ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Orasi Sayyidah Zainab di Hadapan Penduduk Kufah

by admin
February 26, 2021
in Ahlulbait
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Dengan pengawasan yang sangat ketat, iring-iringan tawanan perang itu bergerak menuju ke kota Kufah pada tanggal 11 Muharam 61 H. Mereka memasuki kota Kufah pada petang hari. Namun kemudian, Ibn Sa’ad melaporkan kejadian ini kepada Ibn Ziyad. Ia pun memerintahkan supaya menahan mereka di luar kota Kufah, sehingga pihak pemerintahannya bisa lebih matang dalam mempersiapkan perayaan kemenangannya. Mereka baru memasuki Kota kufah pada malam hari ke-12 Muharam 61 H.

Di pusat kota Kufah, di antara banyaknya rakyat Kufah, ia tengah menyiapkan serentetan pidatonya. Kemampuan yang dimiliki oratur ulung ini mengingatkan kembali kepada mereka  akan kefasihan ayahnya ketika berpidato. 

Pidato Zainab, tidak hanya mengundang rakyat Kufah untuk meratapi dan menangisi musibah yang menimpa saudara dan keluarganya saja, namun dalam berbagai kesempatan, ia juga berorasi untuk menjelaskan tujuan revolusi agung itu.

Basyir bin Khuzaim al-Asadi berkata: Aku melihat Zainab binti Ali As saat itu. Tak pernah kusaksikan seorang tawanan yang lebih piawai darinya dalam berbicara. Seakan-akan semua kata-katanya keluar dari lisanAmirul Mukminin Ali As. Kemudian ia memberi isyarat agar semuanya diam. Nafas-nafas bergetar. Suasana menjadi hening seketika. Zainab memulai untaian kata-katanya:

“Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam atas kakekku Rasulullah Muhammad Saw dan keluargapilihannya yang suci dan mulia.

 Wahai penduduk Kufah! Wahai para pendusta dan orang-orang licik. Untuk apa kalian menangis? Semoga aliran air mata kalian tidak akan pernah berhenti. Aku berharap jeritan kalian tidak akan pernah berakhir. Kalian ibarat wanita yang mengurai benang yang sudah dipintalnya dengan kuat namun kemudian kalian membuyarkannya kembali hingga bercerai-berai. Sumpah dan janji setia yang kalian lontarkan hanyalah sebuah makar dan tipu daya semata.

Ketahuilah, wahai penduduk Kufah! Yang kalian miliki hanyalah omong kosong, cela dan kebencian. Kalian hanya tampak perkasa di depan wanita tapi lemah di hadapan lawan. Kalian lebih mirip dengan rumput yang tumbuh di selokan yang berbau busuk atau perak yang terpendam. Ketahuilah bahwa kalian sendiri telah membuat nasib buruk terhadap hari akherat kelak dan alangkah kejinya perbuatan kalian yang telah membuat murka Allah dan kalian akan tinggal selama-lamanya di neraka.

Untuk apa kini kalian menangis tersengguk-sengguk? Ya, aku bersumpah demi Allah, perbanyaklah kalianmenangis dan kurangilah tertawa kalian, sebab kalian telah mencoreng diri kalian sendiri dengan aib dan cela yang tidak dapat dihapuskan selamanya. Bagaimana mungkin kalian akan mampu untuk menghapuskan darah suci putra Nabi sedangkan orang yang kalian bunuh adalah cucu penghulu para nabi, poros risalah, penghulu pemuda surga, tempat bergantungnya orang-orang baik, pengayom mereka yang tertimpa musibah, menara hujjah dan pusat sunnah bagi kalian.

Ketahuilah, bahwa kalian sudah terjerembab dalam dosa yang sangat besar. Terkutuklah kalian! Semua usaha yang telah kau lakukan akan menjadi sia-sia, tangan-tangan jadi celaka, dan jual beli membawa kerugian. Rahmat-Nya tidak akan meliputimu karena kau telah membinasakan sendiri usaha-usaha kalian.Murka Allah telah Dia turunkan atas kalian. Kini hanya kehinaanlah yang akan selalu menyertai kalian.

Celakalah kalian wahai penduduk Kufah! Tahukah kalian, bahwa kalian telah melukai hati Rasulullah? Putri-putri beliau kalian gelandangkan dan pertontonkan di depan khalayak ramai? Darah beliau yang sangat berharga telah kalian tumpahkan ke bumi? Kehormatan beliau kalian injak-injak? Aku yakin bahwa apa-apa  yang telah kalian lakukan adalah kejahatan yang paling buruk dalam sejarah yang akan disaksikan oleh semua orang dan tak akan pernah hilang dari ingatan.

Mengapa kalian mesti heran ketika menyaksikan langit meneteskan darah? Sungguh azab Allah di akhirat kelak sangat pedih. Dan tidak akan ada seorang pun yang akan menolong kalian. Kalian jangan tertipu dengan kesempatan waktu yang telah Allah ulurkan ini. Sebab masa itu pasti akan datang dan pembalasan Allah tidak akan meleset. Tuhanmu menyaksikan semua yang kalian lakukan.” (Sayid Ibnu Thawus, Luhuf, hal. 146, )

Rakyat Kufah menangis tersedu-sedu setelah mendengar pidato itu. Mereka tertegun dan larut dalam duka dan tangisan yang tiada tara. Tangan-tangan mereka berada di mulut mereka.

Dalam khutbahnya yang lain ia berorasi:

“Wahai penduduk Kufah, berdiamlah! Suami-suami kalianlah yang telah membunuh keluarga kami. Kemudian wanita-wanita kalian terus-menerus menangisi keadaan kami. Tuhan akan mengadili kami dan kalian pada hari kiamat.

Wahai rakyat Kufah! Kalian telah melakukan perbuatan yang sangat tercela. Kalian telah membuat hitam hari-hari kalian sendiri. Mengapa Husain kau tinggalkan sendirian? Kemudian ia kau bunuh? Kalian rampas hartanya dan kalian tawan para wanita sehingga mereka menderita yang sangat berat?

Semoga kau binasa dan jauh dari rahmat Tuhan. Sungguh celakalah kalian, apakah kalian tahu seberapa besar kejahatan yang telah kau kerjakan? Seberapa berat dosa yang kalian tanggung. Berapa banyak darah yang telah kau tumpahkan? Siapa saja yang telah kalian bunuh? Anak-anak dan para wanita mereka kau jadikan tawanan perang? Harta-harta apakah yang telah kalian jarah? Kau telah membunuh laki-laki terbaik setelah Rasulullah Saw. Di hatimu sudah tidak tersisa sedikitpun rasa belas dan kasihan. Ketahuilah bahwa golongan Allahlah yang menang dan kelompok syetan selalu pasti akan kalah.”

Khutbah ini sedemikian memberikan pengaruh yang sangat dalam kepada rakyat Kufah sehingga membuat mereka berubah, dan terdengar suara jeritan dan tangisan yang sangat memekik telinga dari segala penjuru, sehingga para wanitanya mengacak-acak rambut mereka dan memukul-mukulkan rambut ke wajah-wajahnya serta meronta-ronta. (Muqaram, Maqtal Husain, Hal. 392). [Zinat Badri/Sekiranya Tiada Zainab].

 

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

KELAPANGAN DADA RASULULLAH SAW
Ahlulbait

KELAPANGAN DADA RASULULLAH SAW

September 8, 2025

Oleh: Syekh Abdullah al-Yusuf Lapang dada dan kelapangan hati adalah sifat seorang mukmin. Itu merupakan sifat yang sangat penting untuk...

RASULULLAH YANG AGUNG ADALAH MADRASAH AKHLAK
Ahlulbait

RASULULLAH YANG AGUNG ADALAH MADRASAH AKHLAK

September 4, 2025

Oleh: Syekh Abdullah al-Yusuf Alquran memuji akhlak Nabi kita Muhammad saw dengan firman-Nya, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang...

BIGORAFI DAN RIWAYAT-RIWAYAT TENTANG KEAGUNGAN AKHLAK DAN ADAB RASULULLAH SAW
Ahlulbait

BIGORAFI DAN RIWAYAT-RIWAYAT TENTANG KEAGUNGAN AKHLAK DAN ADAB RASULULLAH SAW

August 29, 2025

Oleh: Syekh Ja’far Hadi   Berikut ini kami paparkan beberapa informasi ringkas mengenai Nabi Muhammad Rasulullah saw.   Nama dan...

RASUL YANG AGUNG SAW: PENYULUT CAHAYA KEIMANAN
Ahlulbait

RASUL YANG AGUNG SAW: PENYULUT CAHAYA KEIMANAN

August 28, 2025

Oleh: Sayid Muhammad Taqi Mudarrisi   Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang “Mahasuci (Allah) yang telah menurunkan...

MAJELIS TARHIM ATAU TAHLILAN DALAM PANDANGAN AHLULBAIT AS
Ahlulbait

MAJELIS TARHIM ATAU TAHLILAN DALAM PANDANGAN AHLULBAIT AS

August 21, 2025

Oleh: Abu Syirin A Mengadakan Majelis Tarhim atau dikenal dengan Tahlilan adalah budaya yang sudah mengental di kalangan kaum muslim....

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Next Post

Short Course Teladan Abadi Imam Ali Sudah Rampung

Ketua Umum PBNU Tolak Perpres Investasi Miras

Masa Depan Revolusi Islam dalam Perspektif Rahbar

Masa Depan Revolusi Islam dalam Perspektif Rahbar

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist