ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Syariat

by admin
May 11, 2020
in Kegiatan ICC Jakarta, Teologi
0 0
Share on FacebookShare on Twitter


ICC Jakarta – Syariat menurut arti bahasa adalah tempat mengalirnya air. Lalu, syariat diartikan lebih luas, yaitu segala jalan yang mengantarkan manusia pada maksudnya. (lihat: Tafsir Namuneh dan Tafsir Mizan dalam menafsirkan surah al-Jatsiyah: 18)

Dengan demikian, syariat Islamiyah berarti jalan yang mengantarkan umat manusia pada tujuan Islami.
Setelah seseorang meyakini keberadaan Allah sebagai Pencipta dan Pemberi kehidupan sesuai dalil-dalil akal, maka konsekuensi logisnya (bil mulazamah aqliyyah), ia akan merasa berkewajiban untuk menaati dan menyembah-Nya. Namun sebelumnya, tentu ia harus mengetahui cara bertaat dan menyembah kepada-Nya, agar tidak seperti orang-orang Arab Jahiliyah yang menyembah Allah, namun melalui patung-patung (QS. az-Zumar: 3).

Mereka, sesuai fitrah illahiah, meyakini keberadaan Tuhan Sang Pencipta alam raya. Berkenaan dengannya, Allah ta’ala berfirman: Jika kamu bertanya kepada mereka, siapakah yang menciptakan bumi dan langit? Niscaya mereka menjawab, “Allah.” (QS. Lukman: 25). Kemudian, mereka ingin mengadakan hubungan dan berkomunikasi dengan-Nya (menyembah-Nya), sebagaimana dilukiskan Allah dalam firman-Nya: Sebenarnya kami menyembah patung-patung sebagai upaya mendekatkan diri kami kepada Allah semata. (QS. az-Zumar: 3) Kendati meyakini keberadaan Allah ta’ala, namun mereka keliru dalam cara menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan-Nya.

Nah, agar tidak terjadi kesalahan dalam berkontak dan berkomunikasi dengan Allah Swt, maka kita mesti melakukannya menurut cara yang dihendaki-Nya dan tidak mengikuti cara yang kita inginkan. Allah Swt dengan luthf-Nya (upaya mendekatkan hamba pada ketaatan dan menjauhkannya dari kemaksiatan) mengutus para nabi dan menurunkan kitab untuk mengajarkan tatacara menyembah (beribadah). Karena itu, kita harus mengikuti bagaimana Rasulullah saw beribadah, ‘’Shalatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku shalat.’’

Kaum muslimin yang menyaksikan langsung Rasulullah saw beribadah, tak akan mengalami kesulitan untuk mengikuti beliau. Namun, bagi kita yang telah dipisahkan dari beliau dengan rentang waktu yang cukup panjang (lima belas abad), untuk mengetahui cara beliau beribadah hanyalah dapat dilakukan melalui perantaraan al-Quran dan hadis. Dan untuk memahami maksud al-Quran dan hadis tidaklah mudah.

Berkenaan dengan al-Quran, Imam Ali bin Abi Thalib as. berkata, “Kitab Tuhan kalian (berada) di tengah kalian. Ia menjelaskan perihal halal dan haram, kewajiban dan keutamaan, nasikh (ayat yang menghapus) dan mansukh (ayat yang dihapus), rukhshah dan azimah, khusus dan umum, ibrah dan perumpamaan, mursal (mutlaq) dan mahdud (muqayyad), muhkam (ayat yang jelas maksudnya)…” (Tashnif Nahjul Balaghah, 207) Sedangkan terkait dengan hadis yang sampai kepada kita, jumlahnya mencapai ribuan dari berbagai kitab hadis dan tidak sedikit darinya yang saling bertentangan satu sama lain.

Dengan demikian, untuk memahami maksud al-Quran dan hadis, harus terlebih dahulu dikuasai sejumlah disiplin ilmu dengan baik. Antara lain bahasa Arab, tafsir, ulumul qur’an, ushul fiqih, manthiq, ilmu rijal, ulumul hadis, dan sebagainya.

Orang yang telah menguasai semua disiplin ilmu itu dengan baik, dapat ber-istinbath (meng-interpretasi-kan hukum) secara langsung dari al-Quran dan hadis (pelakunya disebut mujtahid). Namun, orang yang tidak menguasai semua ilmu di atas dengan baik, cukup baginya mengikuti (bertaqlid pada) hasil istinbath kalangan mujtahid. Dalam masalah akidah, sikap taqlid tidak diperkenankan. Sementara dalam masalah syariat, sikap taqlid diperbolehkan.

Akhlak
Para ulama yang mengartikan akhlak umumnya mengatakan, “Akhlak adalah ilmu yang menjelaskan tentang mana yang baik dan yang buruk, serta apa yang harus diamalkan.” Mereka membagi ilmu akhlak dalam dua bagian; akhlak teoritis dan akhlak praktis. Mempelajari dan mengamalkan akhlak sangat diperlukan, sebagai proses mencapai tujuan hidup, yaitu kesempurnaan. Kalimat penutup, sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana seharusnya kita beragama, adalah berakidah atas dasar tahqiq dengan menjalankan syariat secara baik berdasar ijtihad atau taqlid serta berakhlak. [risalatuna/aljawad]

admin

admin

Related Posts

Kemajuan Iran Pasca Revolusi
Kebudayan

Kemajuan Iran Pasca Revolusi

May 24, 2023

ICC Jakarta - Revolusi Islam Iran telah memasuki usia 38 tahun. Tepatnya tanggal 11 Februari 1979 lalu, kekuasaan monarki di...

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Arsip

PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATHIMAH AZZAHRA SA.

March 1, 2023

UNDANGAN PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATHIMAH AZZAHRA SA.Riwayat Kedua Islamic Cultural Center Jakarta bersama: Ustad Husain ShahabSelasa, 27 Desember 202219.00 WIB...

Arsip

Muslimah berperan lebih penting baik dalam organisasi maupun majelis taklim.

February 28, 2023

Muslimah Ahlulbait Indonesia menyelenggarakan kegiatan peringatan wiladah Sayidah Zainab s.a. dan Sarasehan Nasional bersama Majelis Taklim di seluruh Indonesia, Sabtu...

Kegiatan ICC Jakarta

PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARA
MEMBACA KASUS MAHSA AMINI DI HADAPAN KONSTITUSI IRAN DAN HAM

November 15, 2022

🔴 WEBINAR NASIONAL PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARAMEMBACA KASUS MAHSA AMINI DI HADAPAN KONSTITUSI IRAN DAN HAM Situasi politik Iran sempat...

Next Post

Khidmat Sosial, Manifestasi Ibadah Tertinggi

Agama Resmi Iran

Agama Resmi Iran

Pesan Direktur Hauzah Ilmiah Iran, Hujjatul Islam wal Muslimin Ali Reza A’rafi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist