Sejarah Berdiri Islamic Cultural Center
Islamic Cultural Center (ICC) merupakan sebuah yayasan yang berbasis Islam yang berdiri pada tahun 1998 dengan nama Al-Huda yang terletak di wilayah Tebet, Jakarta Selatan.Yayasan ini didirikan oleh Ust. Husein Shahab, Ust. Umar Shahab, O. Hashem, Ust. Jalaluddin Rakhmat, dan beberapa tokoh lain.
Pada tahun 2000 terjadi perubahan pada AD/ART yayasan ini, sehingga namanya pun diubah dari yayasan Al-Huda menjadi Islamic Center Jakarta (ICJ). Kemudian pada tahun 2003 yayasan ini pun pindah ke wilayah Buncit-Jakarta Selatan karena mendapatkan tempat yang lebih strategis dan bagus. Oleh karena itu, namanya pun diubah lagi menjadi Islamic Cultural Center (ICC) sampai sekarang, dengan alamat jalan Buncit Raya Kav. 35 Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
ICC didirikan karena selama tiga dekade terakhir ini perkembangan keagamaan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, seperti munculnya berbagai wacana baru dalam bidang keagamaan, antusiasme masyarakat dalam melakukan berbagai macam praktek keagamaan, dan terbukanya ruang dialog antar kaum beriman yang semakin marak belakangan ini dapat dijadikan beberapa faktor dominan.
Dalam hal ini, agama Islam berperan penting bagi penyegaran dan praktek keagamaan di Indonesia. Sebagai mayoritas di negeri ini, umat Islam telah teruji dalam rentang sejarah perkembangan dan pendewasaan bangsa yang panjang.
Seiring dengan perkembangannya Islam telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, antara lain dengan bermunculannya mazhab-mazhab serta sekte-sekte dalam Islam. Perbedaan antar mazhab tersebut jika tidak didukung dengan sikap saling menghormati maka akan menimbulkan perselisihan bahkan juga perpecahan. Perselisihan sekecil apa pun jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan konflik yang berskala luas yang berakibat pada disintegrasi bangsa dan kerukunan hidup antar kaum beriman.
Oleh karena itu Islamic Cultural Center (ICC) didirikan sebagai suatu lembaga yang berperan dalam menyokong dan mempersatukan umat Islam yang berbeda-beda mazhab tersebut. Selain itu, ICC didirikan untuk memberikan wacana serta pengetahuan yang baik tentang Islam pada masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional, apalagi setelah adanya propaganda Barat yang mengatakan bahwa Islam identik dengan teroris.
Karena hal itullah ICC ingin menunjukkan pada dunia bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan kebaikan, hal tersebut dibuktikan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif.
Islamic Cultural Center juga menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga antara lain, Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia MUI, ormas keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga ahlulbait baik dalam maupun luar negeri, media massa cetak dan elektronik, dan Perguruan Tinggi.
Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Islamic Cultural Center dengan perguruan tinggi yakni dengan mendirikan perpustakaan Iran Corner. Perpustakaan ini banyak memiliki koleksi buku-buku kajian tentang Islam, terutama tentang mazhab Syiah. Banyak permintaan dari universitas- universitas untuk didirikan perpustakaan Iran Corner. Sampai saat ini sudah ada beberapa tempat yang diresmikan, antara lain di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, IAIN Serang, serta di Universitas Hasanuddin Makasar, UMY Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, IAIN Yogyakarta, IAIN Palembang dan IAIN Ambon.