Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, telah menyumbangkan 40 miliar rial (sekitar $44.000) kepada sebuah organisasi amal yang berfokus pada penggalangan dana bagi narapidana kurang mampu. Dana ini digunakan untuk membebaskan narapidana yang dihukum atas pelanggaran hukum yang tidak disengaja. Pembebasan dilakukan dengan membayar kompensasi finansial kepada korban atau ahli warisnya dalam kasus yang menyebabkan kematian, cedera fisik, atau kerusakan properti sebagai alternatif Qisas.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara penggalangan dana ini kembali diselenggarakan pada bulan suci Ramadan. Diadakan serentak di berbagai kota, termasuk Teheran, acara ini dihadiri oleh para pejabat dan dermawan yang turut membantu pembebasan narapidana yang memenuhi syarat. Sebelum sumbangan terbaru ini, pada Maret 2024, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei telah lebih dulu mengalokasikan 20 miliar rial (sekitar $22.000) untuk tujuan yang sama.
Berkat dukungan dana yang terus mengalir, dalam sembilan bulan pertama tahun kalender Iran saat ini (20 Maret – 20 Desember 2024), sebanyak 7.706 narapidana yang dihukum atas pelanggaran hukum tanpa unsur kesengajaan telah dibebaskan. Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah laki-laki, dengan total 7.282 orang, sedangkan 424 lainnya adalah perempuan. Secara geografis, provinsi Teheran, Fars, dan Isfahan mencatat jumlah tertinggi narapidana dengan kasus serupa, masing-masing mencapai 2.570, 1.295, dan 1.186 orang. Selain itu, dalam rangka peringatan Hari Ibu Nasional yang jatuh pada 22 Desember tahun ini, sebanyak 1.000 narapidana perempuan yang dihukum atas kejahatan tidak disengaja telah dibebaskan di seluruh negeri. Hari Perempuan Nasional, yang juga dikenal sebagai Hari Ibu, bertepatan dengan hari kelahiran Sayyidah Fatimah Az-Zahra.
Program bantuan semacam ini telah berlangsung selama beberapa dekade. Dalam 30 tahun terakhir, para dermawan telah membantu membebaskan lebih dari 170.000 narapidana atas kasus serupa di Iran. Sebagai bentuk kepedulian dari berbagai elemen pemerintahan, pada Maret 2023, para pemimpin tiga cabang pemerintahan Iran juga turut menyumbangkan dana untuk membebaskan narapidana yang menghadapi kasus serupa. Presiden Ebrahim Raisi, Ketua Kehakiman Gholamhossein Mohseni-Ejei, serta Ketua Parlemen Mohammad-Baqer Qalibaf bersama-sama mengalokasikan dana sebesar 8,6 miliar rial (sekitar $16.000) untuk program ini.