Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebut hasil dari represi musuh terhadap Iran adalah pukulan telak bangsa Iran akan bersarang di dada mereka dan terusirnya musuh.
Ayatullah Khamenei Sabtu (27/6/20) saat pertemuan via video konferensi dengan ketua dan petinggi peradilan Iran seraya menekankan pentingnya menjaga total negara termasuk dihadapan musuh AS dan Inggris serta menghadapi aksi-aksi pemerintah Eropa mengingatkan, “Jika kita menjalankan kewajiban kita, maka dengan bantuan Tuhan, musuh dirajam sampai mati dalam segala hal yang mereka lakukan dan tidak akan mampu merealisasikan ambisinya. Dan hasil represi yang menurut mereka “represi maksimum” untuk menundukkan rakyat adalah pukulan telak rakyat yang akan bersarang di dada mereka serta terusirnya musuh.”
Rahbar menilai upaya tak kenal henti musuh untuk menjinakkan “gerakan reformasi dan perubahan pemerintah” melalui agitasi media dan penyebaran keraguan serta opini buruk pubik sebagai kesulitan untuk menciptakan perubahan. Rahbar menekankan, solusi tunggal dan efektif untuk melawan seluruh faktor dan anasir anti perubahan “tidak pasif, gigih, tawakkal dan melanjutkan dengan berani jalan perubahan”.
Rahbar seraya mengisyaratkan pidato presiden AS terkait hukuman penjara 10 tahun bagi mereka yang menurunkan simbol-simbol perbudakan dan rasisme atau memisahkan anak-anak imigran dari orang tuanya mengatakan, Berlawanan dengan kenyataan, orang Barat menunjukkan pengadilan mereka dalam film-film seuah keadilan murni; Tentu saja, tidak ada menyebutkan ilegalitas ini di sebagian besar film Barat.
Ayatullah Khamenei juga menyebut penting “mengembangkan versi yang lebih maju dan lebih baik dari Dokumen Transformasi Peradilan” dengan memanfaatkan para cendikiawan hauzah ilmiah dan akademisi serta pengalaman internal lembaga peradilan. “Pemberantasan praktek korupsi yang meningkat di saat ini harus dilanjtukan dengan tegas tanpa menutup mata dan berdasarkan kebenaran, keadilan, hukum serta tanpa kezaliman terhadap orang tak berdosa,” ungkap Rahbar.
sumber parstoday