ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Majelis Duka Muharram Malam Keempat di ICC Jakarta: Ikhtiar Menolak Lupa

by admin
June 29, 2025
in Berita
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menggelar Majelis Duka Muharram 1447 H pada malam keempat, Ahad, 29 Juni 2025. Rangkaian kegiatan malam itu diawali dengan sambutan oleh Ustaz Hasan Shahab yang menekankan bahwa memperingati Asyura adalah bentuk karunia dan penghormatan kepada perjuangan Imam Husain bin Ali as. Meskipun banyak yang mengenal Imam Husain as, tidak semua merasa terdorong untuk menghidupkan majelis duka. Padahal, Asyura adalah medium untuk merawat sejarah, membalas jasa, dan meneladani nilai luhur.

Usai sambutan, suasana hening menyambut lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh Ustaz Iqram Muzadi, sebelum memasuki sesi inti berupa ceramah yang disampaikan oleh Ustaz Miftah F. Rakhmat.

Dalam pembukaannya, Ustaz Miftah menegaskan bahwa Muharram adalah bulan duka cita yang menjadi identitas spiritual Mazhab Ahlulbait. Mazhab ini dikenal sebagai mazhab ibadah, doa yang mendalam, serta mazhab kesedihan yang melatih kesabaran dalam penderitaan. Cerita-cerita perjuangan di dalamnya bukan sekadar potongan sejarah, melainkan jalan kesucian yang ditempuh oleh para nabi dan wali Allah.

Beliau lalu menyoroti bahwa peringatan Asyura merupakan madrasah nilai, tempat setiap insan belajar mengenali makna pengorbanan dan kejujuran. Kisah Al-Hurr menjadi salah satu teladan penting—seseorang yang memilih mencintai Imam Husain as meski harus meninggalkan kedudukan dan pencapaian duniawi. Tafakur Al-Hurr pada malam Asyura bahkan digambarkan oleh Imam Muhammad Baqir as sebagai bentuk tafakur yang lebih bernilai daripada ibadah setahun penuh.

Ustaz Miftah melanjutkan dengan mengulas hakikat manusia sebagai makhluk pengingat. Kemampuan untuk mengenang peristiwa dan membangun kesadaran darinya merupakan anugerah Allah SWT yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Dalam konteks ini, Asyura tidak hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga menjadi sarana untuk merajut kembali kesadaran kolektif umat. Al-Qur’an pun menguatkan pentingnya ingatan, antara lain melalui kata kerja perintah wadzkur (“ingatlah”)—sebagai bentuk dzikir yang bersifat wajib dan mendatangkan manfaat bagi kaum mukmin.

Beliau menekankan bahwa narasi adalah poros kehidupan manusia. Melalui kisah-kisah, manusia tidak sekadar mengenang, tetapi meneguhkan jati diri. Karena itu pula, sebagian besar ayat Al-Qur’an mengandung cerita, agar hati Rasulullah saw dan umatnya tetap kokoh menghadapi zaman. Maka ketika umat kian mudah melupakan, Asyura datang sebagai pengingat yang mengakar dan membebaskan.

Dalam lanjutan ceramahnya, Ustaz Miftah mengulas bagaimana tanda kemunafikan di masa Imam Husain as tampak dari kebencian terhadap Imam Ali as dan keturunannya. Mereka tahu siapa Imam Husain as, tetapi berpura-pura lupa akan kedudukan dan hak beliau. Di hadapan umat yang demikian, Imam Ali Zainal Abidin as, dalam majelis Yazid, kembali menggugah kesadaran mereka yang alpa.

Majelis duka, sebagaimana disampaikan beliau, adalah ruang perlawanan terhadap lupa. Duduk dalam majelis ini berarti mengikatkan diri dengan barisan para pejuang. Asyura adalah sejarah tentang pertarungan antara kesetiaan dan pengingkaran, antara mengingat dan melupakan. Dan di situlah cinta kepada Imam Husain as membentuk keteguhan hati dan memperkuat identitas sejati seorang mukmin.

Beliau kemudian mengisahkan sosok Sayyid Ali Qadhi, seorang ulama besar yang dikenal akan pengabdiannya di bulan Muharram. Setiap kali bulan duka tiba, ia berdiri di gerbang menyambut para peziarah dan mengambil sendiri sandal mereka—sebagai bentuk khidmat tertinggi kepada tamu Imam Husain as. Sebuah pelajaran bahwa cinta kepada Imam tidak sekadar terucap, tapi terwujud dalam pelayanan.

Menjelang akhir ceramah, Ustaz Miftah menggambarkan bagaimana kenangan atas penderitaan keluarga Rasulullah saw menggetarkan majelis. Penderitaan Rasulullah saw, keranda Imam Hasan as yang dihujani anak panah, jeritan Sayyidah Fatimah az-Zahra sa di balik pintu—semua itu hadir kembali dalam ingatan melalui nama suci Imam Husain as.

Sebagai penutup, beliau mengingatkan bahwa sejarah Islam akan terus berulang selama umat melupakan nilai perjuangan. Namun selagi ingatan tetap dirawat, semangat akan tetap hidup. Seruan yang diwariskan para pengikut Ahlulbait dari generasi ke generasi—”Abadan wallah, mā nansā Ḥusainā”—adalah deklarasi bersama yang menjaga makna Karbala tetap hidup di setiap zaman.

Majelis malam itu ditutup dengan pembacaan maktam oleh Burair dan Husain Syarif, serta doa penutup oleh Ustaz Abdullah Beik.

admin

admin

Related Posts

Majelis Ziarah Jami‘ah Kabirah ICC: Makna “Masaakina Barakatillah”
Berita

Majelis Ziarah Jami‘ah Kabirah ICC: Makna “Masaakina Barakatillah”

October 13, 2025

Majelis Ziarah Jami‘ah Kabirah yang diselenggarakan oleh Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta pada Sabtu, 11 Oktober 2025, menghadirkan Syaikh Mohammad...

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta: Penciptaan Alam dan Penetapan Manusia sebagai Khalifah
Berita

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta: Penciptaan Alam dan Penetapan Manusia sebagai Khalifah

October 10, 2025

Kelas Tafsir Tartibi ICC Jakarta pada Jumat, 10 Oktober 2025, menghadirkan Syaikh Mohammad Sharifani selaku penceramah dengan penerjemahan oleh Ustaz...

Khutbah Jumat ICC Jakarta: Syaikh Mohammad Sharifani Bahas Keagungan dan Kesempurnaan Al-Qur’an
Berita

Khutbah Jumat ICC Jakarta: Syaikh Mohammad Sharifani Bahas Keagungan dan Kesempurnaan Al-Qur’an

October 10, 2025

Khutbah Jumat pada 10 Oktober 2025 di aula Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta disampaikan oleh Syaikh Mohammad Sharifani, Direktur ICC,...

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Makna Tadharru dalam Kehidupan Seorang Mukmin
Berita

Kelas Tafsir Maudhu’i ICC Jakarta: Makna Tadharru dalam Kehidupan Seorang Mukmin

October 9, 2025

Kelas Tafsir Maudhu’i di ICC Jakarta pada Kamis, 9 Oktober 2025, kembali menghadirkan Syaikh Mohammad Sharifani sebagai penceramah dengan penerjemahan...

Syaikh Mohammad Sharifani Bahas Faktor Penghambat Rezeki dan Tauhid Hidayah dalam Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro
Berita

Syaikh Mohammad Sharifani Bahas Faktor Penghambat Rezeki dan Tauhid Hidayah dalam Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro

October 9, 2025

Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab Al-Kubro kembali mengadakan kegiatan rutin pada Rabu, 8 Oktober 2025 bersama Syaikh Mohammad Sharifani, Direktur...

ICC Jakarta Jalin Silaturahmi ke Yayasan Shabib Az Zaman Bandar Lampung, Syaikh Mohammad Sharifani Bahas Ruh Al-Qur’an dalam Surah Al-Fatihah
Berita

ICC Jakarta Jalin Silaturahmi ke Yayasan Shabib Az Zaman Bandar Lampung, Syaikh Mohammad Sharifani Bahas Ruh Al-Qur’an dalam Surah Al-Fatihah

October 4, 2025

ICC Jakarta melakukan kunjungan ke Yayasan Shabib Az Zaman, Bandar Lampung, pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Rombongan dipimpin oleh Direktur...

Next Post
Shamkhani Muncul Usai Gagal Dibunuh, Iran Makamkan Tiga Komandan yang Gugur dalam Agresi 13 Juni

Shamkhani Muncul Usai Gagal Dibunuh, Iran Makamkan Tiga Komandan yang Gugur dalam Agresi 13 Juni

Iran Siap Balas Agresi, Fatwa Moharebeh Terbit atas Ancaman terhadap Ayatullah Khamenei

Iran Siap Balas Agresi, Fatwa Moharebeh Terbit atas Ancaman terhadap Ayatullah Khamenei

Menjalin Kolaborasi Ilmiah: ICC dan UIN Saizu Sepakati Program Bersama

Menjalin Kolaborasi Ilmiah: ICC dan UIN Saizu Sepakati Program Bersama

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist