ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Kemajuan Iran Pasca Revolusi

by admin
May 24, 2023
in Kebudayan, Kegiatan ICC Jakarta
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Revolusi Islam Iran telah memasuki usia 38 tahun. Tepatnya tanggal 11 Februari 1979 lalu, kekuasaan monarki di bumi Persia (Iran) di bawah kekuasaan Shah Mohammad Reza Pahlavi runtuh. Kejadian itu menjadi peristiwa paling spektakuler pada abad ke 20. Peristiwa besar yang menggetarkan dunia, baik di timur maupun di barat. Sebuah gelombang kekuatan rakyat (people power) yang digerakkan oleh seorang Faqih, Filosof dan Revolusioner Agung yang telah menginjak usia 77 tahun, yakni Imam Khomeini.

Penyalahgunaan kekuasaan oleh rezim pada saat itu, ditambah eratnya hubungan Zionis Israel dan Amerika, rakyat Iran sebelum revolusi berada di bawah ketidakadilan dan penderitaan. Revolusi Islam merubah segalanya. Meski mendapat serangan balik bertubi-tubi; diembargo dan diboikot oleh banyak negara; Iran justru mengalami kemajuan dan perubahan besar dengan kecepatan yang tinggi, baik kemajuan  yang dinikmati bangsa Iran sendiri maupun masyarakat dunia.

Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, Dr Hakimelahi dalam seminar memperingati kemenangan Revolusi Islam Iran di Jakarta menyampaikan beberapa kemajuan-kemajuan yang dimiliki Republik Islam Iran saat ini.

Dr. Hakimelahi meringkas kemajuan-kemajuan itu menjadi 3 poin: Kemajuan spriritual yang berhubungan dengan urusan keagamaan, kemandirian sebagai sebuah bangsa, dan kemajuan di bidang ilmu dan teknologi.

Pertama, tentang kemajuan dari sisi spiritual (hal- hal yang berhubungan dengan urusan agama).

Bisa disaksikan dengan adanya perkembangan dan kecenderungan kepada hal-hal yang bersifat religiousitas. Hal-hal yang bersifat keagamaan dan spiritual, sehingga satu sama lain kemudian dengan dasar keagamaan itulah akan makin erat persaudaraan di kalangan mereka.

Kehadiran para pemuda Republik Islam Iran di masjid-masjid dalam acara ritual keagamaan seperti itikaf dan acara lainnya, dengan penuh semangat, itu juga sebagai pertanda perkembangan dan perolehan pasca revolusi.

Kedua, kemandirian sebagai sebuah bangsa.

Iran merupakan negara yang sangat jarang ada di dunia, dengan kemandiriannya mengambil kebijakan tanpa adanya tekanan dan hegemoni dari negara luar.

Iran sampai saat ini telah menyelenggarakan pemilu lebih dari 35 kali baik tingkat daerah maupun pusat, maupun memilih dewan ahli yang memilih pemimpin spiritual Republik Islam Iran. Selain itu kebebasan di negara Republik Islam Iran juga bisa dilihat dengan adanya 17.000 LSM dalam negeri, dan terbitnya 2.635 majalah.

Ketiga, Kemajuan di bidang ilmu dan teknologi.

Ada berbagai angka-angka yang menurut logika bayak orang dianggap mustahil dan tidak mungkin terjadi, tapi relitas bisa disaksikan itu telah terjadi di Republik Islam Iran.

Sebelum revolusi, dalam hal produksi sama sekali Iran tidak memiliki kemampuan untuk produksi dalam negeri. Semua yang dibutuhkan adalah impor dari berbagai negara luar. Namun saat ini berkah dari revolusi, Iran termasuk 10 negara yang memproduksi barangnya serta kebutuhanya di dalam negeri sendiri. Dari segi ilmu pengetahuan Iran adalah 11 kali lebih maju dari berbagai negara regional.

Kemajuan Iran juga bisa dilihat dari nanoteknologi dan peluncuran satelitnya ke udara. Tercatat pula 36.000 produk kualitas internasional dihasilkan. Dalam hal keilmuan, lebih dari 10.000 makalah ilmiah dicatat di dunia internasional dan diakui hasil karya putra-putri Republik Islam Iran saat ini.

Mereka yang buta huruf sebelum revolusi jumlahnya lebih dari 47 persen, tapi pasca revolusi, hari ini, dari mulai anak kecil yang saatnya sudah membaca sampai usia 50 tahun, 100 persen semuanya bisa membaca. Artinya, di Iran tidak ada yang buta huruf usia di bawah 50 tahun.

Di atas usia 50 tahun sampai saat ini ada 92 persen mereka telah melek huruf dan beberapa bulan dan tahun kedepan Iran akan mencapai 100 persen semuanya melek huruf.

Sebelum revolusi, Iran hanya miliki 223 perguruan tinggi. Saat ini Iran memiliki 2.540 Perguruan tinggi. Artinya, setiap kota memiliki perguruan tinggi.

Sebelum revolusi, mahasiswa Iran yang di perguruan tinggi kurang dari 170.000 orang. Saat ini lebih dari 5 juta mahasiswa dan mahasiswi sedang menempuh pelajaran atau di perguruan tinggi.

Begitu juga dari sisi jurusan yang ada di perguruan tinggi, Iran telah memiliki semuanya. Artinya Iran tidak bergantung lagi para perguruan tinggi di luar negeri.

Sebelum revolusi Iran kekurangan dokter. Banyak dokter yang diimpor dari Pakistan dan Bangladesh dan beberapa negara lainnya. Namun, pasca revolusi hari ini Iran memiliki kelebihan dokter, bahkan kelebihan hingga puluhan ribu dokter dan mereka banyak yang “nganggur” karena kebanyakan.

Sebelum revolusi Iran hanya memiliki 7.000 orang dokter spesialis. Sekarang, Iran memiliki 120.000 dokter spesialis. Begitu juga dari sisi obat,  97 persen diproduksi di dalam negeri.

Dalam produksi berbagai vaksin, Iran saat ini telah mampu untuk menanggulangi kebutuhan dalam negeri dan bahkan ekspor ke berbagai negara di Timur Tengah.

Di Tehran ada lebih dari 300 lembaga riset yang tingkatnya tidak kalah dengan berbagai negara Eropa dan Amerika.

Hal yang mungkin banyak diketahui adalah kemajuan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Iran saat ini masuk 5 negara besar dunia yang berhasil mengembangkan itu. Begitu juga dalam hal produksi peralatan militer dan mengirim satelit ke angkasa, Iran juga telah mengunggulinya.

Semua itu didapat dalam kondisi embargo. Tapi, semuanya dapat diraih Iran dengan kesungguhan, kegigihan dan kepercayaan diri kepada potensi yang dimiliki.

“Perbandingan yang dilakukan antara sebelum revolusi dan pasca revolusi ini merupakan satu catatan penting, mengingat semuanya itu juga diraih Iran dalam kondisi berada dalam boikot ekonomi,” terang Dr. Hakimelahi.

Seminar yang diselenggarakan Jumat malam, 17 Februari 2017 itu juga menghadirkan pembicara lain yakni, Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, Msc, (Anggota DPR RI), dan Dr Valiullah Mohammadi (Dubes Republik Islam Iran).

Disadur dari ABIPRESS

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

KEBUDAYAAN SEBAGAI TITIK TOLAK PERJALANAN PERADABAN
Kebudayan

KEBUDAYAAN SEBAGAI TITIK TOLAK PERJALANAN PERADABAN

October 10, 2025

Oleh: Sayid Muhammad Taqi Mudarrisi Sungguh menyakitkan setiap hati nurani yang hidup dalam umat ini, dan memedihkan, adalah kondisi keterbelakangan,...

Pengarahan Spiritual: Perspektif Islami tentang Penyucian Jiwa — Menggali Akhlak Sufistik Syekh Siti Jenar
Islam Nusantara

Pengarahan Spiritual: Perspektif Islami tentang Penyucian Jiwa — Menggali Akhlak Sufistik Syekh Siti Jenar

October 7, 2025

Dalam perjalanan spiritual manusia, setiap langkah menuju kesempurnaan tidak hanya ditandai oleh pengetahuan tentang agama, tetapi terutama oleh pengalaman batin...

Syekh Siti Jenar: Misteri, Ajaran, dan Warisan Spiritual dalam Sejarah Islam Jawa
Islam Nusantara

Syekh Siti Jenar: Misteri, Ajaran, dan Warisan Spiritual dalam Sejarah Islam Jawa

September 25, 2025

  Pendahuluan Sejarah Islam di Jawa tidak hanya dipenuhi dengan kisah Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar Islam melalui dakwah...

Hamzah Fansuri: Pelopor Tasawuf Wujudiyah di Nusantara dan Pengaruhnya Hingga Kini
Islam Nusantara

Hamzah Fansuri: Pelopor Tasawuf Wujudiyah di Nusantara dan Pengaruhnya Hingga Kini

September 9, 2025

Pendahuluan Dalam sejarah Islam Nusantara, nama Hamzah Fansuri menempati posisi penting sebagai ulama, sufi, sekaligus sastrawan. Ia dikenal sebagai tokoh...

Ilmu Slamet dalam Budaya Jawa: Antara Pandangan Kolonial dan Perspektif Ki Agus Sunyoto
Kebudayan

Ilmu Slamet dalam Budaya Jawa: Antara Pandangan Kolonial dan Perspektif Ki Agus Sunyoto

September 4, 2025

Pengantar Budaya Jawa dikenal sebagai salah satu khazanah terbesar dalam peradaban Nusantara. Di dalamnya terdapat beragam nilai, simbol, dan praktik...

Puasa Mutih dan Tradisi Tirakat dalam Budaya Nusantara
Islam Nusantara

Puasa Mutih dan Tradisi Tirakat dalam Budaya Nusantara

September 1, 2025

Pendahuluan Budaya Nusantara memiliki kekayaan spiritual yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi tersebut lahir dari perpaduan antara kepercayaan lokal,...

Next Post
Kunjungan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi ke Indonesia

Kunjungan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi ke Indonesia

PECINTA IMAM MAHDI

PECINTA IMAM MAHDI

Imam Ali al-Ridho as & seekor rusa

Imam Ali al-Ridho as & seekor rusa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist