ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Peran Ibu Dalam Menumbuhkan Kepribadian Anak

by admin
February 24, 2017
in Akhlak
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Ibu memiliki peran yang penting dalam menciptakan kedamaian dan kasih sayang. Ia adalah sumber kebahagiaan dan ketentraman paling tinggi sebuah keluarga. Jika seorang Ibu memiliki kenyamanan dalam hidupnya, maka ia juga akan menularkan energi baik kepada keluarganya. Disini diperlukan peran suami untuk membantu kenyamanan seorang istri. Seorang suami ideal harus membantu tugas-tugas istri dalam memanagemen rumah tangganya. Jiha hati seorang istri bisa senang dan ridha terhadap keadaannya, maka ia bisa memainkan peranannya dengan apik. Ia akan merasa senang di rumah, aman dan tenang. Keadaan yang dipunyainya ini akan memberikan kekuatan kepadanya untuk memberikan hal-hal yang terbaik kepada anggota keluarganya. Ia akan bisa mendidik anak-anaknya untuk menghasilkan generasi yang tangguh dan kuat, memiliki kemandirian dan lain sebagainya.

Seorang perempuan diciptakan memiliki karakter yang siap untuk menerima tanggung jawab mendidik anak. Sementara dari sisi ilmu pengetahuan, bila diandaikan seorang ibu bukan perempuan, maka yang terjadi “ibu” itu akan sakit, baik jasmani maupun ruhani. Di sisi lain, motivasi keibuan yang merupakan motivasi paling lembut dan sekaligus kuat hanya diletakkan dalam diri perempuan. Itulah mengapa perempuan menjadi simbol kelembutan, kesenangan, perhatian dan cinta bagi anak.

Anak kecil adalah lemah. Oleh karenanya, ia membutuhkan rasa kedekatan dan keberadaan seseorang yang mencintai dan menyayanginya, sekaligus mengaktualisakannya. Di sini, seorang ibu dengan belaian keibuannya mampu memberikan kasih sayangnya kepada anaknya yang tak memiliki tempat berlindung dan memenuhi kebutuhannya. Sudah menjadi karakter dan fitrah seorang ibu seperti ini dan itu akan mencapai puncaknya ketika perempuan mencapai usia balig dan periode kehamilan. Seluruh perilakunya menjadi perbuatan keibuan dan ada dorongan dari dalam yang kuat untuk mendidik anaknya.

Ibu adalah pribadi yang mewarnai kepribadian anaknya, bahkan ia adlaah pembuat kepribadiannya. Perbuatan seorang ibu begitu indah sekaligus sensitif. Dengan tangannya, ia mengelus sang anak dan dengan hatinya yang penuh kasih sayang, ia menciptakan pertumbuhan dan revolusi dalam hati sang anak. Bayangkan, bagaimana dengan sebuah elusan keibuan mampu menenangkan hati sang anak yang bergemuruh? Bagaimana hanya dengan suaranya, ia mampu meninabobokkan sang anak

Ibu mampu menciptakan perubahan dalam fisik dan jiwa anak. Pendidikan dengan maknanya yang luas sesuai dengan kelayakan ibu. Ibulah yang membangun kepribadian sang anak. Ibulah yang mampu melakukan perubahan yang sesuai pada diri anak, khususnya bila dibarengi kedisiplinan ayah. Pendidikan merupakan proses yang tidak pernah berhenti dan berdasarkan ajaran Islam, bila kita menilai anak tinggal di rumah bersama ibunya hingga berusia 7 tahun, maka kita harus mengakui bahwa sebagian besar pengaruh terhadap anak berasal dari ibunya. Banyak perilaku dan akhlak anak, bahkan hingga usia pemuda dan setelahnya bersumber dari ibu.

Ibu mendidik manusia dengan perilakunya. Ia menjauhkan anak dari segala keburukan, kemunafikan dan sifat buruk lainnya dan menggantikannya dengan cinta, kesenangan, kebaikan dan sifat baik lainnya. Ibu punya peran penting dalam pembentukan kepribadian anak dalam segala kondisi. Pribadi-pribadi besar yang tercatat dalam sejarah berhutang kepada jasa ibu.

Mengingat perannya yang sentral ini, ibu harus melakukan aktivitasnya pada jalur yang benar dan berdasarkan parameter ketakwaan dan keutamaan akhlak karena ia memiliki kewajiban yang sangat mulia, bahkan harus dikatakan bahwa tidak ada kewajiban yang paling mulia dan tinggi dari melaksanakan kewajiban ibu. Seorang ibu adalah karya abadi penciptaan dan menjadi poros kehidupan sebuah masyarakat. Menjadi seorang ibu adalah menerima tanggung jawab mulia dan memperhatikan sisi pendidikan dan akhlak. Seorang ibu harus memiliki akhlak mulia, hati penuh kasih dan pemaaf, dimana kehidupan anak dan masyarakat bergantung kepadanya. []

Tags: AnakKepribadianMenumbuhkanPeran Ibuslide
admin

admin

Related Posts

Dasar Nilai Etis Perspektif Islam: Niat, Iman, dan Amal Saleh
Akhlak

Dasar Nilai Etis Perspektif Islam: Niat, Iman, dan Amal Saleh

September 12, 2025

Pendahuluan Etika merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Sejak masa Yunani klasik hingga era modern, filsafat selalu menempatkan...

Nabi Muhammad SAW: Pemuda Terpuji, Utusan Terakhir, dan Teladan Sepanjang Zaman
Akhlak

Nabi Muhammad SAW: Pemuda Terpuji, Utusan Terakhir, dan Teladan Sepanjang Zaman

September 9, 2025

Nama Muhammad bukan sekadar sebutan biasa. Dalam sejarah Arab, nama ini belum pernah digunakan sebelum kelahiran Rasulullah. Secara bahasa, Muhammad...

Amal Saleh dalam Islam: Tolok Ukur, Hakikat, dan Implementasinya
Akhlak

Amal Saleh dalam Islam: Tolok Ukur, Hakikat, dan Implementasinya

September 8, 2025

Mukadimah: Amal Saleh sebagai Jalan Menuju Surga Allah Swt berfirman dalam Alquran: Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman...

Akhlak dan Kesehatan Mental di Era Disrupsi
Akhlak

Akhlak dan Kesehatan Mental di Era Disrupsi

September 5, 2025

Pendahuluan Era disrupsi ditandai dengan perubahan cepat dalam bidang teknologi, sosial, dan budaya. Kehadiran internet, media sosial, dan kecerdasan buatan...

Kecelakaan Bagi Pengumpat dan Pencela: Pelajaran Surah al-Humazah dan Relevansinya dengan Kesehatan Mental
Akhlak

Kecelakaan Bagi Pengumpat dan Pencela: Pelajaran Surah al-Humazah dan Relevansinya dengan Kesehatan Mental

September 4, 2025

Pendahuluan Di era modern yang serba cepat, manusia dihadapkan pada berbagai tantangan: persaingan ekonomi, tekanan sosial, hingga pengaruh media digital...

Sayangilah Orang Tuamu Seperti Engkau Menyayangi Dirimu Sendiri
Akhlak

Sayangilah Orang Tuamu Seperti Engkau Menyayangi Dirimu Sendiri

September 1, 2025

(Refleksi Akhlak Islami dalam Kehidupan Sehari-hari dan Kesehatan Mental) Pendahuluan Dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, tidak sedikit orang...

Next Post

Seruan Akal Untuk Berbuat Baik

Buku Baru: Manusia 250 Tahun

Buku Baru: Manusia 250 Tahun

Pustaka Syiah, Situs Digital Buku-buku Ahlulbait As

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist