Peringatan Aza Ali Asghar khusus untuk kalangan akhwat dan anak-anak diselenggarakan pada Jumat, 4 Juli 2025, di Aula Husainiyah Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta. Acara diawali dengan pembukaan booth kerajinan tangan anak-anak sebagai bagian dari upaya menanamkan kecintaan terhadap nilai-nilai Ahlulbait sejak usia dini, melalui ekspresi kreatif yang sederhana namun bermakna.
Direktur ICC Jakarta, Syaikh Mohammad Sharifani, turut hadir dan menyampaikan refleksi atas syahadah Sayyid Ali Asghar, putra bayi Imam Husain a.s. Beliau mengajak hadirin untuk menjadikan sosok suci tersebut sebagai sumber keberkahan dan keteladanan, seraya merenungi makna pengorbanan serta keteguhan keluarga Imam Husain a.s. di Karbala. Ali Asghar dihadirkan bukan semata sebagai simbol kepedihan sejarah, melainkan sebagai inspirasi moral dalam membina generasi yang berakhlak dan berprinsip.
Lebih lanjut, Syaikh Sharifani menekankan pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter dan masa depan anak. Islam, menurut beliau, memberikan tempat istimewa bagi sosok ibu karena besarnya tanggung jawab dalam mendidik dan membina keluarga. Beliau menguraikan bahwa kualitas manusia ditentukan oleh tiga aspek utama: pengetahuan, kepribadian, dan amal perbuatan — yang seluruhnya sangat ditentukan oleh proses pendidikan sejak dalam lingkungan keluarga.
Pengetahuan menjadi fondasi dasar, namun tidak berdiri sendiri. Keikhlasan, ketulusan, dan keluhuran budi merupakan ukuran keunggulan batin seseorang. Sementara itu, tindakan nyata di tengah masyarakat memperlihatkan sejauh mana seseorang mewujudkan nilai-nilai yang diyakini. Ketiga hal ini, ujar beliau, berakar pada peran ibu yang membentuk pribadi anak secara berkelanjutan.
Menjadikan Ali Asghar sebagai teladan, beliau menyampaikan harapan agar anak-anak tumbuh dengan nilai-nilai kesucian, keberanian, dan kesabaran yang diwariskan oleh Ahlulbait. Para ibu yang hadir dipandang sebagai figur tangguh yang memegang peran kunci dalam pewarisan nilai-nilai tersebut.
Sebagai penutup, Syaikh Sharifani menegaskan bahwa ICC Jakarta adalah rumah bersama bagi para pengikut Ahlulbait, khususnya bagi para ibu, anak-anak, dan remaja. Beliau mendorong keterlibatan aktif keluarga dalam berbagai program pembinaan dan kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh ICC. Partisipasi mereka, menurut beliau, menjadi bagian penting dalam menjaga kesinambungan ajaran dan semangat Karbala di tengah kehidupan umat.