Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menghadiri pembukaan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XX yang diselenggarakan oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Simposium yang mengusung tema “Naskah Nusantara: Ingatan Kolektif dan Masa Depan Filologi Indonesia” ini menjadi ruang pertemuan penting bagi para peneliti, filolog, dan pemerhati warisan intelektual Nusantara untuk mempertegas posisi naskah kuno sebagai sumber identitas dan kebudayaan bangsa.
ICC Jakarta hadir dalam acara ini melalui delegasi yang terdiri atas Syaikh Mohammad Sharifani, Direktur ICC Jakarta, Akmal Kamil, Ketua Departemen Riset ICC, serta Mujib Munawan, Ketua Departemen Humas dan Media ICC. Kehadiran rombongan ICC merupakan bagian dari komitmen lembaga dalam memperkuat kerja sama akademik dan kebudayaan, khususnya di bidang studi naskah dan sejarah intelektual Islam.
Dalam sesi pembukaan, para narasumber menekankan pentingnya naskah-naskah kuno sebagai “ingatan kolektif Nusantara” yang menghubungkan masa lalu dengan arah kebudayaan masa depan. Sejumlah naskah langka dari berbagai daerah turut dipamerkan, termasuk karya mistikus dan penyair besar Aceh, Hamzah Fansuri, yang dikenal sebagai pelopor sastra sufistik di dunia Melayu.
Karya-karya Hamzah Fansuri mendapat perhatian khusus karena dianggap merepresentasikan warisan spiritual dan intelektual yang menjembatani tradisi lokal Nusantara dengan khazanah Islam global. Tiga karya beliau — Syarab al-‘Asyiqin, Maqamat al-‘Arifin, dan al-Muntahai — diketahui telah diterbitkan di Republik Islam Iran, yang menunjukkan eratnya hubungan keilmuan antara dunia Melayu dan Persia.
Partisipasi ICC Jakarta dalam kegiatan ini sekaligus menegaskan peran lembaga dalam memperkuat dialog kebudayaan serta kolaborasi riset lintas kawasan, khususnya antara Indonesia dan Iran. Direktur ICC Jakarta dijadwalkan menjadi salah satu pembicara utama dalam sesi penutupan simposium.
Simposium yang berlangsung hingga 17 Oktober 2025 ini menampilkan berbagai diskusi panel, lokakarya filologi digital, serta pameran manuskrip dari lembaga penelitian dan koleksi pribadi. ICC Jakarta memandang kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam membangun sinergi antara akademisi, peneliti, dan lembaga kebudayaan untuk menjaga, meneliti, serta mempopulerkan naskah-naskah Nusantara sebagai bagian dari warisan intelektual dunia Islam.