ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta: Mengungkap Mukjizat dan Tantangan Al-Qur’an

by admin
September 22, 2025
in Berita
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Pada Jumat siang, 19 September 2025, Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menyelenggarakan Kelas Tafsir Tartibi yang diasuh oleh Syaikh Mohammad Sharifani dan diterjemahkan oleh Ustaz Umar Shahab. Kajian rutin yang menelusuri ayat demi ayat Al-Qur’an ini berfokus pada lanjutan Surah Al-Baqarah, dengan tema khusus “Tantangan dan Mukjizat Al-Qur’an.”

Dalam penjelasannya, Syaikh Mohammad Sharifani menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Muhammad saw. Kemukjizatannya tidak hanya bertumpu pada satu aspek, melainkan mencakup berbagai dimensi: keindahan bahasa, kedalaman makna, pemberitaan mengenai hal-hal gaib, serta penyingkapan peristiwa di masa depan yang belum diketahui manusia pada zamannya.

Sebagai contoh, Syaikh Mohammad Sharifani menyinggung firman Allah dalam Surah Al-Fath ayat 27, “Latadkhulunnal-masjidal-ḥarâm” — “Kamu pasti akan memasuki Masjidilharam.” Ayat ini diturunkan sebelum terjadinya pembebasan kota Makkah. Saat itu kaum Muslim belum dapat membayangkan akan beribadah dengan leluasa di Masjidilharam, tetapi janji Allah kemudian terwujud nyata dengan peristiwa Fathu Makkah. Di sinilah tampak sisi kemukjizatan Al-Qur’an yang menghadirkan berita ghaib jauh sebelum peristiwanya terjadi.

Mukjizat Al-Qur’an juga hadir dalam bentuk tantangan yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh manusia. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 23 Allah berfirman: “Wa in kuntum fî raibim mimmâ nazzalnâ ‘alâ ‘abdinâ fa’tû bisûratim mim mitslihî wad‘û syuhadâ’akum min dûnillâhi in kuntum shâdiqîn.” — “Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”

Syaikh Mohammad Sharifani menjelaskan bahwa kata raib (keraguan) dalam ayat ini bukan berarti keraguan atas makna ayat, tetapi keraguan apakah Al-Qur’an benar-benar bersumber dari Allah ataukah karangan manusia. Pemilihan kata ‘abdinâ (hamba Kami) untuk merujuk pada Nabi Muhammad saw pun sangat penting. Hal ini menegaskan bahwa Nabi adalah manusia seperti kita yang kehidupannya diketahui masyarakat Arab secara detail, sehingga mustahil beliau dipengaruhi oleh ajaran luar. Karena itu, Al-Qur’an yang dibawa Nabi pasti berasal dari Allah Swt.

Tantangan yang dilemparkan Allah kepada orang-orang yang ragu terhadap keaslian Al-Qur’an itu pun diturunkan dalam beberapa tingkatan: mula-mula manusia ditantang untuk membuat kitab semisal Al-Qur’an, lalu dikurangi menjadi sepuluh surah, hingga akhirnya cukup dengan satu surah saja. Namun hingga kini, tidak ada seorang pun yang sanggup memenuhinya. Hal ini menunjukkan bahwa mukjizat Al-Qur’an melampaui kemampuan manusia.

Dalam uraian berikutnya, Syaikh Mohammad Sharifani menjelaskan karakteristik mukjizat Al-Qur’an secara lebih rinci. Dari aspek kandungan, Al-Qur’an terbukti tidak memiliki kontradiksi internal. Allah menegaskan dalam Surah An-Nisa’ ayat 82: “Afalâ yatadabbarûnal-qur’ân, walau kâna min ‘indi ghairillâhi lawajadû fîhi ikhtilâfan katsîrâ.” — “Tidakkah mereka menadaburi Al-Qur’an? Seandainya (Al-Qur’an) itu datang dari selain Allah, tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di dalamnya.” Selain itu, Al-Qur’an juga mengandung pemberitaan tentang hal-hal ghaib, baik peristiwa yang akan terjadi maupun realitas yang belum dikenal manusia pada saat itu. Aspek lain adalah dimensi ilmiah, di mana sejumlah ayat mengisyaratkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang kemudian terbukti secara saintifik, seperti pernyataan bahwa segala sesuatu diciptakan berpasangan. Lebih jauh, kekayaan tema yang dimiliki Al-Qur’an tidak terhingga, berbeda dengan karya manusia yang selalu terbatas dan mudah habis dibicarakan.

Adapun dari aspek teks, keindahan susunan ayat Al-Qur’an menghadirkan mukjizat yang luar biasa. Setiap kata memiliki posisi yang tidak bisa digantikan oleh kata lain meskipun memiliki makna serupa. Syaikh Mohammad Sharifani mencontohkan penggunaan kata iqtaraba dalam Surah Al-Qamar ayat 1, “Iqtarabatis-sâ‘at” — “Hari Kiamat makin dekat.” Menurut beliau, kata iqtaraba tidak dapat diganti dengan kata lain karena mengandung banyak makna sekaligus, di antaranya kedekatan waktu, kepastian peristiwa, dan keterhubungan dengan tanda-tanda kiamat. Selain itu, bacaan Al-Qur’an dapat dilantunkan dengan merdu sehingga memberi pengaruh spiritual yang mendalam, sesuatu yang tidak ditemukan pada kitab lain. Bahkan ketika mengisahkan peristiwa cinta seperti kisah Nabi Yusuf dan istri Al-‘Aziz, Al-Qur’an tetap menjaga kesantunan bahasa tanpa melanggar norma.

Setelah menjelaskan tentang tantangan, Syaikh Mohammad Sharifani melanjutkan pembahasan pada Surah Al-Baqarah ayat 24: “Fa illam taf‘alû wa lan taf‘alû fattaqun-nârallatî waqûduhan-nâsu wal-ḥijârah u‘iddat lil-kâfirîn.” — “Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” Menurut beliau, penyebutan manusia sebagai bahan bakar neraka bermakna bahwa dosa-dosa manusialah yang pada akhirnya melahirkan neraka. Jika tidak ada dosa manusia, maka neraka tidak akan pernah ada.

Setelah ancaman, Al-Qur’an menghadirkan kabar gembira. Surah Al-Baqarah ayat 25 menyebutkan: “Wa basysyirilladzîna âmanû wa ‘amilush-shâliḥâti anna lahum jannâtin tajrî min taḥtihal-an-hâr, kullamâ ruziqû minhâ min tsamaratir rizqing qâlû hâdzalladzî ruziqnâ min qabl, wa utû bihî mutasyâbihâ, wa lahum fîhâ azwâjun muṭahharatun wa hum fîhâ khâlidûn.” — “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.’ Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa dan di sana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.”

Syaikh Mohammad Sharifani menjelaskan bahwa metode tabligh Al-Qur’an selalu menempuh dua cara: memberi peringatan sekaligus memberikan kabar gembira. Kata âmanû (beriman) hampir selalu digandengkan dengan ‘amilush-shâliḥâti (beramal saleh), sebab iman tanpa amal adalah kefasikan, dan amal tanpa iman adalah kemunafikan. Dalam ayat tersebut terdapat empat kabar gembira: surga sebagai tempat tinggal, rezeki berupa buah-buahan, pasangan yang suci, dan keabadian hidup. Imam Ali a.s. pun menekankan bahwa baik dan buruknya suatu perbuatan dapat dilihat dari akibatnya: perbuatan yang membawa ke surga adalah baik, dan yang berakhir di neraka adalah buruk. Karena itu, bahkan ibadah seperti salat bisa bernilai buruk bila dilakukan dengan riya, sebagaimana ditegaskan dalam Surah Al-Ma’un ayat 4–7: “Fawailul lil-mushallîn, alladzîna hum ‘an shalâtihim sâhûn, alladzîna hum yurâ’ûn.” — “Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat, yaitu yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya.”

Dalam penutup kajian, Syaikh Mohammad Sharifani mengutip sabda Rasulullah saw yang menegaskan bahwa dua faktor paling menentukan untuk masuk surga adalah takwa dan akhlak yang baik. Jika keduanya hadir dalam diri seseorang, ia dijamin masuk surga. Surga itu sendiri, menurut Al-Qur’an, digambarkan seluas langit dan bumi, dan dalam sebuah riwayat rumah di surga dapat mencakup seluruh bangsa jin dan manusia.

admin

admin

Related Posts

Kajian Dimensi Rezeki dari Nasihat Luqman di Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro bersama Syaikh Mohammad Sharifani
Berita

Kajian Dimensi Rezeki dari Nasihat Luqman di Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro bersama Syaikh Mohammad Sharifani

October 1, 2025

Pada Rabu, 1 Oktober 2025, Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro kembali menyelenggarakan kajian rutin bersama Syaikh Mohammad Sharifani, dengan...

ICC Jakarta Kunjungi Universitas Negeri Jakarta untuk Menjajaki Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan
Berita

ICC Jakarta Kunjungi Universitas Negeri Jakarta untuk Menjajaki Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan

September 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta melakukan kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Selasa, 30 September 2025, di Ruang Rapat...

ICC Jakarta Diskusikan Program Pengembangan Komunitas Bersama ABI, Dana Mustadhafin, IJABI, dan Muslimah ABI
Berita

ICC Jakarta Diskusikan Program Pengembangan Komunitas Bersama ABI, Dana Mustadhafin, IJABI, dan Muslimah ABI

September 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta mengundang ABI, Dana Mustadhafin, IJABI, dan Muslimah ABI untuk berdiskusi mengenai kerja sama program di...

ICC Jakarta Terima Audiensi Pandu ABI, Perkuat Silaturahmi dengan Generasi Muda
Berita

ICC Jakarta Terima Audiensi Pandu ABI, Perkuat Silaturahmi dengan Generasi Muda

September 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menerima audiensi dari Pandu ABI di Kantor ICC Jakarta pada Senin, 29 September 2025. Delegasi...

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta: Mendalami Iman, Amal Saleh, dan Hidayah dalam Al-Qur’an
Berita

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta: Mendalami Iman, Amal Saleh, dan Hidayah dalam Al-Qur’an

September 26, 2025

Pada Jumat, 26 September 2025, Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta kembali digelar dengan pengantar oleh Ustaz Umar Shahab sebagai penerjemah....

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Menyelami Makna dan Etika dalam Beristighfar
Berita

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Menyelami Makna dan Etika dalam Beristighfar

September 26, 2025

Pada Kamis malam, 25 September 2025, Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menggelar kelas Tafsir Maudhu'i yang disampaikan oleh Syaikh...

Next Post
Istighfar sebagai Jalan Ampunan dan Rahmat: Kajian Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta bersama Syaikh Mohammad Sharifani

Istighfar sebagai Jalan Ampunan dan Rahmat: Kajian Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta bersama Syaikh Mohammad Sharifani

Parade Jalan Cinta 2025: Meriahkan Car Free Day dengan Syiar Maulid dan Dukungan untuk Palestina

Parade Jalan Cinta 2025: Meriahkan Car Free Day dengan Syiar Maulid dan Dukungan untuk Palestina

JIDAH DALAM ISLAM

JIDAH DALAM ISLAM

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist