ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Membentuk Kesadaran Ekologis melalui Pendidikan, Pandangan Achmad Husain di Seminar Maulid ICC

by Haidar Husein
September 12, 2025
in Berita
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam rangkaian Seminar Maulid Nabi Muhammad Saw bertema “Cinta Nabi, Cinta Semesta” yang diselenggarakan oleh Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta pada Jumat, 12 September 2025, Achmad Husain, Ketua Program Studi Magister Manajemen Lingkungan Universitas Negeri Jakarta, menyampaikan materi berjudul “Pendidikan Lingkungan: Suatu Basis Pembentukan Kesadaran Mengelola Sumber Daya Alam Secara Bijak.”

Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa Al-Qur’an menempatkan manusia pada dua posisi utama, yaitu sebagai khalifah di muka bumi sekaligus sebagai hamba Allah. Kedua posisi ini, menurut beliau, saling berkaitan erat: kepemimpinan manusia di bumi harus diabdikan sebagai bentuk penghambaan kepada Allah, sementara ibadah yang dilakukan manusia seharusnya memberi dampak bagi kemaslahatan alam. Namun, ketika fungsi ganda ini terlalaikan, kerusakan lingkungan pun menjadi tidak terhindarkan.

Beliau menjelaskan bahwa Allah Swt telah memberikan bekal yang memadai kepada manusia berupa ilmu dan pengetahuan agar mampu menjalankan amanah tersebut. Maka, kerusakan alam yang terjadi sesungguhnya menjadi pertanda adanya kesalahan dalam menjalankan fungsi kekhalifahan. Dari perspektif pendidikan, sikap dan perilaku manusia yang memengaruhi lingkungan ditentukan oleh lima faktor penting.

Pertama adalah keyakinan terhadap nilai-nilai kebajikan. Jika seseorang tidak menjadikan nilai sebagai pedoman hidup, maka ia akan bertindak sewenang-wenang. Sebagai contoh, nilai kejujuran. Bila tidak diyakini sebagai jalan menuju keselamatan, seseorang akan mudah berbuat curang. Kedua adalah paradigma atau cara pandang. Sering kali guru, dalam dunia pendidikan, melihat anak nakal sebagai pembuat masalah. Padahal, menurut cara pandang yang lebih bijak, anak tersebut bisa jadi korban kondisi di rumah yang keras, sehingga menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Dengan pendekatan persuasif, perilaku seperti itu dapat dilihat lebih adil dan lebih mendidik.

Faktor ketiga adalah keteladanan. Lingkungan tempat seseorang tumbuh akan terekam dalam memorinya. Jika ia terbiasa melihat keburukan, maka berbuat buruk tidak lagi terasa salah. Keteladanan menjadi penting agar terbentuk perilaku baik. Keempat adalah pembiasaan. Seseorang yang terbiasa melakukan keburukan akan melanjutkannya di masa depan, apalagi jika perilaku itu justru mendapat penghargaan dari sekitarnya. Kelima adalah suasana kondusif. Contoh sederhana adalah suasana bulan Ramadan, di mana orang yang biasanya enggan beribadah akan terbawa untuk tadarus, bersedekah, dan berbuat baik karena lingkungannya mendukung.

Menurut Achmad Husain, kondisi pendidikan saat ini sangat memprihatinkan karena lebih menekankan aspek pengetahuan kognitif. Akibatnya, orang yang pintar dianggap hebat, sementara orang yang baik tidak mendapat penghargaan. Nilai, hati, dan keteladanan tidak mendapat perhatian serius. Padahal, bila pendidikan hanya menumpuk pengetahuan tanpa melatih implementasi, maka perilaku tidak akan terbentuk.

Beliau menekankan perlunya pendidikan yang utuh, yaitu pendidikan yang membangun paradigma dari aspek kognitif, menanamkan nilai-nilai kebajikan, melatih keterampilan, membiasakan perilaku baik, serta menciptakan suasana yang mendukung. Dengan pendidikan semacam itu, peserta didik akan memiliki lima faktor yang membuat mereka terhindar dari perilaku yang merusak lingkungan.

Sebagai bagian dari seminar, pemikiran Achmad Husain ini melengkapi perspektif yang dibawakan pemateri lainnya, seperti Syaikh Mohammad Sharifani (Direktur ICC Jakarta), Muhsin Labib (dosen STAI Sadra), dan Husain Heriyanto (dosen Pascasarjana Universitas Paramadina).

Haidar Husein

Haidar Husein

Related Posts

Genosida Ekologis dan Warisan Kolonialisme: Ceramah Husain Heriyanto di Maulid ‘Cinta Nabi, Cinta Semesta’ ICC
Berita

Genosida Ekologis dan Warisan Kolonialisme: Ceramah Husain Heriyanto di Maulid ‘Cinta Nabi, Cinta Semesta’ ICC

September 12, 2025

Dalam Seminar Maulid Nabi Muhammad Saw bertema “Cinta Nabi, Cinta Semesta” yang digelar oleh Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta pada...

Khutbah Jumat Syaikh Mohammad Sharifani di ICC Jakarta: Meneladani Tekad Kuat Rasulullah SAW dalam Dakwah
Berita

Khutbah Jumat Syaikh Mohammad Sharifani di ICC Jakarta: Meneladani Tekad Kuat Rasulullah SAW dalam Dakwah

September 12, 2025

Dalam khutbah Jumat 12 September 2025 di Islamic Cultural Center Jakarta, Syaikh Mohammad Sharifani yang diterjemahkan oleh Ustaz Hafidh Alkaf...

Seminar Maulid “Cinta Nabi, Cinta Semesta”: Syaikh Mohammad Sharifani Tekankan Pandangan Al-Qur’an tentang Lingkungan
Berita

Seminar Maulid “Cinta Nabi, Cinta Semesta”: Syaikh Mohammad Sharifani Tekankan Pandangan Al-Qur’an tentang Lingkungan

September 12, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menyelenggarakan Seminar Maulid Nabi Muhammad Saw bertema “Cinta Nabi, Cinta Semesta” pada Jumat, 12 September...

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Ikhlas sebagai Tolak Ukur Ibadah
Berita

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Ikhlas sebagai Tolak Ukur Ibadah

September 11, 2025

Kelas Tafsir Maudhu’i yang digelar rutin di Aula Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali berlangsung pada Kamis malam, 11 September...

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1447 H di ICC Jakarta: Meneladani Figur Komprehensif Rasulullah Saw
Berita

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1447 H di ICC Jakarta: Meneladani Figur Komprehensif Rasulullah Saw

September 11, 2025

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1447 H/2025 M diselenggarakan oleh Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta pada Rabu, 10 September 2025,...

Khutbah Direktur ICC Jakarta: Tekankan Pentingnya Musyawarah sebagai Metode Dakwah Rasulullah SAW
Berita

Khutbah Direktur ICC Jakarta: Tekankan Pentingnya Musyawarah sebagai Metode Dakwah Rasulullah SAW

September 7, 2025

Khutbah Jumat di aula Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kali ini disampaikan oleh Syaikh Mohammad Sharifani dan diterjemahkan oleh Ustaz...

Next Post
Genosida Ekologis dan Warisan Kolonialisme: Ceramah Husain Heriyanto di Maulid ‘Cinta Nabi, Cinta Semesta’ ICC

Genosida Ekologis dan Warisan Kolonialisme: Ceramah Husain Heriyanto di Maulid ‘Cinta Nabi, Cinta Semesta’ ICC

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist