ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Penyebab dan Cara Mengobati Buruk Sangka

by admin
September 11, 2017
in Akhlak
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta –Buruk sangka dalam literatur agama disebut sebagai su’u al-zhan. Buruk sangka merupakan sebuah kondisi batin yang membuat orang yang tertimpa kondisi seperti ini akan kehilangan kepercayaan kepada orang lain dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Karena itu, ia terdorong untuk melihat pelbagai peristiwa, kejadian, orang-orang dan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan pandangan negatif dan menafsirkannya secara keliru.

Buruk sangka (su’u al-zhan) merupakan salah satu dosa dan sifat buruk. Lawan katanya adalah baik sangka (husn al-zhan) yang merupakan sebuah sifat baik.

Dalam sebuah klasifikasi, buruk sangkat dapat dibagi menjadi empat bagian sebagai berikut:

  1. Buruk sangka kepada Allah Swt.
  2. Buruk sangka kepada diri sendiri.
  3. Buruk sangka kepada para musuh.
  4. Buruk sangka kepada orang-orang terdekat, sahabat dan orang-orang beriman.

 

Untuk mengelaborasi empat poin di atas kami persilahkan Anda untuk mencermati beberapa hal berikut ini:

  1. Buruk sangka kepada Allah Swt: Buruk sangka kepada Allah Swt artinyasu’u al-zhan kepada Allah Swt terkait dengan makhluk-makhluk dan manusia-manusia; seperti putus harapan dari rahmat Allah Swt dimana perbuatan ini merupakan perbuatan yang tercela dan haram. Allah Swt berfirman, “Hai anak-anakku, pergilah kamu, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”(Qs. Yusuf [12]:87)

Buruk sangka seperti ini sama sekali bukan pada tempatnya dan termasuk salah satu dosa      besar; orang beriman dengan keluasan rahmat dan ampunan Ilahi tidak boleh berputus asa terhadap rahmat, maghfirah dan ampunan Ilahi meski dengan dosa seluruh jin dan manusia.[1]
Amalan-amalan seperti dosa yang banyak, jahil dan tiadanya pengenalan kepada Allah Swt akan menyebabkan manusia berburuk sangka kepada Allah Swt. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa sifat bakhil dan pelit akan menyebabkan manusia berburuk sangkat kepada Allah Swt.[2]
Dengan mengenal dan mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan buruk sangka kepada Allah Swt akan menyebabkan manusia berbaik sangka kepada Allah Swt. Segala rintangan yang dapat menghalangi ia berbaik sangka kepada Allah Swt harus dihilangkan. Imam Ridha As bersabda, “Demi Allah! Temukanlah baik sangka kepada Allah Swt; karena Allah Swt berfirman, “Saya menaruh perhatian terhadap baik sangka, apabila ia memperhatikan kebaikan maka ia akan sampai pada kebaikan dan apabila ia berburuk sangka maka ia juga akan memperoleh hasilnya.”[3]

  1. Buruk sangka kepada diri sendiri: Baik sangka yang berlebihan dan tidak pada tempatnya akan menyebabkan runtuh dan turunnya serta sikap tega orang lain terhadap kita. Imam Ridha As bersabda, “Barang siapa yang ridha terhadap dirinya sendiri maka akan banyak orang yang tidak ridha kepada orang tersebut.”[4]Buruk sangka kepada diri sendiri, jika tidak berlebihan, akan menyebabkan kesempurnaan manusia, Imam Ali As bersabda, “Salah satu sifat orang-orang bertakwa adalah memiliki buruk sangka kepada diri sendiri.”[5]
  2. Buruk sangka kepada musuh: Buruk sangka seperti ini merupaka salah satu perbuatan terpuji dan sifat baik akan menyebabkan manusia tidak lalai dan abai dari tipuan dan makar musuh-musuh. Boleh jadi musuh dengan kedok persahabatan akan menelikung kita dari belakang dan secara lahir menghendaki kebaikan untuk diri kita, namun pada hakikatnya ia ingin menjatuhkan dan menghantam kita dengan kedok persahabatan. Atas dasar itu, kita tidak boleh berbaik sangka terhadap ucapan dan tindakannya. Imam Ali As dalam Nahj al-Balāghahbersabda kepada Malik Asytar, “Berhati-hatilah. Berhati-hatilah dari musuh-musuhmu setelah berdamai; karena terkadang musuh itu mendekat untuk menelikung dari dekat; karena itu berpikir jauhlah dan tuduhlah sangka baikmu.”[6]
  3. Buruk sangka kepada kerabat, sahabat dan orang-orang beriman: Buruk sangka kepada kerabat, sahabat dan orang-orang beriman, harus dikatakan bahwa dari literatur-literatur dan teks-teks agama dapat disimpulkan bahwa hal ini bergantung pada lingkungan dan masyarkat yang ada di sekeliling kita.

Penyebab Buruk Sangka

Apa yang menyebabkan manusia sehingga ia berburuk sangka?
Terdapat beberapa faktor yang disebutkan sebagai penyebab buruk sangka, antara lain:

    1. Kontaminasi dalam dan luar: Orang-orang yang ternoda dan terkontaminasi maka ia akan melihat orang lain seperti dengan dirinya.
    2. Bergaul dengan orang-orang jahat: Tatkala seseorang berkumpul dan bergaul dengan orang-orang jahat maka sudah barang tentu ia akan berburuk sangka kepad semua orang; karena ia mengira orang-orang yang ada di sekelilingnya adalah protipe masyarakat. Dalam sebuah hadis, Imam Ali As bersabda, “Bergaul dengan orang-orang jahat akan memunculkan buruk sangka kepada orang-orang baik.”[11]
    3. Hidup di lingkungan yang rusak.
    4. Inferioritas kompleks: Seseorang yang menderita sikap rendah diri atau terendahkan oleh orang lain maka ia akan berusaha merendahkan orang lain dan memandang orang lain itu rendah yang gemar melakukan perbuatan dosa sehingga ia dapat mengobati perasaan rendah dirinya dan memperoleh ketenangan semu.

Cara Mengobati Buruk Sangka
Terdapat beberapa cara untuk dapat mengobati buruk sangka:

    1. Menguatkan akal dan pikiran: Buruk sangka disebabkan oleh kurangnya akal dan pikiran sehingga ia mengabaikan segala sesuatu. Imam Ali As bersabda baik sangka adalah salah satu ciri-ciri orang berakal.[12]
    2. Menjauhi sifat takabbur dan congkak.
    3. Berpikir positif: Orang yang mengidap penyakit buruk sangka harus memikirkan prinsip kemuliaan manusia dan menilai positif perbuatan-perbuatan orang-orang yang ada di sekelilingnya. [Islam Quest]

 

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Semua Mukmin Bersaudara: Menjaga Persatuan dalam Islam Menurut Surah Al-Hujurat   
Akhlak

Semua Mukmin Bersaudara: Menjaga Persatuan dalam Islam Menurut Surah Al-Hujurat  

August 28, 2025

Persaudaraan dalam Islam: Landasan dari Alquran Islam menegaskan bahwa seluruh orang mukmin adalah bersaudara. Ikatan ini bukan hanya sekadar persahabatan...

Nilai-Nilai Insaniah dalam Islam: Jalan Menuju Kesempurnaan Manusia
Akhlak

Nilai-Nilai Insaniah dalam Islam: Jalan Menuju Kesempurnaan Manusia

August 26, 2025

  Pendahuluan Setiap manusia diciptakan dengan dua sisi: diri hewani dan diri insani. Diri hewani mewakili kebutuhan jasmani seperti makan,...

Penyucian Jiwa dan Falsafah Kenabian: Inti Pembinaan Diri dalam Islam
Akhlak

Penyucian Jiwa dan Falsafah Kenabian: Inti Pembinaan Diri dalam Islam

August 25, 2025

Pendahuluan Setiap agama memiliki ajaran moral, tetapi Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap penyucian jiwa (tazkiyatun nafs). Ajaran ini...

Etika Lingkungan Hidup dalam Pandangan Islam
Akhlak

Etika Lingkungan Hidup dalam Pandangan Islam

August 22, 2025

Krisis Lingkungan: Masalah Kita Bersama Dunia hari ini menghadapi krisis lingkungan: perubahan iklim, hutan gundul, polusi, hingga punahnya spesies. Banyak...

Makna dan Dampak Kemaksiatan dalam Kehidupan Manusia Menurut Islam
Akhlak

Makna dan Dampak Kemaksiatan dalam Kehidupan Manusia Menurut Islam

August 20, 2025

Pendahuluan Dalam kehidupan manusia, keamanan, ketenangan, dan ketenteraman merupakan dambaan setiap individu maupun masyarakat. Islam, melalui penerapan hukum Allah Swt,...

Skema Umum Etika dalam Mazhab Syi’ah: Konsep Manusia, Akhlak, dan Jalan Menuju Kesempurnaan
Akhlak

Skema Umum Etika dalam Mazhab Syi’ah: Konsep Manusia, Akhlak, dan Jalan Menuju Kesempurnaan

August 19, 2025

  Pendahuluan Etika atau akhlak adalah salah satu pilar utama dalam ajaran Islam. Selain akidah (keimanan) dan syariat (hukum-hukum ibadah...

Next Post

Manfaat Bersilaturahim

Adab-adab Membaca al-Qur'an

Tokoh Muhammadiyah: Banyak Berita Iran dan Syiah Tak Sesuai Fakta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist