ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Kajian Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Manfaat Materi dan Maknawi dari Istighfar

by admin
October 2, 2025
in Berita
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Pada Kamis, 2 Oktober 2025, ICC Jakarta kembali menyelenggarakan kajian rutin Kelas Tafsir Maudhu’i di aula utama. Kajian ini disampaikan langsung oleh Syaikh Mohammad Sharifani, Direktur ICC Jakarta, dengan penerjemahan oleh Ustaz Zaki Amami. Dalam pertemuan kali ini, pembahasan berfokus pada istighfar, khususnya mengenai efek dan manfaat yang dapat diperoleh seorang hamba dari amalan tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan berbagai riwayat.

Beliau memulai dengan mengutip Surah Nuh ayat 10–12 yang berbunyi: fa qultustaghfirû rabbakum innahû kâna ghaffârâ. Yursilis-samâ’a ‘alaikum midrârâ. Wa yumdidkum bi’amwâliw wa banîna wa yaj‘al lakum jannâtiw wa yaj‘al lakum an-hârâ. “Lalu, aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.’” Ayat ini, menurut penjelasan Syaikh Mohammad Sharifani, menunjukkan adanya manfaat materi bagi orang yang beristighfar, yakni terbukanya pintu rezeki, turunnya hujan, bertambahnya keturunan, serta hadirnya keberkahan berupa kebun dan sungai.

Untuk memperjelas makna ini, beliau membawakan sebuah riwayat tentang Imam Hasan AS. Disebutkan bahwa beberapa orang laki-laki mendatangi Imam Hasan AS dengan keluhan yang berbeda-beda. Laki-laki pertama mengeluh karena memiliki banyak utang, dan Imam Hasan AS memintanya untuk beristighfar kepada Allah SWT. Laki-laki kedua menyampaikan bahwa dirinya hidup dalam kefakiran, dan Imam Hasan AS kembali menjawab dengan menyuruhnya beristighfar. Laki-laki ketiga mengeluhkan bahwa ia belum memiliki keturunan, dan Imam Hasan AS juga menjawab dengan perintah untuk beristighfar. Ketika beliau ditanya mengapa permasalahan yang berbeda-beda itu semuanya dijawab dengan istighfar, Imam Hasan AS kemudian membacakan Surah Nuh ayat 10–12 tersebut. Dari sini dapat dipahami bahwa istighfar bukan hanya sekadar amalan spiritual, tetapi juga menjadi sebab terbukanya jalan keluar dalam perkara duniawi.

Manfaat berikutnya dari istighfar adalah mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Syaikh Mohammad Sharifani mengutip Surah Ali ‘Imran ayat 193: rabbanâ innanâ sami‘nâ munâdiyay yunâdî lil-îmâni an âminû birabbikum fa âmannâ rabbanâ faghfir lanâ dzunûbanâ wa kaffir ‘annâ sayyi’âtinâ wa tawaffanâ ma‘al-abrâr. “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru pada keimanan, yaitu ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang selalu berbuat kebaikan.” Permohonan tersebut dijawab langsung oleh Allah dalam ayat 195: fastajâba lahum rabbuhum annî lâ udlî‘u ‘amala ‘âmilim mingkum min dzakarin au untsâ, ba‘dlukum mim ba‘dl, falladzîna hâjarû wa ukhrijû min diyârihim wa ûdzû fî sabîlî wa qâtalû wa qutilû la’ukaffiranna ‘an-hum sayyi’âtihim wa la’udkhilannahum jannâtin tajrî min taḫtihal-an-hâr, tsawâbam min ‘indillâh, wallâhu ‘indahû ḫusnuts-tsawâb. “Maka, Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan perbuatan orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Maka, orang-orang yang berhijrah, diusir dari kampung halamannya, disakiti pada jalan-Ku, berperang, dan terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai pahala dari Allah. Di sisi Allahlah ada pahala yang baik.’” Ayat ini menunjukkan hubungan erat antara istighfar dengan janji pengampunan dosa dan surga.

Kemudian Syaikh Mohammad Sharifani menjelaskan bahwa selain manfaat materi dan ampunan, istighfar juga memiliki manfaat maknawi, yakni menarik cinta Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam Surah Hud ayat 90: wastaghfirû rabbakum tsumma tûbû ilaîh, inna rabbî raḫîmuw wadûd. “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Mencintai.” Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan beristighfar, dan dengan itu manusia memperoleh bagian dari kasih sayang-Nya. Selain itu, orang yang terbiasa beristighfar juga memperoleh keagungan dari Allah. Dalam Surah Hud ayat 3 disebutkan: wa anistaghfirû rabbakum tsumma tûbû ilaihi yumatti‘kum matâ‘an ḫasanan ilâ ajalim musamman wa yu’ti kulla dzî fadllin fadllah, wa in tawallau fa innî akhâfu ‘alaikum ‘adzâba yauming kabîr. “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat).”

Manfaat maknawi lainnya dari istighfar adalah mencegah turunnya bala. Dalam Surah Al-Anfal ayat 33 disebutkan: wa mâ kânallâhu liyu‘adzdzibahum wa anta fîhim, wa mâ kânallâhu mu‘adzdzibahum wa hum yastaghfirûn. “Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan.” Syaikh Mohammad Sharifani menjelaskan bahwa dari ayat ini terdapat dua penyebab terhindarnya masyarakat dari azab Allah, yaitu keberadaan Rasulullah SAW dan amalan istighfar. Karena Rasulullah SAW sudah tidak berada di tengah-tengah kita, maka hanya istighfar yang tersisa sebagai pelindung umat. Imam Ali AS dalam penjelasannya juga mengatakan bahwa bumi ini dijadikan aman karena dua hal, dan salah satunya kini sudah diambil oleh Allah. Maka yang tersisa adalah istighfar, dan karenanya manusia harus benar-benar bersungguh-sungguh dalam memelihara amalan tersebut.

Selanjutnya, manfaat maknawi istighfar yang penting adalah bahwa ia menjadi jalan menuju surga. Surah Ali ‘Imran ayat 135–136 menyatakan: walladzîna idzâ fa‘alû fâḫisyatan au dhalamû anfusahum dzakarullâha fastaghfarû lidzunûbihim, wa may yaghfirudz-dzunûba illallâh, wa lam yushirrû ‘alâ mâ fa‘alû wa hum ya‘lamûn. Ulâ’ika jazâ’uhum maghfiratum mir rabbihim wa jannâtun tajrî min taḫtihal-an-hâru khâlidîna fîhâ, wa ni‘ma ajrul-‘âmilîn. “Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya). Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. (Itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang mengerjakan (amal-amal saleh).” Ayat ini menegaskan hubungan langsung antara istighfar dengan ganjaran surga.

Untuk memberikan contoh, Syaikh Mohammad Sharifani membacakan Surah Ali ‘Imran ayat 146–147: wa ka’ayyim min nabiyying qâtala ma‘ahû ribbiyyûna katsîr, fa mâ wahanû limâ ashâbahum fî sabîlillâhi wa mâ dla‘ufû wa mastakânû, wallâhu yuḫibbush-shâbirîn. Wa mâ kâna qaulahum illâ ang qâlû rabbanaghfir lanâ dzunûbanâ wa isrâfanâ fî amrinâ wa tsabbit aqdâmanâ wanshurnâ ‘alal-qaumil-kâfirîn. “Betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(-nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat, dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah mencintai orang-orang yang sabar. Tidak lain ucapan mereka kecuali doa, ‘Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami, tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.’” Dari ayat ini tampak bahwa sifat orang-orang yang dekat dengan Allah adalah senantiasa beristighfar, tidak berlebihan, tetap teguh, dan penuh keyakinan dalam melawan kekafiran.

Contoh berikutnya adalah orang-orang yang memiliki sifat sabar, jujur, taat kepada perintah Allah SWT, ahli infak, dan beristighfar di waktu sahar. Selain itu, kelompok yang bisa diteladani adalah mereka yang memiliki akal, sebagaimana disebutkan dalam Surah Ali ‘Imran ayat 190–193: inna fî khalqis-samâwâti wal-ardli wakhtilâfil-laili wan-nahâri la’âyâtil li’ulil-albâb. Alladzîna yadzkurûnallâha qiyâmaw wa qu‘ûdaw wa ‘alâ junûbihim wa yatafakkarûna fî khalqis-samâwâti wal-ardl, rabbanâ mâ khalaqta hâdzâ bâthilâ, sub-ḫânaka fa qinâ ‘adzâban-nâr. Rabbanâ innaka man tudkhilin-nâra fa qad akhzaitah, wa mâ lidh-dhâlimîna min anshâr. Rabbanâ innanâ sami‘nâ munâdiyay yunâdî lil-îmâni an âminû birabbikum fa âmannâ rabbanâ faghfir lanâ dzunûbanâ wa kaffir ‘annâ sayyi’âtinâ wa tawaffanâ ma‘al-abrâr. Ayat ini menggambarkan bahwa ciri orang berakal adalah senantiasa mengingat Allah dalam segala keadaan, merenungkan ciptaan-Nya, dan selalu berdoa agar dijauhkan dari neraka serta dimatikan dalam keadaan bersama orang-orang saleh.

Syaikh Mohammad Sharifani kemudian menjelaskan hal yang menghalangi manusia dari istighfar. Yang pertama adalah kekufuran, yang meski dapat hadir dalam wujud manusia lain, hakikatnya bersemayam dalam hati. Dalam Surah At-Taubah ayat 77 Allah berfirman: fa a‘qabahum nifâqan fî qulûbihim ilâ yaumi yalqaunahû bimâ akhlafullâha mâ wa‘adûhu wa bimâ kânû yakdzibûn. “Maka, (akibat kekikiran itu) Dia menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada hari mereka menemui-Nya karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.” Kemudian di Surah At-Taubah ayat 80 disebutkan: istaghfir lahum au lâ tastaghfir lahum, in tastaghfir lahum sab‘îna marratan fa lay yaghfirallâhu lahum, dzâlika bi’annahum kafarû billâhi wa rasûlih, wallâhu lâ yahdil-qaumal-fâsiqîn. “(Sama saja) engkau (Nabi Muhammad) memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak memohonkan ampunan bagi mereka. Walaupun engkau memohonkan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Demikian itu karena mereka kufur kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa kekufuran dan nifaq menjadi penghalang utama seseorang dalam meraih ampunan Allah SWT.

admin

admin

Related Posts

Kajian Dimensi Rezeki dari Nasihat Luqman di Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro bersama Syaikh Mohammad Sharifani
Berita

Kajian Dimensi Rezeki dari Nasihat Luqman di Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro bersama Syaikh Mohammad Sharifani

October 1, 2025

Pada Rabu, 1 Oktober 2025, Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro kembali menyelenggarakan kajian rutin bersama Syaikh Mohammad Sharifani, dengan...

ICC Jakarta Kunjungi Universitas Negeri Jakarta untuk Menjajaki Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan
Berita

ICC Jakarta Kunjungi Universitas Negeri Jakarta untuk Menjajaki Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan

September 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta melakukan kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Selasa, 30 September 2025, di Ruang Rapat...

ICC Jakarta Diskusikan Program Pengembangan Komunitas Bersama ABI, Dana Mustadhafin, IJABI, dan Muslimah ABI
Berita

ICC Jakarta Diskusikan Program Pengembangan Komunitas Bersama ABI, Dana Mustadhafin, IJABI, dan Muslimah ABI

September 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta mengundang ABI, Dana Mustadhafin, IJABI, dan Muslimah ABI untuk berdiskusi mengenai kerja sama program di...

ICC Jakarta Terima Audiensi Pandu ABI, Perkuat Silaturahmi dengan Generasi Muda
Berita

ICC Jakarta Terima Audiensi Pandu ABI, Perkuat Silaturahmi dengan Generasi Muda

September 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menerima audiensi dari Pandu ABI di Kantor ICC Jakarta pada Senin, 29 September 2025. Delegasi...

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta: Mendalami Iman, Amal Saleh, dan Hidayah dalam Al-Qur’an
Berita

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta: Mendalami Iman, Amal Saleh, dan Hidayah dalam Al-Qur’an

September 26, 2025

Pada Jumat, 26 September 2025, Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta kembali digelar dengan pengantar oleh Ustaz Umar Shahab sebagai penerjemah....

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Menyelami Makna dan Etika dalam Beristighfar
Berita

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Menyelami Makna dan Etika dalam Beristighfar

September 26, 2025

Pada Kamis malam, 25 September 2025, Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menggelar kelas Tafsir Maudhu'i yang disampaikan oleh Syaikh...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist