Dalam Webinar Maulid Nabi Saw, bertemakan “Refleksi Misi Kenabian dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Perspektif Agama-Agama.”(Jakarta 13/11), Direktur Islamic Cultural Center Jakarta, Syekh Hakimilahi berkesempatan untuk menjadi Keynote Speaker.
Syekh Hakim menyampaikan bahwa manusia, secara fitrah ingin mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun akhirat. Manusia yang juga secara fitrah hidup bersosial, akan mencari dan mengupayakan kebahagiaan pribadinya di kehidupan sosial tersebut. Karenanya perlu adanya sistem atau aturan untuk mengatur bagaimana keinginan-keinginan pribadi tersebut tidak saling berbenturan.
Namun, sistem tersebut tidak mungkin dapat diciptakan oleh manusia itu sendiri. Karena mereka tidak akan sampai dan tidak bisa menampung tujuan kebahagiaan semua manusia dan tidak hanya berpihak pada kepentingan dirinya sendiri maupun kelompoknya. Selain itu, masyarakat membutuhkan manusia ilahi, yang melaluinya, Tuhan akan memberlakukan aturan tersebut.
Allah swt mengutus kepada kita para Rasul dan Nabi untuk menjadi wasilah untuk manusia. Para utusan ini yang akan menjelaskan dan mengajarkan aturan-aturan tersebut.
Beberapa akan menyangkal bahwa manusia memiliki akal yang dengannya manusia sudah bisa melihat maslahat dan madharat. Memang benar, tetapi manusia juga memiliki nafsu dan syahwat yang menjadi penghalang bagi kejernihan akalnya. Mereka yang menjajah dan memerangi yang lain, juga memiliki aqal. Karenanya, Ibnu Sina, meski manusia sedemikian berakal, ia tetap membutuhkan utusan.
Lalu hal kedua, yang disampaikan Syekh Hakimillahi adalah tentang apa isi risalah yang dibawa Nabi Muhammad.
Menurutnya, dari apa yang dipelajari, ajaran Nabi sangat sesuai dengan ajaran yang ada, baik ajaran sawawi maupun aradhi. Di antara isi risalah nabi adalah:
a. Misi penegakan keadilan dan pemenuhan kehidupan dengan kesejahteraan. Misi ini adalah misi kenabian yang dibawa sejak Adam sampai Nabi Muhammad.
b. Risalah selanjutnya adalah tentang bagaimana membangun dan memiliki karakter yang baik. Itulah tujuan Allah mengutus Nabi yaitu untuk menyempurnakan akhlak. Innama buitstu liutammima makarimal akhlak.
c. Ketiga, adalah penegasan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan pilihannya. Juga tentang bagaimana manusia menjadi merdeka dan tidak boleh menjadi budak bagi hamba yang lain.
d. Keempat, di antara misi kenabian adalah membuka akal manusia, yang dengannya, ia dapat memiliki pikiran yang objektif dan melihat segala sesuatu secara menyeluruh.