ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Syarat Menjadi Manusia Rahmatan Lil Alamin

by admin
April 2, 2018
in Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Kalau Islam itu agama rahmatan lil alamin, itu pasti. Tapi, orang Muslim belum tentu jadi manusia yang rahmatan lil alamin. Banyak sultan diktator dan pejabat koruptor yang mengaku muslim; bukan hanya tidak rahmatan lil alamin, justru bencana bagi bangsa dan negara. Lalu, bagaimana menjadi muslim yang rahmatan lil alamin? Ada, setidaknya, dua syarat mutlak menjadi muslim sebagai bagian dari model Islam cinta dan kasih sayang.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدّاً

“Sungguh orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan-kebaikan kelak Yang Maha Pengasih akan menanamkan kasih sayang untuk mereka.” (QS. Maryam [19]: 96)

Dalam catatan Abdurrahman bin Auf, ayat ini turun berkenaan dengan dirinya: “Ketika aku hijrah ke Madinah, aku merasa sedih karena berpisah dengan sabahat-sahabatku di Makkah, di antaranya Syaibah dan Utbah—dua putra Rabi’ah—dan Umayyah bin Khalaf. Ketiga orang ini tokoh kafir Quraisy” (Tafsir Ibnu Katsir, jld. 3, hlm. 199).

Sementara Imam Suyuthi mencatat beberapa riwayat yang menyebutkan sebab turunnya ayat ini mengenai Ali bin Abi Thalib, di antaranya riwayat Barra’ bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Ali, “Katakanlah, ‘Ya Allah, jadikanlah janji untukku di sisi-Mu, kasih sayang untukku di sisi-Mu, dan cinta untukku di dada orang-orang beriman.’” Lalu turunlah ayat ini (Jalaluddin al-Suyuthi, Al-Durr Al-Mantsur, jld. 10, hlm. 144).
[1]
Cinta dan kasih sayang yang Allah tebarkan di hati masyarakat adalah untuk orang yang memenuhi dua kriteria: beriman dan berbuat baik atas dasar keimanan tersebut. Dengan kata lain, muslim yang beriman pada kebenaran agama Allah dan hidup atas dasar keimanan agama-Nya pasti dicintai masyarakat.

[2]
Kecintaan masyarakat bukanlah ukuran penentu kebenaran iman dan kesalehan pribadi seseorang. Kecintaan masyarakat hanyalah salah satu indikasi, bukan satu-satunya indikasi, benar dan salehnya seorang muslim. Kebenaran dan kesalehan muslim ditentukan oleh komitmen dia menempatkan kehendak dan hukum Allah di atas segala sesuatu. kriteria penentu ini merupakan implikasi dari iman kepada Allah.

[3]
Dengan mengikuti ajaran Nabi, ia telah membuktikan iman dan cintanya pada Allah. Maka, mengikuti Nabi adalah bukti satu-satunya komitmen imannya pada Allah, “Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, pasti Allah mencintai kamu” (QS. Al Imran [3]: 31).

[4]
Mengikuti nabi yaitu berusaha memastikan pikiran (pengetahuan dan gagasan), hati (motivasi, niat, keyakinan dan keputusan) serta perilaku dan usahanya sesuai atau tidak bertentangan dengan kehendak Allah, yaitu ajaran Nabi dan hukum-hukum agama-Nya.

[5]
Karena itu, muslim rahmatan lil alamin adalah muslim yang beriman ‘percaya’ dan cinta pada Allah dan Nabi serta membuktikan iman dan cintanya dengan mengikuti dan meleburkan segenap kehendak dan keinginannya dalam kehendak dan cinta Nabi.

Ibnu Abbas dalam tafsir atas ayat di atas mengatakan, “Jika kamu benar-benar mencintai agama Allah, maka ikutilah agamaku, dan akan bertambah cintamu” (Majma al-Bayan, jld. 2, hlm. 733).

[6]
Muslim rahmah pasti bukanlah muslim marah, muslim garang, muslim kekerasan dan penindasan. Muslim rahmah juga tidak berarti muslim ramah, serbasenyum, ekstrem dalam torleransi dan membenarkan semua pemahaman dan sikap. Muslim rahmah muslim yang bisa marah juga bisa marah. Rahmah dan kasih sayang muslim adalah universal yang tampak dalam marah dan ramahnya. “Seorang mukmin akan marah karena Allah dan cinta karena Allah.”

[7]
Muslim rahmah adalah muslim moderat, berada di poros tengah di antara dua titik ekstremisme. Muslim rahmah akan berdiri adil; mengambil posisi, sikap dan pendirian sesuai porsi masalah dan kasus. Muslim adil adakalanya menyamaratakan, adakalanya juga membeda-bedakan.

[8]
Muslim rahmah adalah muslim yang hanya berpijak pada nilai cinta yaitu kebenaran, kebijaksanaan dan kebaikan. “Mengajaklah ke jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan dan nasihat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang itulah terbaik” (QS. Al-Nahl [16]: 125).

[9]
Muslim rahmah akan memandang dan memposisikan orang lain dan semua makhluk sebagai keluarga Allah (‘iyal-Allah). Dalam hadis qudsi, Allah berfirman, “Ciptaanku adalah keluarga-Ku. Maka, orang yang paling aku cintai adalah orang yang paling peduli terhadap urusan mereka, paling lurus mengurusi mereka, dan berusaha paling keras dalam memenuhi kebutuhan mereka” (Mushadafat Al-Ikhwan, hlm. 70).

[10]
Karena itu, muslim dengan cinta Islamnya akan mencerminkan rahmah dan kasih sayangnya bahkan dalam marahnya. Ketegasan, kekecewaan dan reaksinya adalah dalam kerangka cinta, maka cara-cara pengungkapan marah harus tidak bertentangan dengan kecintaan hingga malah menjauhkan dan memberatkan mereka untuk berbuat baik.
Demikian pula, pelaksanaan amar maruf dan nahi munkar tidak merusak nilai-nilai maruf (kebaikan), tidak malah jadi kendala orang terdorong dan termotivasi untuk insaf dan berbuat baik.

Tags: Side
admin

admin

Related Posts

RASUL YANG AGUNG SAW: PENYULUT CAHAYA KEIMANAN
Ahlulbait

RASUL YANG AGUNG SAW: PENYULUT CAHAYA KEIMANAN

August 28, 2025

Oleh: Sayid Muhammad Taqi Mudarrisi   Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang “Mahasuci (Allah) yang telah menurunkan...

MENETAPKAN OTORITAS PARA FAKIH (AHLI FIKIH)
Fikih

MENETAPKAN OTORITAS PARA FAKIH (AHLI FIKIH)

August 28, 2025

Karya: Muhammad Husain Ali al-Shaghir Syariat Islam telah mengalami kemunduran besar yang setara dengan bencana kemanusiaan, yakni ketika Ahlulbait as...

SUMBER USHUL DAN FURU’ DALAM MAZHAB SYIAH IMAMIYAH
Fikih

SUMBER USHUL DAN FURU’ DALAM MAZHAB SYIAH IMAMIYAH

August 28, 2025

Karya: Syekh Ja’far Subhani Sebagian orang yang fanatik mencoba meragukan bahwa mazhab Syiah Imamiyah bersumber pada para Imam Ahlulbait as....

PERANG BESAR SEBELUM KEMUNCULAN IMAM MAHDI AS
Mahdawiyah

PERANG BESAR SEBELUM KEMUNCULAN IMAM MAHDI AS

August 27, 2025

Oleh: Syekh Muhammad Jawad Damastani Riwayat-riwayat menyebutkan bahwa salah satu peristiwa yang akan terjadi sebelum kemunculan Imam Mahdi (aj) adalah...

APA PERLUNYA SUNAH NABI SAW JIKA KITA SUDAH MEMILIKI ALQURAN?
Fikih

Apa Yang Dimaksudkan Dengan al-Maskh Itu?

August 26, 2025

Oleh: Syekh Shaleh al-Karbasi Pengertian Maskh: Al-Maskh berarti mengubah sesuatu dan mengganti rupanya menjadi bentuk yang lebih buruk dari sebelumnya....

APA PERLUNYA SUNAH NABI SAW JIKA KITA SUDAH MEMILIKI ALQURAN?
Fikih

Apa Dalil Keharaman Memakan Daging Kelinci Menurut Syiah Imamiyah?

August 26, 2025

Oleh: Syekh Shaleh al-Karbasi: Para ulama fikih Syiah Imamiyah telah sepakat atas keharaman memakan daging kelinci,(1) berdasarkan banyak riwayat yang...

Next Post

Biografi Ayatullah Jawadi Amuli

Cara Menghindari dan Mengantisipasi Bencana

Larangan Tertawa Terbahak-bahak

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist