ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Keluasan Ilmu Imam Ali as menjadi Sumber Ilmu bagi Kaum Muslimin

by admin
January 2, 2019
in Ahlulbait
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Ibnu Abil Hadid seorang tokoh terkemuka pada abad 7 H/628, bermazhab Sunni dalam mukaddimah syarah Nahjul Balaghah menulis, “Apa yang harus kukatakan tentang seorang laki-laki yang musuhnya juga tidak mengenalnya kecuali dengan keutamaannya dan mereka tidak dapat mengingkari dan menyembunyikan kebaikan itu. Semua mengetahui bahwa Bani Umayyah menjarah bagian Timur dan Barat negara-negara Islam. Dengan kelicikan dan kekuasaannya berhasil mematikan kebesaran cahaya Islam dan membuat hadis yang banyak untuk menjelekkan Imam Ali as dan melaknatnya di semua mimbar. Muawiyah tidak hanya memenjarakan siapa saja yang memuji bahkan membunuhnya. Ia juga melarang membawakan riwayat yang berisi tentang keutamaan Imam Ali as bahkan melarang penggunaan nama Ali. Namun semua ini tidak membuahkan hasil kecuali justru semakin membawa nama baik bagi Imam Ali as. Ia laksana kesturi semakin ditutupi aromanya semakin semerbak mewangi. Ibnu Abil Hadid dalam lanjutan tulisannya berkata, “Apa yang harus kukatakan tentang seseorang yang merupakan sumber keutamaan dan sumber setiap keistimewaan bagi setiap manusia dan setiap madzab dan kelompok. Semua sumber keutamaan bermuara kepadanya dan ia paling cepat dari semua orang dan terkemuka dari yang lainnya.

Ilmu Kalam

Ibnu Abil Hadid berkata, “Penjelasan tentang ilmu Kalam dan pengenalan sifat-sifat menjulang Allah swt yang merupakan ilmu yang paling tinggi dijelaskan dengan elegan oleh Imam Ali as. Para ulama dan ahli kalam adalah murid-muridnya. Muktazilah yang berpegang pada keyakinan tauhid dan keadilan adalah murid-murid dan sahabat-sahabatnya. Karena silsilah mereka berujung kepada Washil bin ‘Atha’ dan dia adalah murid Abu Hasyim Abdullah bin Hanafiyah. Abu Hasyim adalah murid ayahnya, dan ayahnya adalah murid Ali as. Asy’ariyah juga berujung kepada Imam Ali as di mana pendiri firqah ini adalah Abul Hasan Ali bin (Ismail bin) Abi Basyir Asy’ari. Oleh karena itu, pada akhirnya Asya’ariyah berguru sampai kepada Muktazilah dan guru Muktazilah adalah Imam Ali as. Adapun penisbatan ilmu Kalam Imamiyyah dan Zaidiyyah  kepada Ali as merupakan perkara yang sudah terang dan tidak perlu dijelaskan lagi. 

Ilmu Fikih

Ibnu Abil Hadid berkata, “Imam Ali as dasar dan asas ilmu  fikih dan setiap fakih dalam Islam menggunakan pengajaran darinya sampai pada hal-hal yang detail. Bersandarnya fikih Syiah kepada Imam Ali as sangatlah terang dan tidak perlu dijelaskan. Sahabat Abu Hanifah seperti Abu Yusuf, Muhammad dan sebagian dari mereka mempelajari fikih dari Abu Hanifah. Ahmad bin Hanbal adalah murid Syafi’i. Syafi’i belajar fikih kepada Abu Hanifah. Dan Abu Hanifah sendiri belajar fikih dari murid Imam Shadiq As. Kemudian Imam Shadiq as dari ayahnya, Imam Baqir as dan Imam Baqir as dari ayahnya dan demikian seterusnya sampai berujung kepada Imam Ali as. Malik bin Anas belajar fikih dari Rabi’ah al-Ra’yu dan Rabi’ah adalah murid ‘Ikrimah sedangkan ‘Ikrimah adalah murid Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Abbas adalah murid Imam Ali as. Fikih Syafi’i dengan memperhatikan bahwa ia adalah murid Malik, pada akhirnya juga berujung kepada Imam Ali as. Dengan demikian, fuqaha empat mazhab Sunni berujung dan bermuara kepada Imam Ali as. Fukaha yang berasal dari kalangan sahabat seperti Umar bin Khatab dan Abdullah bin Abbas adalah diantara ahli fikih yang belajar kepada Imam Ali as. Bahwa Ibn Abbas adalah murid Imam Ali tiada yang meragukan dan tidak lagi memerlukan saksi. Dalam kaitan dengan Umar, semua mengetahui bahwa dalam menyelesaikan problema dan kesulitan, di banyak kesempatan, ia merujuk kepada Ali as. Dalam kaitan ini, Umar berkata, “Seandainya tidak ada Ali, Umar pasti celaka.” Ia juga berkata, “Aku tidak akan dapat tenang jika tidak ada Abul Hasan.” Ia juga berkata, “Tidak seorang pun memberikan fatwa di masjid sementara Ali berada di situ.” Maka, adalah jelas fikih berujung kepada Ali as. Baik kalangan Syiah maupun Sunni menukil dari Rasul saw yang bersabda, “Aqdhākum Ali” (Orang yang paling pandai mengadili adalah Ali). Dengan memperhatikan bahwa ilmu Peradilan (qadha) termasuk ilmu fikih, oleh karena itu, Imam Ali as merupakan orang yang paling paham atas fikih di antara sahabat yang lain.

Tafsir

Ibnu Abil Hadi berkata, “Imam Ali pendiri ilmu tafsir. Apabila merujuk kepada kitab-kitab tafsir, akan menjadi jelas bahwa sebagian besar ayat-ayat dinukil secara langsung dari Imam Ali as ataukah dari Ibnu Abbas karena Ibnu Abbas juga mengambil dari Imam Ali as. Ditanyakan kepada Ibnu Abbas bagaimana perbandingan ilmumu dengan anak pamanmu (Imam Ali as)? Ia menjawab, “Perbandingannya bagaikan setetes air hujan di hadapan samudra yang tiada batasnya.”

Ilmu Tarekat

Ibnu Abil Hadid berkata, “Pemilik ilmu tarekat, hakikat dan irfan juga berujung kepada Imam Ali as. Ajaran-ajaran yang sampai sekarang menjadi semboyan kaum sufi menunjukkan akan hal ini.” 

Ilmu Nahwu

Ibnu Abil Hadid berkata, “Semua tahu bahwa Imam Ali as adalah penemu dan pembaharu ilmu Nahwu. Beliau mengajarkan kaidah-kaidah umum ilmu ini kepada Abu al-Aswad Duali. Di antaranya beliau mengatakan kepada Abu al-Aswad mengenai mengenai ‘kata’ terbagi menjadi tiga: ism (nomina), fi’il (verba), dan harf (preposisi) dan beliau juga mengatakan mengenai ism makrifah (definitif) atau nakirah (indefinitif). Selain itu, beliau mengatakan bahwa i’rāb (tanda baca) ada empat jenis: rafa’, nashab, jar, dan jazam.

Kefasihan Bicara dan Kepandaian Beretorika

Ibnu Abil Hadid berkata, “Dari sisi kefasihan, ia adalah penghulu orang fasih dan orator yang ulung dan sebagaimana yang telah dikatakannya tentang tuturan-tuturan Imam Ali: Di bawah firman-firman Sang Pencipta dan di atas kata-kata manusia. Bukti yang paling jelas akan hal ini adalah kitab Nahjul Balaghah.  Abdul Majid bin Yahya berkata: 70 khutbah dari khutbah-khutbahnya penuh dengan nilai-nilai sastra yang tinggi. Ibn Nabatah berkata khutbah-khutbahnya adalah harta karun dimana setiap kali aku mengambil darinya tidak akan pernah berkurang justru akan bertambah. Aku menghafal 100 bagian dari nasehat dari Ali bin Abi Thalib.” []

admin

admin

Related Posts

DAMPAK KEBERADAAN AHLULBAIT (ITRAH) AS DALAM KELANGSUNGAN ISLAM
Ahlulbait

DAMPAK KEBERADAAN AHLULBAIT (ITRAH) AS DALAM KELANGSUNGAN ISLAM

October 10, 2025

Oleh: Sayid Ja’far Murtadha Amili Penelitian ini disampaikan di Balai al-Assad di Damaskus dalam sebuah konferensi tentang “Ahlulbait (alaihimus-salam)” yang...

APA MAKNA SALAWAT KEPADA NABI SAW? DAN BAGAIMANA KITA MEMAHAMI SALAWAT KITA DAN SALAWAT ALLAH KEPADANYA?
Ahlulbait

APA MAKNA SALAWAT KEPADA NABI SAW? DAN BAGAIMANA KITA MEMAHAMI SALAWAT KITA DAN SALAWAT ALLAH KEPADANYA?

October 6, 2025

Oleh: Ustaz Haidar Habballah   Teks Syubhat (Keraguan/Pertanyaan): Apa yang dimaksud dengan salawat kepada Nabi? Apakah itu benar-benar hanya mengatakan:...

RAHASIA-RAHASIA DAN DAMPAK-DAMPAK POSITIF BERSALAWAT KEPADA MUHAMMAD DAN KELUARGA MUHAMMAD
Ahlulbait

RAHASIA-RAHASIA DAN DAMPAK-DAMPAK POSITIF BERSALAWAT KEPADA MUHAMMAD DAN KELUARGA MUHAMMAD

October 6, 2025

Oleh: Dr. Akram Jalal (اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ و آلِ مُحَمَّدٍ) “Ya Allah! Berikanlah salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.”...

HAKIKAT MUHAMMADIYAH DAN KEDUDUKAN NABI SERTA PARA IMAM YANG MAKSUM AS
Ahlulbait

HAKIKAT MUHAMMADIYAH DAN KEDUDUKAN NABI SERTA PARA IMAM YANG MAKSUM AS

October 6, 2025

Oleh: Dr. Akram Jalal Allah, Yang Mahaagung keagungan-Nya dan tersucikanlah Nama-nama-Nya, adalah Yang Maha Mengumpulkan semua kesempurnaan dan Yang Mahasuci...

RIWAYAT MENGENAI ADANYA ASPEK SAHW (LUPA/KELIRU) PARA IMAM AS MENDUSTAKAN KLAIM KEMAKSUMAN MEREKA
Ahlulbait

RIWAYAT MENGENAI ADANYA ASPEK SAHW (LUPA/KELIRU) PARA IMAM AS MENDUSTAKAN KLAIM KEMAKSUMAN MEREKA

October 2, 2025

Oleh: Sayid Ja’far Murtadha Amili   Teks Syubhah (Kecurigaan/Kerancuan): Kaum Syiah mengklaim kemaksuman para Imam mereka–sebagaimana diketahui–dan ini sangat menyulitkan...

DARI MANAKAH SUMBER ILMU PARA IMAM AHLULBAIT AS?
Ahlulbait

DARI MANAKAH SUMBER ILMU PARA IMAM AHLULBAIT AS?

October 1, 2025

Oleh: Syekh Ja’far Subhani Teks Syubhat (Kerancuan): Kaum Syi’ah bergantung pada apa yang datang melalui Imam-imam Ahlulbait as—sebagaimana yang mereka...

Next Post

Apakah Pencipta Juga Memiliki Pencipta?

Takut Hizbullah, Israel Bentuk Batalion Baru

Syahadat Fatimah: Pengaruh Islam Persia di Nusantara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist