Berbagai negara mengecam keras serangan Israel ke Iran. Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, secara resmi menyatakan dukungan Beijing kepada Iran sekaligus mengutuk serangan tersebut sebagai “pelanggaran serius terhadap norma dasar hubungan internasional.” Ia menegaskan bahwa penggunaan kekuatan militer oleh Israel “tidak dapat diterima secara hukum internasional.”
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan, dalam percakapan via telepon, bersama-sama mengutuk tindakan Israel sebagai “tindakan kekerasan” terhadap Iran, dan menyerukan penghentian permusuhan segera.
Arab Saudi: Arab Saudi melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan “kecaman keras atas serangan keji ini,” dan menegaskan bahwa komunitas internasional serta Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab besar untuk segera menghentikan agresi. Riyadh menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kedaulatan Iran.
Oman: Kementerian Luar Negeri Oman mengutuk keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai “eskalasi berbahaya” yang mengancam jalur diplomatik. Oman menyalahkan Israel atas situasi ini dan mendesak masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas demi menghentikan pendekatan yang berisiko ini.
Uni Emirat Arab (UEA): Pemerintah UEA mengutuk agresi Israel dan meminta Dewan Keamanan PBB mengambil “langkah-langkah mendesak dan diperlukan” guna menghentikan agresi serta mengembalikan perdamaian.
Qatar: Pemerintah Qatar mengecam keras serangan Israel yang dinilai sebagai “pelanggaran terbuka” terhadap kedaulatan dan keamanan Iran, serta prinsip-prinsip hukum internasional. Qatar juga menyatakan “keprihatinan mendalam” terhadap potensi eskalasi yang dapat mengancam stabilitas kawasan.
Irak: Juru bicara pemerintah Irak menyampaikan penolakan tegas terhadap serangan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar sidang serta mengambil “langkah konkret” guna mencegah terulangnya agresi.
Lebanon: Presiden Lebanon Michel Aoun menilai serangan Israel “tidak hanya menargetkan rakyat Iran, tetapi juga menghancurkan semua upaya internasional untuk menjaga stabilitas di Timur Tengah.” Ia memperingatkan bahwa tindakan itu bertujuan menggagalkan mediasi yang tengah berlangsung. Aoun juga menyampaikan belasungkawa atas gugurnya pemimpin militer Iran dalam serangan tersebut.
Pakistan: Wakil Perdana Menteri sekaligus Menlu Pakistan, Ishaq Dar, menekankan bahwa Iran memiliki hak membela diri sesuai Piagam PBB dan menyatakan bahwa Pakistan akan mendukung Iran dalam forum-forum internasional.
Bangladesh: Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengutuk keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan kedaulatan Iran. Bangladesh menyerukan semua pihak untuk menahan diri agar ketegangan tidak meluas.
Venezuela: Kementerian Luar Negeri Venezuela dalam siaran persnya menyebut agresi Israel sebagai “tindakan perang ilegal” dan menambahkan bahwa serangan itu hanya menambah panjang daftar kejahatan rezim Netanyahu. Venezuela menyerukan penghentian segera permusuhan dan menyatakan solidaritas penuh kepada pemerintah dan rakyat Iran.
Bolivia: Presiden Luis Arce menyampaikan kecaman keras melalui media sosial, menyoroti banyaknya korban termasuk ilmuwan nuklir dan pejabat militer Iran yang gugur. Pernyataan ini menegaskan sikap resmi Bolivia yang memandang Israel telah melanggar kedaulatan Iran.
Kuba: Presiden Miguel Díaz-Canel mengutuk “dengan sekeras-kerasnya” serangan tersebut sebagai tindakan kekerasan yang tidak bertanggung jawab, dan menyerukan penghentian segera agresi tersebut, disertai dengan penghormatan terhadap hukum internasional.
Malaysia: Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengecam keras serangan Israel sebagai tindakan sembrono yang berpotensi memperburuk ketegangan kawasan. Ia menyebut serangan itu sebagai upaya sabotase terhadap diplomasi, dan menyerukan agar komunitas internasional menolak setiap tindakan yang merusak perdamaian global.
PBB: Wakil Sekjen PBB, Rosemary DiCarlo, memperingatkan akan risiko eskalasi regional dan global, serta mendesak semua pihak untuk menahan diri dan memperbarui upaya diplomatik.
Pernyataan Pemerintah dan Tokoh Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menegaskan kecaman keras atas serangan Israel. Kemlu juga menyatakan bahwa Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran serta menyebut serangan Israel atas Iran merupakan pelanggaran hukum dan melemahkan dasar-dasar hukum internasional.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menambahkan: “Kita prihatin, dan mengutuk sampai ini terjadi.”
Presiden Prabowo Subianto juga turut menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyerukan penyelesaian damai melalui negosiasi serta gencatan senjata segera.
Dari kalangan legislatif, Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menyampaikan bahwa pihaknya “menyesalkan dan mengecam keras serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap ibu kota Iran.” Anggota Komisi I dari Fraksi PKS, Sukamta, menyebut tindakan Israel sebagai “agresi terbuka yang melanggar hukum internasional,” dan mengingatkan agar dunia tidak teralihkan dari kejahatan kemanusiaan di Palestina.
Ketua BKSAP DPR, Mardani Ali Sera, menilai serangan tersebut sebagai “tindakan provokatif” dan mendesak PBB untuk segera turun tangan.
Dukungan juga datang dari organisasi kemasyarakatan dan ormas Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Ketua Sudarnoto menyatakan: “Atas nama MUI dan seluruh umat Islam Indonesia, kami mengutuk serangan Israel. Terlaknatlah Israel atas dosa kemanusiaan ini.” Ia menilai tindakan tersebut memperburuk krisis kemanusiaan global.
Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf, menyebut serangan Israel sebagai “ancaman serius bagi stabilitas dunia” dan menyerukan penghentian segera terhadap kekerasan.
Pernyataan Pemerintah Iran
Pemerintah Iran bereaksi dengan kecaman keras. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan Israel sebagai “kejahatan biadab” dan memperingatkan bahwa rezim Zionis akan menerima “nasib pahit dan menyakitkan.” Ia menekankan bahwa serangan menyasar permukiman warga sipil Iran.
Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Iran akan membuat “musuh Zionis yang biadab” tak berdaya. Ia berjanji bahwa “neraka akan diberikan kepada musuh,” dan dunia akan menyaksikan penderitaan Israel sebagai balasannya.
Dalam pernyataan resmi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), kematian para komandan mereka disebut sebagai akibat dari tindakan teroris. IRGC menegaskan bahwa musuh Zionis akan menerima “balasan telak dan penyesalan yang tak terhindarkan,” dan menyatakan bahwa seluruh kekuatan militer Iran siap memberikan respons yang menentukan.
Pernyataan Hamas, Hizbullah, dan Houthi
Hamas: Juru bicara Hamas menyebut serangan tersebut sebagai “eskalasi serius yang mengancam meledakkan kawasan,” serta mencerminkan kebijakan ekstrem pemerintah Netanyahu. Hamas menyatakan solidaritas penuh kepada Republik Islam Iran dan menyampaikan belasungkawa atas gugurnya para komandan Iran.
Hizbullah: Hizbullah mengecam agresi Israel sebagai “tindakan brutal” dan memperingatkan bahwa Israel telah “terlibat dalam petualangan yang berpotensi membakar seluruh kawasan.” Mereka menyoroti penargetan ilmuwan dan fasilitas nuklir sebagai tindakan keji, dan menegaskan dukungan total kepada rakyat Iran.
Houthi: Juru bicara militer Houthi, Yehya Saree, menyatakan bahwa gerakannya telah “menyelaraskan operasi rudal” terhadap Israel sebagai bagian dari aliansi Iran-Palestina. Ia menyatakan bahwa operasi militer Houthi adalah bentuk dukungan kepada rakyat Palestina dan Iran yang tertindas.
Sumber:
metrotvnews.com, en.mehrnews.com, news.detik.com, nasional.sindonews.com, suarasurabaya.net, nu.or.id, nasional.kompas.com, sulteng.antaranews.com, reuters.com, syrian-today.net, minanews.net, en.ypagency.net, tvsarawak.my, arabnews.com, swissinfo.ch, dhakatribune.com