ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Tafsir Surah al-Fatir Ayat 33 -35

by admin
January 28, 2018
in Al-Quran
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Ayat 33 hingga 35 surah Al-Fatir pada hakekatnya adalah kesimpulan pada ayat-ayat sebelumnya yaitu (Bagi mereka) surga ”Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.
1.             Surga Eden

«جَنَّاتُ عَدْنٍ یَدْخُلُونَها یُحَلَّوْنَ فیها مِنْ أَساوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَ لُؤْلُؤاً وَ لِباسُهُمْ فیها حَریرٌ»

“Janat” adalah bentuk plural dari “janah” bermakna kebun yang tanahnya menyebabkan tumbuhnya pohon-pohon yang banyak sehingga akan menyelimuti bumi.[1] “Adnan” adalah tetap dan stabil.[2] Oleh itu “janat adnan” adalah kebun-kebun yang penuh dengan pohon dan kekal di surga. Penafsiran dari surga ini menjelaskan bahwa nikmat-nikmat di surga bersifat abadi dan langgeng tidak seperti nikmat-nikmat materi di dunia.
Dalam lanjutan ayat, menjelaskan tentang tiga bagian nikmat-nikmat di dunia yang sebagian memiliki sisi materi dan lahir dan sebagian lainnya memiliki sisi maknawi dan batin dan bagian lainnya berkaitan dengan penolakan segala yang menghalangi. Allah berfirman:  “(Bagi mereka) surga ”Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.”
Mereka di dunia ini secara lahir dihiasi dengan amalan-amalan yang baik, Allah juga memvisualisasikan pakaian mereka di dunia lain dengan sutra.

2.             Setelah mengingat nikmat-nikmat materi dan nikmat maknawi, Allah Swt berfirman:

«وَ قالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذی أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنا لَغَفُورٌ شَکُورٌ»

“Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.”
Mereka yang telah diberikan karunia besar ini, semua penyebab kesedihan telah dijauhkan dari kehidupan mereka, langit ruh telah dibersihkan dari awan-awan gelap, maka mereka akan bersyukur. Mereka tidak takut akan adzab Ilahi, tidak takut akan kematian dan kebinasaan, tidak takut akan ketidakamanan dan tidak takut dari gangguan orang-orang yang berpikiran buruk.
Terkait bahwa yang dimaksud dengan kesedihan dalam ayat ini adalah apa, sebagian para mufassir berkata: duka dan sedih ini mengisyaratkan tentang duka dan sedih yang berkaitan dengan dunia. Sebagian juga berkata: Sedih dan duka yang menimpa mereka sebelum masuk surga karena mereka takut akan api neraka yang sudah selayaknya akan menimpa mereka dan karena Allah telah mempersilahkan mereka dan telah mencabut azab dari mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga, maka mereka bersyukur kepada Allah Swt.
Namun nampaknya artinya adalah dengan masuknya manusia ke surga, semua kesedihan dan kepiluan akan hilang dari mereka karena kata-kata “hazan” mengisyaratkan segala bentuk sedih dan pilu. Oleh itu, para penghuni surga bersyukur atas karunia ini.[3]
Kemudian para kaum mukminin ahli surga ini menambahkan: “Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.”
Dengan sifat pengampun-Nya kesedihan yang pilu, ketergelinciran dan dosa-dosa akan tersingkirkan dan dengan sifat syukurnya, akan menerima keberkahan abadi yang tidak akan ada kesedihannya sama sekali yang telah Allah Swt anugerahkan kepada mereka. Dosa-dosa kami yang sangat banyak telah ditutupi dan amalan sedikit dan tidak ada apa-apanya dengan ungkapan syukur yang di ucapkan akan menerima ganjaran yang banyak.

3.                   «الَّذی أَحَلَّنا دارَ الْمُقامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لا یَمَسُّنا فیها نَصَبٌ وَ لا یَمَسُّنا فیها لُغُوبٌ»

“Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”
Akhirnya mendapat tempat berakhir, yang tidak ada kelelahan, tidak ada hal-hal yang menyebabkan kesusahan, kecapaian dan penderitaan. Menurut nukilan dari para ahli surga: “Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.” “Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.
Dari satu sisi, di sana adalah tempat tinggal. Dari sisi lain, meskipun umur panjangnya bersifat abadi dan dan secara pasti tidak ada kabar tentang masa penungguan yang dipenuhi dengan kesulitan dan kesakitan serta kesusahan, hal ini tidak akan membuat kelelahan sedikit pun bagi mereka karena pada setiap harinya nikmat-nikmat baru akan hadir dari Allah kepada penghuni surga.[4]
Kata “muqamah” bermakna tempat tinggal dan “dar al-muqamah” adalah rumah dimana penghuninya tidak akan keluar dari sana dan tidak akan pindah ke tempat lain. Kata “nashabun” bermakna lelah yang berarti susah dan sulit. Kata “lughub” bermakna lesu dan susah dalam mencari rezeki.
Kesimpulan makna ayat ini adalah: Allah yang telah menganugerahkan kepada kami, meskipun tidak layak telah memasukkan kami ke dalam rumah abadi, surga yang tidak ada kesusahan dan kelesuan, tidak juga menyebabkan kelelahan dan kecapaian karena segala yang kita inginkan telah tersedia.[5][iQuest]

 


[1] Raghib Isfahani, Husain bin Muhammad, Al-Mufradat fi Gharib al-Quran, periset: Dawudi, Shafwan Adnan, hal. 203, Damisyq, Beirut, Dar al-Qalam, Al-Dar al-Syamiyyah, cet. 1, 1412 H.
[2] Ibid, hal. 553.
[3] Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran, jil. 22, hal. 91, Beirut, Dar al-Ma’rifah, cet. 1, 1412 H.
[4] Silahkan lihat: Makarim Syirazi, Nashir, Tafsir Nemuneh, jil. 18, hal. 268-271, Tehran, Dar al-Kitab al-Islamiyah, cet. 1, 1374 H.
[5] Thabathabai, Sayid Muhammad Husain, Al-Mizan fi Tafsir al-Quran, jil. 17, hal. 47-48, Qum, Daftar Intisyarat Islami, cet. 5, 1417 H.
Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Lailatulkadar (Malam Qadar)
Al-Quran

Lailatulkadar (Malam Qadar)

March 28, 2024

Allah Swt berfirman, إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam qadar (QS. al-Qadr : 1)....

Nikmat Surga
Al-Quran

Nikmat Surga

March 8, 2023

  Kaum mukminin akan sangat bahagia jika membaca al-Quran dan menemukan nikmat-nikmat surga atas ganjaran mereka yang diperoleh dari Allah....

Al-Quran

Kemenangan dalam Perspektif Al-Quran

February 22, 2023

ICC Jakarta - Kemenangan (الفَوز) adalah puncak tujuan yang diperjuangkan oleh orang-orang mukmin dan selalu diberikan motivasi oleh Allah Swt...

Al-Quran

Ramadhan bulan Quran; Alquran Memuat Semua Keutamaan dan Kebaikan

February 22, 2023

ICC Jakarta - Setiap peluang emas yang datang dalam hidup, ia harus dimanfaatkan dengan maksimal. Bulan suci Ramadhan juga menghadirkan...

Al-Quran

Menelaah Surat Ibrahim

March 2, 2023

by Ust. Muhammad bin Alwi ICC Jakarta - Di dalam Surat Ibrahim kita dapati dua gambaran yang bertolak belakang yaitu...

Al-Quran

Etimologi Hawn dan Huwn; Satu Akar Kata Dua Makna Kontradiktif

March 2, 2023

ICC Jakarta - Banyak kosakata Arab yang mengandung arti bertentangan. Misalnya, kata haram berarti terhormat sekaligus terlarang. Tentu ada relasi...

Next Post

Kata Kiai Sahal Mahfudh Tentang LGBT

Rambu-rambu Untuk Membagikan Informasi

Kelas Tajwid di Darul Qur'an ICC Jakarta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist