Ratusan jamaah memadati halaman dan aula utama Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta pada Sabtu pagi, 7 Juni 2025, untuk melaksanakan Salat Idul Adha 1446 H. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Direktur ICC Jakarta, Prof. Dr. Syaikh Abdolmajid Hakimollahi, yang membawakan khutbah Id dengan penekanan pada makna pengorbanan sejati dan solidaritas kepada kaum tertindas.
Dalam khutbahnya, Prof. Dr. Hakimollahi menegaskan bahwa Idul Adha adalah momen spiritual yang sarat makna. “Hari ini adalah hari di mana segala bentuk makna keimanan, penyerahan diri, logika, maupun penghambaan yang murni kepada Allah SWT terwujud,” tutur beliau. Idul Adha, lanjutnya, bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan stasiun pengembangan jiwa dan pemikiran berdasarkan Tauhid dan keikhlasan kepada Allah SWT.
Beliau mengangkat kisah Nabi Ibrahim dan Ismail AS sebagai titik tolak penyerahan diri mutlak kepada kehendak Ilahi. Mengutip Ibnu Sina dalam Al-Isyarat wa al-Tanbihat, beliau menyebut bahwa kisah penyembelihan Ismail adalah bentuk kehendak tertinggi dalam logika keimanan. “Sebelum ia menyembelih putranya, ia telah menyembelih terlebih dahulu dirinya,” ungkap Prof. Hakimollahi.
Di bagian kedua khutbah, beliau menekankan bahwa semangat kurban tidak hanya bersifat spiritual personal, tetapi juga sosial. “Ketika kita membagikan kurban kita kepada kaum fakir dan miskin, ini merupakan satu bentuk di mana Islam ingin mengajarkan kita keadilan sosial,” tegas beliau, sambil mengutip Imam Shadiq as: Tidak ada satu pun amalan yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah daripada memberikan rasa gembira pada hati saudara mukmin.
Beliau menutup khutbah dengan seruan untuk membela rakyat Palestina yang saat ini menjadi korban kezaliman dan blokade berkepanjangan. “Hendaknya kita peduli dengan apa yang terjadi kepada umat ini. Peduli kepada Gaza, berusaha untuk membantu dengan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka,” ujarnya, seraya mengingatkan sabda Rasulullah SAWW: Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka ia bukan bagian dari mereka.
Usai salat dan khutbah, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban di halaman ICC Jakarta.