ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Prof. Dr. Mohammad Sharifani Paparkan Ciri Unggul Pesantren di Konferensi Internasional ICTP 2025

by admin
June 30, 2025
in Berita
1 0
Share on FacebookShare on Twitter

Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, Prof. Dr. Mohammad Sharifani, turut berpartisipasi sebagai narasumber dalam International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) 2025 yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Rabu, 25 Juni 2025. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Sharifani didampingi oleh Ustaz Zaki Amami dari Departemen Tabligh dan Kebudayaan ICC Jakarta. Konferensi internasional yang dihadiri ratusan pimpinan dan pengelola pondok pesantren dari seluruh Indonesia ini mengusung tema besar “Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian”.

Prof. Dr. Sharifani hadir dalam sesi simposium bersama sejumlah tokoh terkemuka, antara lain Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A., Prof. Stella Christie, Ph.D., Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Dr. Mahmud Hamzawi Fahim Usman, serta Mehmet Cetin dan Arif Rahman Rhoma. Simposium tersebut dipandu oleh Dr. KH. Maman Imanul Haq sebagai moderator dan menjadi forum dialog yang menekankan pentingnya visi progresif dalam transformasi pesantren.

Dalam paparannya, Prof. Dr. Sharifani menjelaskan delapan karakteristik utama yang menjadikan pesantren sebagai institusi pendidikan Islam yang unggul dan relevan dengan perkembangan zaman. Beliau memulai dengan menggarisbawahi kekayaan tradisi dan sejarah panjang pesantren dalam mentransmisikan ilmu-ilmu Islam secara mendalam melalui metode pengajaran langsung, diskusi intensif, dan debat terbuka yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Interaksi erat antara guru dan murid dianggap sebagai kekuatan pedagogis yang terus dijaga.

Selanjutnya, beliau menyoroti integrasi antara pendidikan ilmiah dan pembinaan spiritual sebagai ciri khas pesantren. Lingkungan pendidikan yang menekankan nilai-nilai akhlak dan kedisiplinan spiritual diyakini membentuk pribadi santri yang tidak hanya mumpuni secara keilmuan, tetapi juga berperan aktif sebagai agen moral di masyarakat.

Ciri ketiga yang beliau sampaikan adalah pendekatan aplikatif pesantren terhadap ilmu keislaman. Pengajaran fikih dan ushul tidak berhenti pada tataran teori, tetapi diselaraskan dengan konteks sosial kontemporer, sehingga menghasilkan pemahaman yang fungsional dan relevan. Santri didorong untuk mampu merespons persoalan sosial dengan landasan keilmuan yang kokoh.

Pesantren juga dinilai unggul dalam keragaman kurikulum dan fleksibilitas spesialisasi. Di samping ilmu-ilmu klasik seperti tafsir, hadis, dan kalam, banyak pesantren telah membuka jurusan khusus seperti ekonomi syariah, hukum Islam kontemporer, dan psikologi Islam, sebagai bentuk adaptasi terhadap kebutuhan zaman.

Tak kalah penting, beliau menilai bahwa pesantren kini mulai terbuka terhadap inovasi teknologi dalam proses pembelajarannya. Pemanfaatan perpustakaan digital, sistem pembelajaran daring, dan platform webinar menjadi contoh pemanfaatan sarana modern untuk memperluas akses keilmuan bagi santri di berbagai penjuru.

Lebih jauh, beliau juga menyoroti dimensi global pesantren yang tercermin dari keterlibatannya dalam dialog antaragama, partisipasi santri asing, serta inisiatif menyelenggarakan konferensi dan seminar bertaraf internasional. Hal ini memperkaya perspektif dan membuka ruang pertukaran pemikiran lintas budaya.

Dalam hal keilmuan, pesantren disebut aktif membangun pusat-pusat riset dan mendorong publikasi ilmiah melalui jurnal dan buku-buku keislaman. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat posisi akademik pesantren, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata terhadap pemecahan persoalan kontemporer.

Terakhir, Prof. Dr. Sharifani menegaskan bahwa pesantren memiliki peran sosial yang sangat signifikan. Selain sebagai lembaga pendidikan, pesantren juga menjadi pusat advokasi sosial dan penggerak nilai di tengah masyarakat, menjadikan keberadaannya tetap relevan dalam dinamika zaman.

Melalui paparan tersebut, beliau menempatkan pesantren sebagai model pendidikan Islam yang mampu menjembatani antara warisan klasik dan kebutuhan masa depan, antara kedalaman spiritual dan tanggung jawab sosial. Konferensi ICTP 2025 pun menjadi momen penting untuk memperkuat narasi kolektif mengenai transformasi pesantren menuju keunggulan nasional dan internasional.

admin

admin

Related Posts

Direktur ICC dalam Khutbah Jumat: Ajak Jamaah Menuntut Ilmu, Teladani Imam Sajjad AS, dan Umumkan Pemberian Cinderamata
Berita

Direktur ICC dalam Khutbah Jumat: Ajak Jamaah Menuntut Ilmu, Teladani Imam Sajjad AS, dan Umumkan Pemberian Cinderamata

July 11, 2025

Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, melalui khutbah Jumat yang disampaikan dengan penerjemahan oleh Ustaz Umar Shahab, mengajak seluruh jamaah...

Asyura 2025: Menjaga NKRI, Membela Palestina, Mewarisi Husein
Berita

Asyura 2025: Menjaga NKRI, Membela Palestina, Mewarisi Husein

July 8, 2025

Ribuan orang menghadiri Peringatan Asyura Jabodetabek 1447 Hijriah yang digelar di sebuah gedung acara di bilangan Jakarta Timur pada Minggu,...

Malam Kesepuluh Muharram di ICC Jakarta: Refleksi Syaikh Mohammad Sharifani atas Kedudukan Imam Husain as. dalam Tatanan Penciptaan
Berita

Malam Kesepuluh Muharram di ICC Jakarta: Refleksi Syaikh Mohammad Sharifani atas Kedudukan Imam Husain as. dalam Tatanan Penciptaan

July 5, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menyelenggarakan Majelis Duka Muharram pada malam kesepuluh 1447 Hijriah, bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli...

Majelis Duka Malam Kesembilan Muharram di ICC Jakarta: Karbala sebagai Sistem Nilai
Berita

Majelis Duka Malam Kesembilan Muharram di ICC Jakarta: Karbala sebagai Sistem Nilai

July 4, 2025

Pada Jumat malam, 4 Juli 2025, ICC Jakarta menyelenggarakan Majelis Duka menyambut malam kesembilan Muharram 1447 H. Rangkaian acara dimulai...

Peringatan Aza Ali Asghar di ICC Jakarta: Spirit Karbala dalam Bingkai Keluarga
Berita

Peringatan Aza Ali Asghar di ICC Jakarta: Spirit Karbala dalam Bingkai Keluarga

July 4, 2025

Peringatan Aza Ali Asghar khusus untuk kalangan akhwat dan anak-anak digelar pada Jumat, 4 Juli 2025, di Aula Husainiyah Islamic...

Peringatan Aza Ali Asghar di ICC Jakarta: Syaikh Sharifani Tegaskan ICC sebagai Rumah bagi Pengikut Ahlulbait
Berita

Peringatan Aza Ali Asghar di ICC Jakarta: Syaikh Sharifani Tegaskan ICC sebagai Rumah bagi Pengikut Ahlulbait

July 4, 2025

Peringatan Aza Ali Asghar khusus untuk kalangan akhwat dan anak-anak diselenggarakan pada Jumat, 4 Juli 2025, di Aula Husainiyah Islamic...

Next Post
Malam Kelima Muharram di ICC Jakarta: Mengenang Muslim bin Aqil, Mengenal Imam Husain as

Malam Kelima Muharram di ICC Jakarta: Mengenang Muslim bin Aqil, Mengenal Imam Husain as

Majelis Malam Keenam Muharram di ICC Jakarta: Kebangkitan Imam Husain as dan Yazidisme Abad Ini

Majelis Malam Keenam Muharram di ICC Jakarta: Kebangkitan Imam Husain as dan Yazidisme Abad Ini

Majelis Duka Muharram Malam Ketujuh di ICC Jakarta: Refleksi Spiritualitas dan Kualitas Hidup dari Karbala

Majelis Duka Muharram Malam Ketujuh di ICC Jakarta: Refleksi Spiritualitas dan Kualitas Hidup dari Karbala

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist