ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Peneliti Jepang: Islam Nusantara Tetap Islam Asli

by admin
February 22, 2023
in Dunia Islam, Pesan Imam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Islam Nusantara yang menjadi tema muktamar NU ke-33 di Jombang Jawa Timur pada 2015 seperti tak sepi dibicarakan banyak orang. Ada yang menolak, tak sedikit pula yang menerima. Bagi PBNU yang menolak itu karena salah paham karena sebenarnya tidak ada perbedaan ajaran Islam Nusantara dengan Islam Ahlussunah wal Jamaah atau Islam rahmatan lil alamin. 
Dalam berbagai kesempatan, KH Ma’ruf Amin saat menjadi Rais Aam PBNU mengatakan bahwa Islam Nusantara adalah Ahlussunah wal Jamaah. Hanya mengganti kulitnya saja. Tidak ada yang berubah dari ajarannya. Tidak ada yang berbeda dari cara beribadahnya. 
Ternyata Islam Nusantara menjadi perhatian dari peneliti asing. Salah satunya dari Jepang yaitu Hisanori Kato yang bisa berbahasa Indonesia. Abdullah Alawi dari NU Online berhasil mewawancarai profesor di Faculty of Policy Studies di Chuo University saat berkunjung ke PBNU, Kamis (27/12). Berikut Petikannya: 
Menurut Anda bagaimana Islam Nusantara itu? 

Saya bukan seorang yang menilai, tapi saya ingin observasi.
Bagaimana hasil observasinya? 
Judul paper saya, Religion and Locality, agama dan lokalitas. Minat saya adalah bagaimana agama yang ajaran asli itu masih bisa tetap asli di tempat lain pada zaman lain. Contohnya kalau agama Buddha di India dan di Jepang. Bagaimana pengaruh lokalitasnya apakah ada pengaruh dalam ajaran kalau waktunya berbeda, tempat berbeda, makna agama berbeda, berubah atau tidak. Itu pertanyaan saya. Kalau begitu, saya punya ide, saya punya teori religion dan organism, walaupun agama sendiri itu tetap ada ajaran yang sesungguhnya di akar, tetapi di dalam agama Islam ada beberapa pembagian yang dipengaruhi oleh kondisi sosial, kondisi politik, ekonomi, apa saja. 
Karena itu, kelihatannya berbeda, tetapi masih tetap Islam. Itu observasi saya. Di dalam Islam Nusantara, keaslian Islam tidak hilang, melainkan keaslian Islam sangat ditekankan. Ada banyak orang yang menjelaskan hubungan Wali Songo dan Nabi Muhammad. Itu asli. Tetapi kadang-kadang agama di dalam teori saya, Islam dan organism atau religion and organism; agama sebagai organism itu bisa terjadi kelihatannya sedikit berbeda seperti tahlilan itu. Tapi itu masih tetap. Tapi kelihatannya, itu tidak terjadi di Arab Saudi. Orang salasfis di sini tidak mau kan. 
Dengan tahlilan, keaslian Islamnya masih terjaga? 
Iya, kalau menurut saya. Karena ajaran agama Islam sesungguhnya ada itu misalnya memelihara perdamaian, menghormati manusia itu kan tetap sama. 
Kenapa Islam Nusantara menjadi perdebatan dan ditolak kalangan salafis? 
Di dalam agama, menurut saya, ada dua kelompok, ada dua aliran. Yang satu adalah mungkin saya sebutkan itu sebagai masyarakat Islam yang ideological. Tapi ini adalah masyarakat yang pada zaman Nabi Muhammad. Ada banyak orang yang ingin mengembalikan kehidupan seperti yang dulu seperti sama. Tapi mereka belum berhasil. Mereka berjuang membuat masyarakat yang lalu pada zaman Nabi Muhammad. Itu yang berkaitan dengan teologi, literalis, apa saja yang ditulis di dalam Al-Qur’an atau hadits itu mereka sangat taat, sangat ingin dipelihara. 
Pada saat yang sama ada kelompok lain yang saya sebut muslim society atau masyarakat Muslim. Muslim adalah manusia. Manusia itu fleksibel, mereka mudah dipengaruhi oleh kondisi sosial. Saya kira, Gus Dur adalah seorang yang dari masyarakat Muslim society atau masyarakat Muslim. Tetapi di dalam Islam secara utuh, di sini ada bagian masyarakat Islam di sini juga masyarakat Muslim, dua-duanya tetap masih ada di dalam Islam yang secara utuh. Dua bagian itu bukannya terpisah seratus persen. Tidak. 
Tapi kalau dari sudut pandang saya dari sudut sosial antropologis, ada dua kelompok itu sangat alami karena agama secara utuh itu biasa, ada di mana-mana, itu terjadi. 
Kelompok yang ingin menerapkan ajaran sama persis di zaman Rasulullah itu bagaimana dalam pandangan sosial antropologis? 
Itu fenomena biasa. Ada dimana-mana. Di Jepang juga ada orang yang seperti orang fundamentalis di sini. Di Jepang, ayah punya anak perempuan harus kembali sebelum jam sembilan. Banyak itu. Mereka seperti itu, sangat ingin seperti masa lalu. Seratus tahun lalu, perempuan seperti itu. Masih banyak. Dalam apa saja ada. Karena itu, menurut saya, dua-duanya alami bagi saya, dari sudut pandang sosial antropologi. 
Bagaimana kalau yang satu menyalahkan yang lain? 
Bagaimana? 
Misalnya satu kelompok menyalahkan kelompok Muslim yang melakukan tahlilan? 
Tidak bisa memutuskan seperti itu. Saya tidak tahu karena saya bukan orang yang bisa memutuskan semuanya. Fenomena-fenomena seperti itu dalam kajian saya adalah alami. Kalau saya diminta menjelaskan agama Islam secara utuh saya akan menjelaskan seperti itu. 
Seorang teroris itu, bukan representasi dari masyarakat Islam karena sangat didasari oleh pemikiran pribadi itu. Tapi kalau bagian dasar itu, yang benar itu, asli ajaran Islam, tidak membolehkan aksi terorism karena itu mereka, yang terorism itu, bukannya dari masyarakat Islam. 
Dari hasil penelitian Anda tentang Islam Nusantara, itu apa kesimpulannya atau paling tidak definisinya? 
Islam Nusantara adalah fenomena agama yang sangat alami dan Islam Nusantara adalah ide yang sangat penting untuk memelihara kebaikan Islam juga. Tapi Islam Nusantara pada saat yang sama masih mungkin dipengaruhi oleh politik juga. Islam Nusantara adalah fenomena yang bisa membantu kerukunan di Indonesia atau mungkin di dunia. Kalau saya rasa begitu kalau saya harus berikan definisi.  
Kenapa sampai mendeskripsikan Islam Nusantara untuk Indonesia dan dunia?
Karena sesedikitnya dalam Islam Nusantara Anda menekankan kepentingan kebudayaan lokal. Karena kalau Anda salafis atau orang yang apa saja, seperti fundamentalis Buddha, Kristen, mungkin agak lebih tertutup terhadap apa yang berkaitan dengan perilaku sosial. Tapi kalau orang-orang yang menerima Islam Nusantara agak lebih terbuka terhadap kebudayaan lokal. Karena itu saya kasih judul paper saya, Islam Religion and Locality. 
Menurut Anda, gagasan Islam Nusantara turut serta untuk mendamaikan dunia, aktor-aktor pengusungnya harus bagaimana? 

Mungkin yang harus menyampaikan asli pemikiran Islam Nusantara, harus menyampaikan kepada orang lain, termasuk non-Muslim karena ada banyak salah paham mengenai Islam di luar umat Islam. Karena itu, Anda harus memberi tahu bahwa ada banyak orang yang sangat menghargai kebudayaan lokal, fleksibilitas juga. 
Apakah Anda mengetahui pakar lain yang berkomentar tentang Islam Nusantara?

Mungkin ada, tapi saya tidak tahu. Tapi banyak orang, Indonesianis yang berminat melihat ini dari sudut pandang politik misalnya, tetapi saya melihatnya dari sudut pandang sosial antropologi. 
Banyak itu dari mana? 

Ada banyak. 
Dari mana saja? 
Iya, saya kira. Mungkin ada banyak orang. Mungkin mereka melihat  Islam Nusantara, iya, karena saya tidak melihat Islam Nusantara itu dari sudut benar yang lain terbalik, saya tidak, tapi saya melihat fenomena. Tapi banyak orang di luar Islam cenderung berpikir menekankan ini yang benar. Banyak orang yang bilang bahwa Islam Nusantara, Islam yang benar, good Islam. Tapi saya tidak bilang begitu. Islam Nusantara itu bagus untuk moderate Islam dan sebagainya. Tapi itu fenomena umat Islam secara utuh. 
Setahu saya sikap orang-orang yang mengakui Islam Nusantara begitu jelas terhadap kelompok minoritas terhadap LGBT, Ahmadiyah, Syiah dan sebagainya. Belum ada deklarasi secara resmi. Bagi saya belum jelas. Bagi saya ada perbedaan pendapat-pendapatnya antara ulama-ulama itu tentang minoritas karena ada toleransi di dalam Islam Nusantara. Toleransi kepada kebudayaan lokal itu yes, sangat toleran. Tapi toleransi terhadap untuk minoritasnya, menurut saya, kurang jelas. Ada perdebatan mungkin. Ulama-ulama mungkin beda-beda kan. Kalau saya tidak salah, Pak Ma’ruf ini dulu mengeluarkan fatwa LGBT dari MUI. 


Ada usul untuk pengembangan Islam Nusantara ke depan? 
Terserah. Saya tidak tahu.    

Sumber: NU Online

admin

admin

Related Posts

Iran Siap Balas Agresi, Fatwa Moharebeh Terbit atas Ancaman terhadap Ayatullah Khamenei
Dunia Islam

Iran Siap Balas Agresi, Fatwa Moharebeh Terbit atas Ancaman terhadap Ayatullah Khamenei

June 30, 2025

Iran menyatakan keraguan serius terhadap komitmen rezim Israel dalam mematuhi gencatan senjata yang mengakhiri agresi militer selama 12 hari terhadap...

Shamkhani Muncul Usai Gagal Dibunuh, Iran Makamkan Tiga Komandan yang Gugur dalam Agresi 13 Juni
Dunia Islam

Shamkhani Muncul Usai Gagal Dibunuh, Iran Makamkan Tiga Komandan yang Gugur dalam Agresi 13 Juni

June 30, 2025

Laksamana Muda Ali Shamkhani, penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Seyyed Ali Khamenei, untuk pertama kalinya tampil di publik sejak...

Yaman Umumkan Kemenangan atas AS, Serang Bandara Israel dengan Rudal Hipersonik
Dunia Islam

Yaman Umumkan Kemenangan atas AS, Serang Bandara Israel dengan Rudal Hipersonik

June 4, 2025

Yaman kembali menyatakan keberhasilan militernya melawan Amerika Serikat, seraya menegaskan kemampuannya yang terus berkembang untuk menghantam target-target strategis rezim Zionis....

Meninggal Setelah Disiksa: Kematian Tahanan Palestina ke-65
Dunia Islam

Meninggal Setelah Disiksa: Kematian Tahanan Palestina ke-65

April 22, 2025

Komisi Urusan Sipil Palestina mengabarkan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan serta Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS) bahwa seorang tahanan, Nasser...

Dunia Islam

Dari Sana’a untuk Gaza: Yaman Hancurkan Mitos Superioritas AS

April 22, 2025

Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) pada Senin (21/4/2025) mengumumkan telah melaksanakan serangkaian operasi militer besar dengan menggunakan drone dan rudal jelajah,...

Gaza Dikepung Kelaparan, Umat Kristen Palestina Juga Ditindas di al-Quds
Dunia Islam

Gaza Dikepung Kelaparan, Umat Kristen Palestina Juga Ditindas di al-Quds

April 21, 2025

Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyerukan agar bantuan segera diizinkan masuk ke Gaza, mengingat hampir seluruh penduduk di wilayah yang...

Next Post

Gus Sholah: Umat Islam Bersatu, Indonesia Maju

Israel Pasti Bertekuk Lutut

Sedekah: Syarat-syarat dan Pemanfaatannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist