Peradaban Islam yang hari ini masih dirasakan umat lahir dari darah para syuhada yang menolak tunduk pada kebatilan. Hal ini ditegaskan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Bourujerdi, dalam peringatan Syahadah Imam Sajjad as. dan 40 Hari Syuhada Ilmuwan Nuklir Iran yang digelar pada Kamis, 24 Juli 2025 di Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta.
Bourujerdi menuturkan bahwa siasat Israel untuk merobohkan pemerintahan Iran dan mengganti sistem kekuasaannya pernah nyaris dijalankan — tetapi digagalkan oleh pengorbanan para syuhada.
Kesyahidan, katanya, adalah derajat yang mulia. Semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Islam membuat para panglima militer, ilmuwan, hingga tokoh politik Iran tetap berdiri tegak, meski berkali-kali diiming-imingi pelobi Zionis agar berhenti membela Palestina. Mereka tetap konsisten, tidak goyah, demi cita-cita Islam.
Bourujerdi juga mengungkapkan bahwa Israel memegang data valid tentang keberadaan para pemimpin pemerintahan, ketua parlemen, ketua lembaga kehakiman, hingga keluarga mereka. Teror pun diarahkan kepada para tokoh tersebut, termasuk Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.
Menurut Bourujerdi, berdasarkan informasi otoritas keamanan di Teheran, hanya enam belas menit memisahkan rencana serangan Israel ke kediaman rahbar Republik Islam Iran. Target Israel jelas: melumpuhkan para ilmuwan, komandan militer, dan pemimpin politik kunci. Namun, rencana ini kandas.
Pada hari pertama, Israel berharap dapat melumpuhkan sistem pertahanan udara, pangkalan roket, dan kekuatan perang Iran sekaligus. Mereka bermimpi mengeksekusi para tokoh penting dalam satu pukulan. Jika berhasil, skenario berikutnya adalah teror lanjutan — menumbangkan pemerintahan, sebagaimana tragedi yang menimpa Suriah.
Dalam kesempatan itu, Bourujerdi menegaskan bahwa Palestina adalah medan ujian terbesar bagi dunia Islam. “Setiap orang punya tanggung jawab membela kaum tertindas dengan kemampuan masing-masing,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kemenangan Islam adalah sebuah kepastian — keyakinan yang hidup dalam diri setiap Muslim, tetapi harus diperjuangkan dengan istiqamah.