ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Etika Lingkungan Hidup dalam Pandangan Islam

by admin
August 22, 2025
in Akhlak
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Krisis Lingkungan: Masalah Kita Bersama

Dunia hari ini menghadapi krisis lingkungan: perubahan iklim, hutan gundul, polusi, hingga punahnya spesies. Banyak orang masih berpikir alam boleh dieksploitasi sesuka hati. Padahal, kerusakan alam pada akhirnya kembali menyakiti manusia sendiri.

Islam sejak awal sudah memberikan pedoman etika tentang bagaimana manusia harus memperlakukan alam. Alquran dan hadis Nabi Muhammad saw berulang-ulang menekankan bahwa alam bukan sekadar objek eksploitasi, tapi amanah dari Allah yang harus dijaga.

Alam dalam Perspektif Alquran

Alquran menyebut lebih dari 750 ayat tentang fenomena alam. Bahkan, ada surat yang dinamai sesuai elemen alam, seperti Al-Baqarah (Sapi), Al-Nahl (Lebah), Al-Naml (Semut), hingga Al-Syams (Matahari).

Allah sering bersumpah dengan fenomena alam: “Demi subuh” (QS. Al-Fajr: 1), “Demi buah tin dan zaitun” (QS. Al-Tin: 1). Ini menandakan betapa pentingnya alam dalam pandangan Islam.

Alam bukan benda mati, melainkan makhluk yang bertasbih kepada Allah: Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya… (QS. Al-Isra: 44)

Gunung, guruh, burung, semua tunduk kepada Allah. Fenomena alam adalah tanda kekuasaan-Nya yang mengajarkan manusia untuk berpikir dan bersyukur.

Air dan Tanah: Unsur Kehidupan yang Suci

Dalam Islam, air disebut lebih dari 60 kali di Alquran. Allah berfirman: Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. (QS. Al-Anbiya: 30)

Air bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga sarana penyucian (wudu, mandi wajib). Begitu juga tanah, yang dipakai untuk tayamum dan tempat sujud. Rasulullah saw bersabda: “Peliharalah tanah karena ia adalah ibumu.”

Kesucian air dan tanah mengajarkan kita pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mencemari air atau merusak tanah sama dengan merusak fondasi kehidupan.

Manusia sebagai Khalifah di Bumi

Alquran menegaskan manusia adalah khalifah (wakil Allah) di bumi (QS. Al-Baqarah: 30). Namun posisi ini bukan “izin mengeksploitasi alam”, melainkan amanah untuk merawatnya.

Allah menciptakan manusia dari tanah dan memerintahkannya untuk memakmurkan bumi (QS. Hud: 61). Itu berarti manusia harus membangun, menanam, merawat, dan tidak merusak.

Sayangnya, krisis lingkungan modern justru lahir karena manusia gagal menjaga amanah ini. Bukan agama penyebab kerusakan, melainkan hawa nafsu manusia:

“Andaikan kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini…” (QS. Al-Mu’minun: 71)

Prinsip Etika Lingkungan dalam Islam

Islam memiliki prinsip umum yang bisa dijadikan pedoman etika lingkungan:

  1. Menjaga Kebersihan

Kebersihan adalah bagian dari iman. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah itu bersih dan menyukai kebersihan.”

Artinya, menjaga kebersihan lingkungan bukan sekadar etika sosial, tetapi ibadah.

  1. Menjaga Amanah

Alam adalah titipan Allah dan juga amanah generasi mendatang. Merusak hutan, mencemari sungai, atau menghabiskan sumber daya berarti mengkhianati amanah tersebut.

  1. Hidup Seimbang dan Sederhana

Islam menolak sikap berlebihan. Alquran menegaskan: Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’raf: 31)

  1. Bersyukur dengan Tindakan

Syukur bukan hanya ucapan, tetapi menggunakan nikmat sesuai aturan Allah. Menghancurkan alam sama saja dengan kufur nikmat.

  1. Menghindari Perusakan

Rasulullah saw melarang merusak tanah, air, maupun makhluk hidup. Alquran pun menegaskan: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya. (QS. Al-A’raf: 56)

Panduan Praktis dari Alquran dan Hadis

Selain prinsip umum, Islam juga memberi perintah khusus terkait etika lingkungan:

  • Menanam pohon adalah ibadah. Nabi saw bersabda: “Siapa pun yang menanam pohon, lalu buahnya dimakan manusia atau hewan, maka itu menjadi sedekah baginya.”
  • Dilarang mencemari air. Imam Baqir berkata: “Jangan buang air kecil di air yang suci.”
  • Sayangi hewan. Nabi saw bersabda: “Seorang perempuan dimasukkan ke neraka karena mengurung kucing hingga mati.”
  • Larangan menebang pohon tanpa alasan. Bahkan dalam perang, Nabi saw melarang pasukannya merusak kebun dan tanaman.
  • Menjaga suara. Polusi suara juga diingatkan dalam Alquran (QS. Luqman: 19).

Relevansi Etika Islam dengan Krisis Lingkungan Modern

Etika lingkungan dalam Islam sangat relevan untuk menjawab masalah dunia saat ini:

  • Perubahan iklim → Islam mengajarkan hidup hemat energi, tidak boros, dan tidak berlebih-lebihan.
  • Krisis air → Islam menekankan kesucian air dan larangan mencemarinya.
  • Deforestasi → Islam memerintahkan menanam pohon dan melarang menebangnya tanpa alasan.
  • Kepunahan hewan → Islam menegaskan hak-hak hewan dan larangan menyiksanya.

Dengan kata lain, solusi krisis lingkungan global sudah ada dalam ajaran Islam sejak 14 abad lalu.

Penutup

Etika lingkungan dalam Islam mengajarkan kita bahwa alam adalah tanda kekuasaan Allah sekaligus amanah yang harus dijaga. Air, tanah, hewan, dan tumbuhan bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah.

Sebagai khalifah di bumi, manusia dituntut bertanggung jawab: menjaga kebersihan, hidup seimbang, menghargai hak makhluk lain, serta menjauhi perusakan. Jika prinsip ini diamalkan, bukan hanya krisis lingkungan dapat teratasi, tetapi juga lahir peradaban yang selaras dengan nilai ilahiah.

🌱 Menjaga lingkungan bukan sekadar kewajiban ekologis, tapi ibadah. Dengan melestarikan bumi, kita sekaligus menjaga amanah Allah untuk generasi sekarang dan mendatang.

 

admin

admin

Related Posts

Amal Saleh dalam Alquran: Makna, Karakteristik, dan Relevansinya di Kehidupan Modern
Akhlak

Amal Saleh dalam Alquran: Makna, Karakteristik, dan Relevansinya di Kehidupan Modern

October 6, 2025

Pendahuluan Setiap muslim tentu sering mendengar istilah amal saleh. Dalam banyak ayat Alquran, amal saleh disebut berdampingan dengan iman, seakan...

Maksiat dan Krisis Akhlak: Ketidakseimbangan dalam Alam Realitas Menurut Islam
Akhlak

Maksiat dan Krisis Akhlak: Ketidakseimbangan dalam Alam Realitas Menurut Islam

October 2, 2025

Pendahuluan Dalam ajaran Islam, maksiat bukan sekadar pelanggaran terhadap aturan syariat, melainkan juga bentuk penyimpangan yang menciptakan ketidakseimbangan dalam tatanan...

Manfaat Bertobat: Jalan Menuju Ampunan Allah dan Keberkahan Hidup
Akhlak

Manfaat Bertobat: Jalan Menuju Ampunan Allah dan Keberkahan Hidup

September 29, 2025

Manfaat Bertobat: Jalan Menuju Ampunan Allah dan Keberkahan Hidup Pendahuluan Tobat adalah salah satu ajaran paling fundamental dalam Islam yang...

Berkhidmat kepada Makhluk Allah: Jalan Spiritual Menuju Cinta dan Kedekatan dengan Tuhan
Akhlak

Berkhidmat kepada Makhluk Allah: Jalan Spiritual Menuju Cinta dan Kedekatan dengan Tuhan

September 25, 2025

Pendahuluan Dalam khazanah Islam, jalan menuju Allah Swt bukan hanya melalui ibadah ritual, tetapi juga melalui berkhidmat kepada makhluk Allah....

Jangan Sibuk Mengurusi Kepentingan Sendiri: Persatuan dan Amar Makruf Nahi Mungkar dalam Islam
Akhlak

Jangan Sibuk Mengurusi Kepentingan Sendiri: Persatuan dan Amar Makruf Nahi Mungkar dalam Islam

September 21, 2025

Pendahuluan Islam adalah agama yang bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga hubungan antarsesama. Alquran berulang-ulang menekankan pentingnya...

Mengenal Hati: Jalan Sunyi Menuju Suluk dan Kesempurnaan Akhlak
Akhlak

Mengenal Hati: Jalan Sunyi Menuju Suluk dan Kesempurnaan Akhlak

September 21, 2025

Pernahkah Anda merasa semua kesibukan ini—pekerjaan, pendidikan, pencapaian—seolah hanya berjalan otomatis? Seperti mesin yang terus melaju, tapi tak tahu ke...

Next Post
Khutbah Jumat ICC: Syaikh Mohammad Sharifani Tekankan Memaafkan sebagai Kunci Kesuksesan Rasulullah

Khutbah Jumat ICC: Syaikh Mohammad Sharifani Tekankan Memaafkan sebagai Kunci Kesuksesan Rasulullah

Penyucian Jiwa dan Falsafah Kenabian: Inti Pembinaan Diri dalam Islam

Penyucian Jiwa dan Falsafah Kenabian: Inti Pembinaan Diri dalam Islam

Majelis Ziarah Jami‘ah al-Kabirah di MI Az-Zahra: Direktur ICC Bahas Kedalaman Konsep Nuha dan Hijja

Majelis Ziarah Jami‘ah al-Kabirah di MI Az-Zahra: Direktur ICC Bahas Kedalaman Konsep Nuha dan Hijja

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist