Dalam pertemuan yang penuh makna di sela-sela Konferensi HAM di Jenewa, Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian dan Menlu Indonesia Retno Marsudi menegaskan komitmen mereka dalam membela hak-hak Palestina. Dilansir oleh ISNA, pertemuan tersebut menjadi momentum untuk mengapresiasi upaya Indonesia dalam menyuarakan dukungan yang kuat bagi Palestina.
Menlu Abdollahian menyampaikan kegembiraannya atas pertemuan tersebut, yang terjadi di markas PBB di Eropa, serta memberikan selamat atas suksesnya Pemilu dan Pilpres di Indonesia. Ia secara khusus mengapresiasi peran Indonesia yang sangat baik dalam membela Palestina selama beberapa bulan terakhir.
Salah satu inisiatif yang dibahas adalah usulan Iran untuk mengadakan rapat luar biasa para Menlu negara-negara Islam tentang situasi di Gaza. Abdollahian berharap rapat ini dapat diadakan segera untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mendukung rakyat Palestina.
Tak hanya itu, Menlu Iran juga menyampaikan ucapan selamat atas keanggotaan Indonesia di Dewan HAM PBB dan mengundang Menlu Retno untuk mengunjungi Iran.
Menlu Abdollahian juga menyampaikan salam dari Presiden Iran Ebrahim Raisi kepada Presiden Joko Widodo. Ia menyoroti penandatanganan 11 dokumen kerja sama selama kunjungan Raisi ke Indonesia dan menekankan pentingnya menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan tersebut.
Menlu Iran menegaskan pentingnya negara-negara Islam memanfaatkan kapasitas mereka, termasuk dengan memutuskan kerja sama ekonomi dan niaga dengan Rezim Zionis, sebagai langkah untuk menekan Tel Aviv dan mengakhiri genosida terhadap rakyat Palestina.
Menlu Retno mengucapkan terima kasih atas inisiatif Iran dalam mengusulkan penyelenggaraan rapat luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Ia menekankan bahwa isu Palestina adalah landasan dari pembentukan OKI dan bahwa OKI harus berkomitmen pada tujuan awalnya.
Selain menyoroti pentingnya menindaklanjuti kesepakatan kerja sama antara Jakarta dan Teheran, Menlu Retno juga memandang penting kerja sama di bidang sains dan teknologi antara kedua negara.
Menlu Indonesia menyoroti ancaman kematian massal yang dihadapi rakyat Palestina karena kelaparan, kelangkaan obat-obatan, dan layanan medis yang terbatas. Ia menekankan bahwa negara-negara Islam harus mengambil tindakan efektif untuk mencegah bencana kemanusiaan ini.
Dalam penutup, Retno menyampaikan harapannya untuk segera melawat ke Iran dalam waktu dekat, menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral yang berarti bagi kedua negara.
Pertemuan antara Menlu Iran dan Indonesia menegaskan kembali komitmen kedua negara dalam membela hak-hak dan keadilan bagi rakyat Palestina, serta memperkuat kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Semoga langkah-langkah konkret dapat segera diambil untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah.