratusan serangga berbisa. Binatang ini yang kemudian dipanggil penyenget dan pulau tersebut dipanggil dengan Pulau Penyengat. Sementara  orang-orang Belanda menyebut pulau tersebut dengan nama Pulau Mars.

Dalam sejarahnya, pulau ini memiliki kedudukan yang penting dalam peristiwan jatuh bangunnya Imperium Melayu, yang sebelum terdiri dari wilayah Kesultanan Johor, Pahang, Sika, dan Lingga  khususnya di bagian selatan dari Semenanjung Melayu. Peran penting tersebut berlangsung selama 120 tahun, sejak berdirinya Kerajaan Riau pada  tahun 1722, sampai akhirnya diambil alih sepenuhnya oleh Belanda pada 1911.

Tentu masih ada kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi. Benteng ini masih Nampak kokoh dengan berbagai bukti-bukti sejarah yang dapat dilihat dari bangunan tuanya. Selamat mencoba. (thobib-afief/bimasislam)

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Dunia Islam

Jamaah haji Iran mengutuk normalisasi dengan entitas Zionis

March 2, 2023

Jum'at 08 Juli 2022 Peziarah Iran yang berpartisipasi dalam upacara pembebasan kaum musyrik di tingkat Arafat mengeluarkan pernyataan lima poin...

Syahadah Sayyidah Fathimah SA
Ahlulbait

Syahadah Sayyidah Fathimah SA

March 2, 2023

ICC OFFLINE TERBATAS500 TAMUSyahadah Sayyidah Fathimah SA🏴🏴🏴بِسۡـــــــمِ اللّٰهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ Mengajak para pencinta Ahlulbayt untuk memperingati...

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama
Arsip

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dan atas terpilihnya KH. MIFTAHUL AKHYARsebagai Rais Aam...

LOMBA ARTIKEL
Galeri

LOMBA ARTIKEL

November 25, 2021

“IRAN DI MATAKU”USULAN UNTUK PERLUASAN HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-IRANPESERTAPeserta pada kegiatan ini terbatas pada mahasiswa berbagai perguruan tinggi dan universitas diIndonesia.SYARAT...

SELAMAT HARI GURU
Maarif Islam

SELAMAT HARI GURU

November 25, 2021

_"Tidak ada kehidupan yang baik kecuali bagi dua orang:orang berilmu yang pengetahuannya dijalankan dan bermanfaat,serta orang yang mau mendengarkan pelajaran."_...

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”
Islam Indonesia

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”

November 13, 2021

Dalam Webinar Maulid Nabi Saw, bertemakan "Refleksi Misi Kenabian dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Perspektif Agama-Agama."(Jakarta 13/11), Direktur Islamic...

Next Post

Dosa Ghibah dan Cara Menghindarinya

Sekjen PP Muhammadiyah: Muhammadiyah Tidak Pernah Menyebut Syiah Sesat

Semenjak Kapan Syiah Muncul?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist