Majelis Taklim Akhwat ICC Zainab al-Kubro kembali menggelar kajian rutin pada Rabu, 15 Oktober 2025 pukul 15.00 di Aula ICC Jakarta. Dalam pertemuan kali ini, Syaikh Mohammad Sharifani, Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, menyampaikan lanjutan pembahasan dari amanat Luqman kepada putranya sebagaimana tertuang dalam Surah Luqman.
Syaikh Mohammad Sharifani menjelaskan bahwa nasihat Luqman terdiri dari tiga kategori utama, yakni pembangunan akidah, pembinaan jiwa, dan pembentukan perilaku. Dalam kategori pertama, Luqman menekankan pentingnya akidah yang benar. Seorang anak, kata beliau, harus memiliki pemikiran yang sehat yang didasarkan pada tauhid, yaitu meyakini keesaan Allah Swt. dan menjauhi segala bentuk kemusyrikan. Tauhid yang kuat akan menjadi dasar bagi seluruh perilaku dan sikap hidup seorang mukmin. Dalam kesempatan ini, beliau juga mengingatkan kembali kajian sebelumnya mengenai tauhid rezeki dan tauhid hidayah, bahwa segala sesuatu yang kita terima dan segala petunjuk yang kita peroleh bersumber dari Allah Swt. semata.
Selanjutnya, Syaikh Mohammad Sharifani menjelaskan bahwa aspek kedua dari nasihat Luqman berkaitan dengan pembinaan jiwa. Dalam Surah Luqman ayat 17, Allah Swt. berfirman:
“Washbir ‘alā mā ashābak.”
“Bersabarlah atas apa yang menimpamu.”
Menurut beliau, kesabaran bukan hanya kemampuan menahan diri dari keluh kesah, tetapi merupakan ketangguhan, kebesaran jiwa, dan kerelaan terhadap ketentuan Allah Swt. Imam Ali as menjelaskan bahwa sabar memiliki dua tingkatan. Pertama, sabar dalam pengertian umum yaitu kemampuan untuk menanggung kesulitan. Kedua, sabar dalam pengertian yang lebih tinggi yaitu ridha dan ikhlas atas kesulitan yang menimpa. Rasulullah saw bersabda bahwa sabar adalah keridhaan. Orang yang sabar adalah orang yang menerima segala ketentuan Allah dengan ikhlas tanpa mempersoalkannya.
Syaikh Mohammad Sharifani kemudian mengutip firman Allah Swt. dalam Surah Az-Zumar ayat 10:
“Innamā yuwaffash-shābirūna ajrahum bighairi hisāb.”
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.”
Beliau menjelaskan bahwa pahala kesabaran termasuk dalam kategori bighairi hisab, yakni pahala tanpa batas perhitungan, lebih tinggi dari pahala amal-amal lain. Kesabaran juga menjadi syarat utama bagi para pemimpin sebagaimana disebutkan dalam Surah As-Sajdah ayat 24:
“Wa ja‘alnā min-hum a’immatan yahdūna bi-amrinā lammā shabarū wa kānū bi-āyātinā yūqinūn.”
“Kami menjadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar dan meyakini ayat-ayat Kami.”
Ayat ini menunjukkan bahwa dua sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah kesabaran dan keyakinan. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 155–157 Allah Swt. juga menegaskan bahwa orang-orang yang sabar akan memperoleh tiga anugerah besar, yaitu ampunan, rahmat, dan petunjuk.
Syaikh Mohammad Sharifani menuturkan bahwa kesabaran memiliki banyak dimensi. Seseorang perlu bersabar atas kekurangan yang dihadapi dalam kehidupan sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah Al-Baqarah ayat 45:
“Wasta‘īnū bish-shabri wash-shalāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi‘īn.”
“Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya salat itu benar-benar berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
Kesabaran juga diperlukan untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di sisi Allah Swt. sebagaimana sabda Imam Ali as bahwa melalui kesabaranlah segala urusan yang penting dapat dicapai. Kesabaran menjadi kunci dalam menghadapi takdir karena tidak ada manusia yang mampu melawan ketetapan Allah. Dan kesabaran yang dijaga terus-menerus seiring berjalannya waktu akan mendatangkan manfaat yang tak terbatas.
Untuk menumbuhkan sifat sabar, menurut Syaikh Mohammad Sharifani, seseorang perlu melatih dirinya dan berdoa agar Allah Swt. menjadikannya hamba yang sabar. Beliau menjelaskan bahwa kesabaran tercermin dalam tiga keadaan: sabar atas musibah, sabar dalam ketaatan, dan sabar dalam menjauhi maksiat. Dari ketiganya, sabar dalam menjauhi maksiat merupakan yang paling berat karena dorongan untuk melanggar begitu besar, namun ganjaran bagi yang mampu menahan diri juga paling besar.