ICC Jakarta – Isu seputar kemunculan juru selamat akhir zaman k e dunia sepertinya merupakan isu universal yang eksis pada setiap agama dan madzhab. Bukan hanya agama samawi saja, malahan ia hadir di kalangan penganut agama kuno. tentu dengan berbagai penyebutan seperti Kalki Avatar, Mesiah, Ratu Adil, dan seterusnya. Umat Islam menyebut juru selamat akhir zaman ini sebagai Imam Mahdi. dari sinilah muncullah istilah Mahdawiyah atau Mahdisme, yakni “Kepercayaan pada Mahdi, pembimbing spiritual muslim yang pada hari kiamat akan memimpin umat beriman menuju keselamatan (kamus freedictionary).
Salah satu wujud dari mahdawiyah ini lahirnya berbagai karya dan buku tentang sosok Imam Mahdi, falsafah kebangkitannya, maupun sitem pemerintahan yang akan dibangun olehnya. Di antara kitab klasik tentang Mahdawiyah yang fonomenal adalah Mikyal al Makarim, sebuah karya dari Sayid Muhammad Taqi Musawi Isfahani (w. 1930). Karya ini dipersiapkan untuk membangun kesempurnaan moral para penantinya melalui doa-doa, ziarah-ziarah, salat-salat dan berbagai amalan lainnya.
Jilid pertama, buku ini membahas tentang pengetahuan akan sang Imam dan pembahasan bukti-bukti rasionalnya, hak-hak Imam Mahdi, rahasia-rahasia, huruf Hijaiyah terkait Imam Mahdi, hingga efek dari mendoakan kemunculannya terhadap dimensi personal dan komunal. Semua ini terangkum dala Bab 1 hingga bab V. Meski tebal, karya klasik ini tetap asyik untuk dinikmati dalam mengenal dan memahami siap dan bagaimana juru selamat keturunan Rasulullah tersebut.
Sebuah karya klasik yang tetap asyik