Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Makassar yang sedang melaksanakan program ilmiah riset dan pengembangan manuskrip di Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Pusat Riset Manuskrip, Lontaraq, dan Tradisi Lisan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.
Rombongan mahasiswa diterima oleh Akmal Kamil, Ketua Departemen Riset ICC, yang memperkenalkan ICC sebagai lembaga kebudayaan Islam di bawah Kedutaan Besar Republik Islam Iran. Dalam sambutannya, Akmal Kamil menjelaskan bahwa ICC hadir sebagai ruang dialog antarperadaban dan wadah pengembangan ilmu, seni, serta spiritualitas Islam yang berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Ia menuturkan bahwa ICC berupaya menjembatani nilai-nilai Islam dengan dunia akademik modern melalui riset, seminar, dan kerja sama kelembagaan. Dalam kesempatan tersebut, ia juga memperkenalkan sejumlah program unggulan ICC, antara lain kursus bahasa Persia (Farsi), kelas filsafat Islam, dan pengkajian karya-karya pemikir besar seperti Mulla Sadra, Suhrawardi, dan Allamah Thabathabai. Selain itu, ICC aktif menerbitkan karya klasik keislaman seperti Nahj al-Balaghah, Shahifah Sajjadiyah, dan Risalah al-Huquq.
Dalam pertemuan itu, Akmal Kamil juga menjelaskan peran ICC sebagai penghubung resmi untuk program beasiswa studi ke berbagai universitas di Iran, serta kerja sama akademik dengan lembaga-lembaga riset di Indonesia seperti Universitas Islam Negeri, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional. Melalui kolaborasi ini, ICC berkomitmen memperkuat pertukaran ilmiah dan memperluas ruang dialog intelektual antara dua bangsa yang memiliki hubungan sejarah dan kebudayaan yang erat, Iran dan Indonesia.
Setelah sesi dialog, para mahasiswa diajak berkeliling mengenal fasilitas-fasilitas di ICC, mulai dari perpustakaan, toko buku, ruang pamer cendera mata, hingga Husainiyyah, pusat kegiatan ilmiah dan spiritual. Dalam tur tersebut, para mahasiswa menyaksikan langsung akulturasi budaya Nusantara dan Persia yang tercermin dalam arsitektur gedung ICC — perpaduan kaligrafi keramik khas Iran dengan ukiran kayu Jepara yang menggambarkan keselarasan dua tradisi Islam besar.
Kunjungan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh antusiasme. Para mahasiswa menunjukkan minat besar terhadap kebudayaan Islam-Persia dan kontribusinya dalam sejarah peradaban dunia Islam. Melalui kegiatan seperti ini, ICC berharap dapat memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia serta menumbuhkan semangat generasi muda untuk mempelajari kebudayaan, filsafat, dan nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam.
Islamic Cultural Center Jakarta berdiri sejak awal tahun 2000-an sebagai lembaga resmi kebudayaan di bawah Kedutaan Besar Republik Islam Iran. Selama lebih dari dua dekade, ICC aktif di bidang pendidikan, riset, penerbitan, dan kegiatan kebudayaan yang memperkenalkan khazanah Islam dan Persia kepada masyarakat Indonesia.