ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Asal Mula Manusia

by admin
February 2, 2017
in Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

 

ICC Jakarta – Jika kita memperhatikan secara mendalam, maka kita akan menemukan bahwa reproduksi dan berketurunan terjadi karena pertemuan dua unsur sperma laki-laki dan ovum perempuan. Jika tidak melalui keduanya maka akan mustahil terjadi. Karena itu, di dalam al-Quran terdapat ungkapan yang sangat mendalam yang menggambarkan kedua unsur ini. Allah Swt berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan..”(QS. al-Hujurat [49]:13).

Jika tidak ada laki-laki dan perempuan maka tidak akan terjadi proses reproduksi tersebut karena proses pernikahan tidak akan terjadi tanpa keduanya sama sekali.

Dengan demikian, pesan dari ayat di atas tetap ditujukan kepada semua manusia untuk menegaskan bahwa kesempurnaan penciptaan kembali kepada-Nya. Dialah yang menciptakan dua anak muda, pemuda yang pertama adalah laki-laki dan pemuda yang kedua adalah perempuan, meskipun hal ini cenderung kepada jiwa manusia. Allah Swt berfirman, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (al-nafs al-wahidah)”…. kemudian Allah berfirman, “Dan dari padanya Allah menciptakan pasangannya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak”  (QS. al-Nisa [4]:1). Firman-Nya, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya.. merupakan bentuk yang sama dengan ayat sebelumnya dari surah al-Hujurat.

Hal yang sama dengannya kita temukan di dalam surah al-A’raf. Allah berfirman, “Dialah yang Menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya.” (QS. al-A’raf [7]:189)

Dari ayat-ayat yang mulia ini, kita bisa memahami bahwa Allah Swt menciptakan manusia seluruhnya dari jiwa yang satu. Mereka tersatukan dalam hakikat kemanusiaan tanpa ada perbedaan di dalamnya antara laki-laki dan perempuan, besar dan kecil, atau lemah dan kuat. Keadaan ini tidak membuat laki-laki menindas wanita dan yang kuat tidak menzalimi yang lemah di antara mereka.

Jika kita perhatikan secara mendalam permulaan ayat yang mulia tadi, yaitu firman Allah Swt, Hai sekalian manusia, maka kita akan mengetahui bahwa ayat ini menyampaikan pesan kepada semua manusia tanpa ada pengecualian. Firman Allah Swt, yang telah menciptakan kamu dari seorang diri….melingkupi semua manusia, bukan khusus hanya kepada kaum mukmin.

‘Diri yang satu’ secara bahasa maksudnya adalah inti dari sesuatu. Sebagaimana tampak dalam bentuk pesannya yang dimaksud dengan diri yang satu adalah Adam as dan maksud dari pasangannya adalah Hawa as. Keduanya merupakan nenek moyang manusia yang kita semua menyambungkan nasab kepada mereka. Allah Swt berfirman, “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga…” (QS. al-A’raf [7]:27)

Allah Swt berfirman mengenai kisah Iblis yang akan terus menerus menggoda keturunan Adam as, “…..Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil.” (QS. al-Isra [17]:62).

Kemudian firman Allah Swt, dan daripadanya Allah menciptakan pasangannya; makna zahir dari ayat tersebut adalah bahwa Allah Swt telah menciptakan dari diri tersebut pasangannya. Ini adalah penjelasan mengenai keadaan pasangannya bahwa dia berasal dari jenisnya sendiri secara identik. Maksudnya adalah bahwa keduanya—suami dan istri—saling identik dalam hakikat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara keduanya dari sisi ini, karena asal keduanya adalah sama. Hal ini sekaligus menolak pendapat orang-orang dahulu yang merendahkan wanita sebagai kotoran, najis dan sebagai setan, serta keadaannya sebagai fitnah yang bercampur baur dengan kedurhakaan dan iblis dan lain-lain.

Allah Swt telah menegaskan di dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya bahwa wanita dari sisi jasad dan rohnya adalah seperti laki-laki. Karena itu perempuan memiliki hak untuk hidup, bahagia, bekerja, kehormatan, kemuliaan, penghormatan dan penghargaan dan lain-lain. Dari sini, perempuan adalah manusia yang diciptakan oleh Allah untuk menjadi pendamping laki-laki. Dari keduanya akan lahir keturunan yang banyak. Allah Swt berfirman, “Dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.” Keturunan yang banyak tidak akan terjadi jika salah satu pihak tidak memiliki pasangannya.

Allah Swt berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (QS. al-Dzariat [51]:49). Firman-Nya, “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula)” (QS. al-Syura [42]:11).

 

Allah Swt berfirman di dalam surah al-Nahl, “Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu….” (QS. al-Nahl [16]:72)

Dengan demikian, garis keturunan manusia di permukaan bumi ini berakhir pada Adam dan istrinya, Hawa as. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ayat di atas dengan redaksi “banin wa hafadzah.” []

Sumber bacaan: Jagat Wanita : Tinjauan Kedudukannya dalam Islam

Tags: asalPenciptaan awalslide
admin

admin

Related Posts

KHUMUS (SEPERLIMA BAGIAN) ANTARA POLITIK DAN LEGISLASI (HUKUM)
Fikih

KHUMUS (SEPERLIMA BAGIAN) ANTARA POLITIK DAN LEGISLASI (HUKUM)

October 13, 2025

Oleh: Sayid Ja’far Murtadha Amili Khumus Saya telah menjanjikan kepada pembaca yang mulia untuk menyampaikan beberapa penjelasan mengenai penetapan hukum...

DAMPAK KEBERADAAN AHLULBAIT (ITRAH) AS DALAM KELANGSUNGAN ISLAM
Ahlulbait

DAMPAK KEBERADAAN AHLULBAIT (ITRAH) AS DALAM KELANGSUNGAN ISLAM

October 10, 2025

Oleh: Sayid Ja’far Murtadha Amili Penelitian ini disampaikan di Balai al-Assad di Damaskus dalam sebuah konferensi tentang “Ahlulbait (alaihimus-salam)” yang...

PANDANGAN FIKIH MENGENAI PERDAMAIAN (NORMALISASI) DENGAN ZIONIS ISRAEL
Dunia Islam

PANDANGAN FIKIH MENGENAI PERDAMAIAN (NORMALISASI) DENGAN ZIONIS ISRAEL

October 10, 2025

Oleh: Syekh Abdul Hadi Fadhli Isu perdamaian antara negara-negara Arab dan (Israel) berada di garis depan politik saat ini, terutama...

HUKUM MENYUSUI (RADHA’AH), MENYAPIH (FITHAM) DAN HAK ASUH ANAK (HADHANAH)
Fikih

HUKUM MENYUSUI (RADHA’AH), MENYAPIH (FITHAM) DAN HAK ASUH ANAK (HADHANAH)

October 7, 2025

Oleh: Ustaz Sayid Sa’id Kazhim Udzari hafizhahullah Menyusui (Radha’ah) Air susu ibu (ASI) adalah makanan yang paling ideal untuk anak,...

PENGARUH TIMBAL-BALIK ANTARA ALQURAN DAN HADIS MULIA
Maarif Islam

PENGARUH TIMBAL-BALIK ANTARA ALQURAN DAN HADIS MULIA

October 7, 2025

Oleh: Sayid Muhammad Ridha Jalili   Alquran  dan hadis mulia—keduanya adalah dua sumber terpenting bagi peradaban Islam yang gemilang di...

APA MAKNA SALAWAT KEPADA NABI SAW? DAN BAGAIMANA KITA MEMAHAMI SALAWAT KITA DAN SALAWAT ALLAH KEPADANYA?
Ahlulbait

APA MAKNA SALAWAT KEPADA NABI SAW? DAN BAGAIMANA KITA MEMAHAMI SALAWAT KITA DAN SALAWAT ALLAH KEPADANYA?

October 6, 2025

Oleh: Ustaz Haidar Habballah   Teks Syubhat (Keraguan/Pertanyaan): Apa yang dimaksud dengan salawat kepada Nabi? Apakah itu benar-benar hanya mengatakan:...

Next Post

Meneladani Sayidah Zainab Kubra Sa

Kemajuan Ilmu pada masa kemunculan Imam Zaman Afs

Mengapa kita perlu membahas masalah Ketuhanan?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist