ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Tokoh Lintas Agama Bahas Persatuan Indonesia Jelang Pemilu

by admin
Oktober 15, 2018
in Mozaik
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz mengatakan dalam ajaran Islam, umat dilarang mengganggu dan memerangi umat dari agama lain. Dia mengatakan umat di seluruh dunia punya hubungan dan peran yang bisa saling mempersatukan.

“Setiap agama memiliki hubungan dan peran dalam hubungan antarumat di seluruh dunia. Kita semua dengan beragam agama dipadukan dengan hal-hal pokok. Hal-hal pokok yang mempersatukan kita ini, tugas kita menjaga hal-hal yang mempersatukan kita ini,” kata Habib Umar dalam Dialog Peradaban Lintas Agama di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).

Habib Umar mengatakan jika manusia tidak menjaga hal-hal yang bersifat merekatkan antarumat agama, maka akan timbul perpecahan. Padahal manusia diminta untuk berbuat baik dan adil termasuk kepada umat yang beda agama.

“Apabila dilalaikan perkara-perkara ini, maka justru akan timbul perpecahan yang diinginkan orang-orang yang ingin merusak persatuan kita. Allah tidak mengizinkan orang Islam mengganggu dan memerangi kaum yang tidak mengganggu dan memerangi kalian dalam hal agama. Allah mengizinkan kalian berbuat baik dan berbuat adil kepada mereka yang berbeda agama,” ujar Habib Umar.

Habib Umar juga menuturkan orang yang mencelakakan orang lain atas nama agama, berarti menjelekkan agamanya sendiri.

“Setiap orang yang mengganggu manusia lain, mencelakakan manusia lain walaupun atas nama agama, berarti orang ini menjelekkan agamanya sendiri. Dan kita di dunia ini, di mana problem kita bukan tentang omongan, pembicaraan untuk berbuat baik. Tapi problem kita bagaimana mempraktikannya,” tutur Habib Umar.

Romo Frans Magnis Suseno, mewakili umat Katolik, menyinggung situasi antarumat beragama dalam masa pemilu. Dia berharap proses pemilu tak dikait-kaitkan dengan agama.

“Kalau kita mengalami kompetisi keras, kandidat pilpres boleh saja berkompetisi tapi tidak perlu diagamakan, karena dua-duanya beragama. Bahwa perbedaan politik itu biasa saja.

Sementara itu Pendeta Martin Lokita Sinaga, mewakili umat Kristen Protestan, membahas kata ‘minoritas’ dan ‘kafir’ yang acap kali diucapkan oleh kelompok mayoritas. Martin mempertanyakan apakah pemakaian dua kata tersebut terkait perebutan kekuasaan semata. Martin menyampaikan penggunaan kata ‘minoritas’ dan ‘kafir’ perlu dibahas lebih dalam.

“Ketika kita memasuki tahun politik dan menentukan kebangsaan kita hari depan. Tentang minoritas, bagaimana pengalaman orang Protestan atas ini sebenarnya agak ambigu. Ada dua hal apakah itu datang dari saudara muslim yang mengatakan kami ini kafir? Tapi kalau saya baca Quran yang mulia, orang Kristen itu sama-sama pemilik kitab,” ucap Martin.

“Atau jangan-jangan (kata) ‘minoritas’ itu datang dari kotak suara, dari proses demokrasi, karena yang ingin menang cepat mengatakan ‘kamu minoritas, kamu harus tahu diri kamu lebih sedikit. Ini perlu didalami’,” imbuh Martin.

Senada dengan Martin, tokoh Buddha Bikkhu Dammasubho Mahatera membahas perihal minoritas dan anggapan mengenai agama Buddha yang seakan masih asing di Indonesia.

“Dulu belum banyak dikenal. Kalau ketemu orang-orang semacam kami di tempat umum, rata-rata mengira ini shaolin. Tidak terbayang kalau itu ulama agama. Sering kita di tengah masyarakat terjadi friksi, sengketa bahkan berujung salah paham padahal sebenarnya itu bukan salah paham tapi pahamnya yang salah,” jelas Bikkhu Dammasubho.

“Saya kalau di wihara memiliki otoritas tertinggi tapi kalau keluar wihara adalah warga negara Indonesia, sama dengan Bapak/Ibu lainnya,” tambah Bikkhu Dammasubho.

Bikkhu Dammasubho mengungkapkan sebagian masyarakat Indonesia beranggapan Buddha sebagai agama baru dengan segala prasangka.

“Kondisinya agama Buddha di Indonesia oleh sebagian paham masyarakat berpendapat bahwa agama Buddha minoritas dan baru, belum lama nampak di muka bumi, itupun disertai tafsir-tafsirnya,” terang Bikkhu Dammasubho.

“Di antaranya menafsirkan bahwa tata peribadatan kaum Buddha hanya setingkat tradisi saji, bersedekah mengharap berkah, sarat bergelantungan aksesoris simbol, penyembah berhala, pemuja api. Itu tafsir-tafsir yang diprakirakan,” lanjut Bikkhu Dammasubho. (aud/jbr-Detik News)

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Dunia Islam

Jamaah haji Iran mengutuk normalisasi dengan entitas Zionis

Maret 2, 2023

Jum'at 08 Juli 2022 Peziarah Iran yang berpartisipasi dalam upacara pembebasan kaum musyrik di tingkat Arafat mengeluarkan pernyataan lima poin...

Syahadah Sayyidah Fathimah SA
Ahlulbait

Syahadah Sayyidah Fathimah SA

Maret 2, 2023

ICC OFFLINE TERBATAS500 TAMUSyahadah Sayyidah Fathimah SA🏴🏴🏴بِسۡـــــــمِ اللّٰهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ Mengajak para pencinta Ahlulbayt untuk memperingati...

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama
Arsip

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama

Maret 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dan atas terpilihnya KH. MIFTAHUL AKHYARsebagai Rais Aam...

LOMBA ARTIKEL
Galeri

LOMBA ARTIKEL

November 25, 2021

“IRAN DI MATAKU”USULAN UNTUK PERLUASAN HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-IRANPESERTAPeserta pada kegiatan ini terbatas pada mahasiswa berbagai perguruan tinggi dan universitas diIndonesia.SYARAT...

SELAMAT HARI GURU
Maarif Islam

SELAMAT HARI GURU

November 25, 2021

_"Tidak ada kehidupan yang baik kecuali bagi dua orang:orang berilmu yang pengetahuannya dijalankan dan bermanfaat,serta orang yang mau mendengarkan pelajaran."_...

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”
Islam Indonesia

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”

November 13, 2021

Dalam Webinar Maulid Nabi Saw, bertemakan "Refleksi Misi Kenabian dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Perspektif Agama-Agama."(Jakarta 13/11), Direktur Islamic...

Next Post

Keberuntungan di Dunia bagi Wali Allah

Komunikasi Dialogis, Modal Awal Pendidikan Anak

Keluasan Karunia Allah Swt

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Agenda

Okt 3
12:00 am

Milad Nabi Muhammad saw

Nov 27
12:00 am

Syahadah Sayyidah Fatimah Zahra as (Riwayat Pertama)

Des 16
12:00 am

Syahadah Sayyidah Fatimah Zahra as (Riwayat Kedua)

View Calendar

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

×