ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Majelis Duka Muharram Malam Ketujuh di ICC Jakarta: Refleksi Spiritualitas dan Kualitas Hidup dari Karbala

by admin
July 2, 2025
in Berita
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Pada Rabu malam, 2 Juli 2025, Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menggelar Majelis Duka Muharram untuk memperingati malam ketujuh, yang secara tradisi dinisbatkan kepada Abul Fadhl Al-Abbas as—saudara Imam Husain as dan simbol keberanian serta kesetiaan dalam tragedi Karbala.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ustaz Hasan Shahab yang menggarisbawahi bahwa kehadiran jamaah di majelis duka adalah anugerah tersendiri. Beliau menekankan bahwa Imam Husain as adalah cerminan dari Rasulullah saw, pewaris kesempurnaan beliau dan penjelmaan kasih sayang serta kelembutan risalah ilahi. Bahkan kepada musuh-musuhnya, Imam Husain as tetap menyerukan nasihat dan kebenaran dengan ketulusan yang tak pernah surut. Beliau mencontohkan bagaimana Imam Husain as mengajak Umar bin Saad agar meninggalkan pasukan Yazid dan bergabung dengan kafilah kebenaran demi mendekatkan diri kepada Allah swt.

Setelah pembacaan Al-Qur’an oleh Ustaz Ikrom Muzadi, puncak acara diisi dengan ceramah utama oleh Ustaz Husain Shahab.

Dalam pemaparannya, Ustaz Husain Shahab mengajak hadirin untuk tidak sekadar mengenang Karbala sebagai peristiwa historis, tetapi sebagai cermin untuk menilai kualitas hidup masing-masing. Malam ketujuh, yang dikenang sebagai malam Abul Fadhl Al-Abbas as, menjadi momentum untuk merefleksikan makna keberanian dan kesetiaan terhadap agama Allah swt. Beliau menekankan bahwa pelajaran dari Karbala hanya akan membekas jika dihayati dengan hati, bukan hanya didengar sebagai rangkaian kisah.

Ustaz Husain Shahab menggambarkan detik-detik heroik Imam Husain as yang berdiri sendiri di padang Karbala, dikelilingi oleh ribuan musuh yang telah kehilangan nurani. Meski dalam kehausan dan kesendirian, Imam as tetap memanggil umat untuk kembali kepada kebenaran, menegaskan garis keturunan sucinya dari Sayyidah Fatimah az-Zahra as, Imam Ali as, dan Rasulullah saw. Namun, hati para musuh telah tertutup. Dalam kesedihan itu, riwayat menyebut bahwa jasad para syuhada seolah ingin bangkit dan menjawab seruan Imam: Labbaika ya Husain! Seruan itu kini diteruskan oleh para pencinta beliau sepanjang zaman.

Beliau kemudian menyinggung ayat ziarah Asyura yang menyatakan: “Ya Allah, jadikanlah hidupku seperti hidup Muhammad dan keluarga beliau, dan jadikanlah matiku seperti mati mereka.” Dari situ, beliau menguraikan bahwa perbedaan usia tidak menjadi ukuran dalam hidup, melainkan kualitas yang diisinya. Di Karbala, para syuhada berasal dari berbagai rentang usia—dari bayi seperti Ali Asghar as hingga sepuh seperti Habib bin Mazahir.

Ustaz Husain Shahab mengajak jamaah untuk meneladani tokoh-tokoh Karbala dari berbagai latar belakang. Beliau menyoroti sosok seperti John, yang meskipun bukan ulama atau tokoh besar, namun kualitas pengorbanannya membuat beliau dirangkul dan dipeluk oleh Imam Husain as dalam detik-detik syahidnya. Ini menunjukkan bahwa kualitas hidup spiritual tidak hanya ditentukan oleh ilmu atau status, tetapi oleh keikhlasan dan keberpihakan terhadap kebenaran.

Dalam refleksinya terhadap musuh-musuh Imam as, beliau menjelaskan bahwa sebagian dari mereka berasal dari lingkungan religius dan bahkan dekat dengan Ahlulbait as, seperti Syimr bin Dzil-Jawsyan dan Umar bin Saad. Namun, karena terpikat oleh kekuasaan dan gemerlap dunia, mereka tergelincir. Yazid bin Muawiyah memperoleh legitimasi dari mereka yang menyebut dirinya sebagai ulama. Maka, menurut beliau, kecintaan terhadap dunia menjadi akar dari segala penyimpangan. Ustaz Husain Shahab mengingatkan bahwa sejarah mencatat bagaimana seseorang bisa berpaling dari kebenaran hanya karena iming-iming kekuasaan dan materi.

Salah satu kisah yang sangat ditekankan adalah kisah Al-Hurr bin Yazid Ar-Riyahi, seorang komandan pasukan yang awalnya menghadang Imam Husain as, namun di hari Asyura memilih untuk berpindah ke barisan Imam as. Ia menyatakan bahwa dirinya berada di antara surga dan neraka, dan memilih untuk tidak menjadi bahan bakar neraka. Ustaz Husain Shahab menggarisbawahi bahwa keberpihakan Al-Hurr menjadi simbol bahwa setiap orang, selama hidupnya, masih memiliki peluang untuk bertaubat dan mengubah arah hidup menuju kualitas yang hakiki.

Beliau menyampaikan bahwa meski kita tidak hadir secara fisik di Karbala, namun setiap orang tetap memiliki kesempatan untuk melanjutkan perjuangan Imam Husain as dengan cara menegakkan nilai-nilai kebenaran, melawan kezaliman, dan memperbaiki umat Rasulullah saw. Meneladani Ahlulbait as adalah kewajiban moral yang tidak hanya berhenti pada rasa cinta, tetapi harus terwujud dalam tindakan dan pilihan hidup.

Ustaz Husain Shahab juga menyampaikan bahwa Rasulullah saw pernah berkata bahwa ada satu ayat dalam Surah Hud yang membuat rambut beliau berubah putih, yakni ayat perintah untuk istiqamah. Ayat itu tidak hanya menuntut pribadi beliau, tapi juga menuntut agar orang-orang yang bersama beliau pun tetap dalam jalan lurus. Maka dari itu, tantangan utama umat Islam hari ini adalah menshalehkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

Ceramah ditutup dengan pengingat bahwa dalam setiap majelis duka Imam Husain as, ruh para suci—Sayyidah Fatimah az-Zahra as, Imam Ali as, dan Rasulullah saw—hadir secara spiritual. Hal ini ditegaskan oleh Imam Ja’far Shadiq as, karena menurut Al-Qur’an, para syuhada hidup di sisi Allah swt. Segala amal perbuatan juga tidak luput dari perhatian Allah swt, Rasulullah saw, dan para Imam Maksum as, termasuk Imam Zaman af.

Acara malam itu ditutup dengan maktam oleh Ali Fatih Syubair dan doa penutup yang dipimpin oleh Ustaz Dr. Umar Shahab.

admin

admin

Related Posts

Majelis Malam Keenam Muharram di ICC Jakarta: Kebangkitan Imam Husain as dan Yazidisme Abad Ini
Berita

Majelis Malam Keenam Muharram di ICC Jakarta: Kebangkitan Imam Husain as dan Yazidisme Abad Ini

July 1, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menyelenggarakan Majelis Duka memperingati malam keenam Muharram 1447 Hijriah pada Selasa malam, 1 Juli 2025....

Malam Kelima Muharram di ICC Jakarta: Mengenang Muslim bin Aqil, Mengenal Imam Husain as
Berita

Malam Kelima Muharram di ICC Jakarta: Mengenang Muslim bin Aqil, Mengenal Imam Husain as

June 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menyelenggarakan Majelis Duka Muharram 1447 H pada malam kelima, Senin, 30 Juni 2025. Rangkaian...

Prof. Dr. Mohammad Sharifani Paparkan Ciri Unggul Pesantren di Konferensi Internasional ICTP 2025
Berita

Prof. Dr. Mohammad Sharifani Paparkan Ciri Unggul Pesantren di Konferensi Internasional ICTP 2025

June 30, 2025

Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, Prof. Dr. Mohammad Sharifani, turut berpartisipasi sebagai narasumber dalam International Conference on the Transformation...

Menjalin Kolaborasi Ilmiah: ICC dan UIN Saizu Sepakati Program Bersama
Berita

Menjalin Kolaborasi Ilmiah: ICC dan UIN Saizu Sepakati Program Bersama

June 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta dan Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyepakati langkah konkret dalam...

Majelis Duka Muharram Malam Keempat di ICC Jakarta: Ikhtiar Menolak Lupa
Berita

Majelis Duka Muharram Malam Keempat di ICC Jakarta: Ikhtiar Menolak Lupa

June 29, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menggelar Majelis Duka Muharram 1447 H pada malam keempat, Ahad, 29 Juni 2025. Rangkaian...

Diskusi Publik ICC Jakarta Soroti Respons Iran terhadap Agresi Militer Israel
Berita

Diskusi Publik ICC Jakarta Soroti Respons Iran terhadap Agresi Militer Israel

June 29, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menyelenggarakan diskusi publik bertema geopolitik dan ketahanan ideologis pada Jumat, 27 Juni 2025. Kegiatan...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist